Terancam Batal KKR Badai Pasti Berlalu di Modoinding Diyakini Menuai Banyak Jiwa

Sempat membuat kuatir berbagai pihak termasuk pembicara karena perjalanan ke Manado terhalang kabut asap yang menyebabkan pesawat dilarang terbang, KKR ini kahirnya bisa dipimpin langsung oleh pembicara Ir. Tjak Latumahina. Satu-satunya penerbangan dari Timika adalah dengan menggunakan pesawat Hercules yang menuju Jayapura. Dari Jayapura menuju ke Manado dan tanpa menunggu, pembicara dan rombongan langsung menuju Modoinding sambil makan siang di mobil. Rombongan tiba di Modoinding 15 menit sebelum KKR dimulai.

Dibuka oleh Danramil Modoinding yang sekaligus memberikan kata-kata sambutan dengan gaya yang khas, KKR Badai Pasti Berlalu yang dibawakan oleh evangelis Ir. Tjak Latumahina berlangsung dengan aman dan sangat membangunkan iman warga Modoinding dan sekitarnya. Malam kedua KKR Danramil bersama kepala desa Pinasungkulan tetap hadir pada KKR ini dan pada malam-malam berikutnya anggota koramil lainnya ikut hadir pada KKR ini.

Dengan gaya yang khas dan lantang, pembicara mengungkapkan kebenaran firman Tuhan ditunjang berbagai fakta nyata. Kekuatiran lainnya KKR ini akan dipermasalahkan warga seperti KKR dua tahun sebelumnya di mana sempat dipolisikan dan dipindahkan ke gereja.

Pada hari kamis malam ketika pembicara berbicara mengenai kebenaran hukum Tuhan, mengenai sabat, persepuluhan dan makanan, para tamu Nampak begitu terkesima dan ketika diadakan panggilan sebagai pernyataan komitment mengikuti Tuhan sesuai dengan apa yang Dia perintahkan, Nampak panggung dipenuhi tamu yang mau menyatakan komitmennya.

Ketika tim BAIT Warukapas pamitan pada hari kamis malam kepada pembicara setelah seminggu berada di Modoinding, pembicara menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak untuk terlaksananya KKR ini. Meskipun banyak hambatan di antaranya sound system yang sering terganggu namun diyakii akan banyak yang mengambil keputusan mengikut Tuhan sepenuhnya.

Pada akun Fb-nya Ev. Tjak Latumahina berkomentar Puji Tuhan! Perjalanan Pelayanan KKR yang diawali dengan kesulitan karena harus naik pesawat hercules menembusi kabut asap keluar dari Timika ke Jayapura dan naik Garuda ke Manado hari Minggu 25 Oktober 2015 tiba di Sam Ratulangi jam 14.26 langsung di jemput menuju Modoinding dengan jalan 1001 belokan dan tiba di lakasi KKR jam 18.43, diantar ke rumah ketua Jemaat untuk ganti pakaian dengan hanya cuci muka saja karena tidak ada waktu untuk mandi dan langsung ganti pakaian dan menuju ke lokasi KKR untuk menyampaikan Firman Tuhan. dan hasil KKR Badai Pasti Berlalu pada hari rabu 28 Oktober, 2 jiwa menyerahkan diri kepada Tuhan, disusul hari kamis 29 Oktober, 7 jiwa dan berakhir pada hari Sabat 31 Oktober dengan 41 jiwa sehingga jumlah 50 Jiwa telah dimenangkan kepada Tuhan lewat babtisan di danau Mooat Bolmong Timur.