Berjalan Bersama Yesus Di Tahun 2015

“Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka” Lukas 24:15

Selamat datang 2015. Berada di Sabat pertama di tahun yang baru ini patutlah kita bersyukur kepada Tuhan karena atas perkenannya sajalah kehidupan kita dapat berlanjut ke tahun yang baru. Sungguh kasih karunia Tuhan begitu limpah di tahun yang silam. Begitu banyak hal yang telah kita alami baik duka maupun duka. Dari begitu banyak peristiwa yang datang silih berganti, tahun kemarin mencatat kejadian luar biasa yakni Banjir Bandang yang menelan korban harta dan Manusia di Manado pada awal tahun serta jatuhnya pesawat Air Asia dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia hanyalah menunjuk kepada ketidak berdayaan manusia didalam kehidupan ini. Bahwa manusia itu fana di alam dunia yang berdosa. Sehingga kehidupan kerohania seseorang sangat perlu selalu diperhatikan agar mampu menghadapi keadaan yang sulit ini. Adakah kita sudah berada pada jalur yang benar. Bernarkah bahwa kerohanian kita sudah berkenan kepada Tuhan?
Sebuah kisah yang dikirim seorang sahabat memberi inspirasi disaat kita meninggalkan tahun lama memasuki tahun baru.

Seorang anak laki-laki masuk ke sebuah toko. Ia mengambil peti minuman dan mendorongnya ke dekat pesawat telepon koin. Lalu, ia naik ke atasnya sehingga ia bisa menekan tombol angka di telepon dengan leluasa. Ditekannya delapan digit angka. Si pemilik toko mengamati-amati tingkah anak ini & menguping percakapan teleponnya.

Anak: Ibu, bisakah saya mendapat pekerjaan memotong rumput di halaman Ibu?

Ibu : Saya sudah punya orang untuk mengerjakannya.

Anak: Ibu bisa bayar saya setengah upah dari orang itu.

Ibu: Saya sudah sangat puas dengan hasil kerja orang itu.

Anak (dengan sedikit memaksa): Saya juga akan menyapu pinggiran trotoar Ibu dan saya jamin di hari Minggu halaman rumah Ibu akan jadi yang terindah di antara rumah” yang berada di kompleks perumahan ibu dan sudah pasti ibu akan menjadi bangga dengan pengaturan kembang dihalaman yang apik dan asri.

Ibu: Tidak, terima kasih.

Dengan senyuman di wajahnya, bocah itu menaruh kembali gagang telepon. Si pemilik toko, yang sedari tadi mendengarkan, menghampiri bocah itu.

Pemilik Toko: Nak, aku suka sikapmu, semangat positifmu, dan aku ingin menawarkanmu pekerjaan untuk mau bekerja di rumah saya.

Anak: Tidak. Terimakasih.

Pemilik Toko: Tapi tadi kedengarannya kamu sangat menginginkan pekerjaan.

Anak: Oh, itu, Pak. Saya cuma mau mengecek apa kerjaan saya sudah bagus. Sayalah yang bekerja untuk Ibu tadi.

Seperti anak ini, sebaiknyalah kita mengevaluasi keadaan kerohanian kita, apakah yang telah kita kerjakan di 2014 sudah di jalur benar agar kualitas kerohanian kita akan lebih baik di tahun 2015.

Lukas 14:28 Sebab siapakah diantara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?

Kalau perjalanan kehidupan ini bagai membuat menara, sudah berapa selesai menara itu sekarang? Agar pekerjaan itu berlangsung lancar sesuai rencana maka evaluasi dari waktu kewaktu sangatlah perlu. Tahun baru terbentang dihadapan kita dengan semua kemungkinan serta tantangannya.

Lukas 24:15 …. datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.

Berjalan dengan Yesus mutlak bagi umat Kristiani sebagaimana ungkapan lagu rohani mengatakan: Pengharapanku hanya Yesus saja, Yang mati atas Golgota, Dia gembala jiwaku yang sungguh, Yesus Dia harapanku. Yesus harapan jiwaku, Yesus menebus dosaku, Dia pohon selamat, Dan kemenanganku, Yesus Dia harapanku

Tahun 2015 harus lebih baik dari tahun lalu. Yesus harapan Jiwaku, harapan jiwa kita di tahun yang baru. Selamat Tahun Baru. ***