Guna mengenang meninggalnya Helena Rundengan (1930-2015)anak dari pasangan Abram Rundengan dan Charlota Manaroinsong, maka pada Sabat (18/7) sesudah khotbah telah berlangsung Memorial Service di First Indonesian Seventh-Day Adventist Church (FISDAC), New Jersey. Almarhumah meninggal pada Selasa (7/7) di RS Budi Setia, Langowan, Sulawesi Utara dan dimakamkan pada Kamis (9/7). Helena Rundengan menikah dengan Wilhelmus Kojongian (Kel. Kojongian-Rundengan), hasil pernikahan mereka dikaruniai seorang puteri Geertje Kojongian menikah dengan Jopie Iroth (Kel. Iroth-Kojongian). Almarhumah mempunyai 3 (tiga) cucu: 1) Rico Iroth, 2) Mario Iroth, 3) Yosie Iroth serta 4 (empat) cece: 1) Jonathan dari Kel. Iroth-Tambuwun, 2) Clark dari Kel. Iroth-Tumewu, 3) Patience & 4) Dwayne Iroth dari Kel. Iroth-Bella. Acara ini juga bersamaan peringatan dengan meninggalnya Sientje Rundengan, kakak Almarhumah yang meninggal pada Rabu (15/7)di Indonesia.
Acara dipandu oleh Silvanna Massie dan dibuka dengan doa oleh Charles Dien, FISDAC Teasurer. Special Song dilantunkan oleh Family VG dan renungan dibawakan oleh Pdt. Jantje Gerungan, Minahasa Conference President, yang bermarkas di Tomohon, North Sulawesi. Renungan beliau merujuk pada cerita tentang Lazarus dalam Perjanjian Baru, saudara Marta dan Maria diambil dari Yohanes 11:21,32 yang pada intinya ialah di mana ada Yesus pasti ada kehidupan, mujizat dan kebangkitan. Sebelumnya, Pdt. Jantje Gerungan telah memberikan renungan di FISDAC dalam acara malam permintaan doa pada Rabu (15/7) dan melayani jemaat Indonesian Pioneer Seventh-Day Adventist Church(IPSDAC), New Jersey dalam acara khotbah pada Sabat (18/7). Kata sambutan oleh Elder Johanes Tilaar (FISDAC), Pdt. Dr. Adrie Legoh (IPSDAC), dan Sisca Pangkey (Langowan Waya) serta ucapan terima kasih disampaikan oleh Riene Rundengan. Lagu-lagu penghiburan dilantunkan oleh Mix Quartet (Dr. Joyce Dien, Ferny Rattu, Sherry Dimpudus, John Londa), Vaya con Dios (Ridwan Lingga, Elisa Siregar, Febryando Nainggolan), Langowan Waya VG, IPSDAC VG, solo oleh Dr. Joyce Dien dan doa berkat sekaligus jamuan makan dilayangkan oleh Pdt. Leonard Mamentu.
Pdt. Leonard Mamentu, Health and Youth Ministries, East Java Conference yang berkantor pusat di Surabaya adalah guest speaker di FISDAC pada Sabat (18/7). Selain berkhotbah, juga membawakan Pelayanan Perorangan dan memimpin diskusi pelajaran Sekolah Sabat Dewasa yang bertajuk “Misionaris Yang Tidak Biasa” (The Unlikely Missionary). Children’s Homily oleh Tineke Mamentu, special song oleh solo Dr. Joyce Dien sedang khotbah bertopik “Take and Give” antara lain Pdt. Leonard Mamentu merujuk pada dua tokoh dalam Perjanjian Lama yaitu Raja Salomo dan Abraham. Kalau Raja Salomo, Allah memberikan apa yang dia minta, maka Abraham memberikan apa yang Allah minta. Alumni Unklab dan mantan guru di SLA Kawangkoan bercerita dalam Pelayanan Perorangan cukup menarik ketika mengadakan KKR di pulau Sumbawa, hasilnya 12 jiwa penduduk asli dimenangkan untuk Yesus berkat doa dan puasa. Keduanya baik Pdt. Jantje Gerungan dan Pdt. Leonard Mamentu datang bersama isteri setelah mengikuti GC Session Ke-60 di San Antonio, Texas belum lama ini. Seusai acara pada Sabat petang (18/7) menjelang malam keduanya melayani IPSDAC dalam acara Family Ministry di kediaman salah satu anggota.