Ibu sebuah panggilan yang sangat akrab di telinga dan semua orang pasti mengenal dengan baik panggilan ini. Merupakan orangtua perempuan dari seorang anak, ibu mempunyai peranan penting dalam membesarkan anak. Dalam hal ini, peranan itu dapat berupa hubungan biologis maupun sosial.
Panggilan ibu memang paling banyak digunakan di Indonesia. Namun demikian, terdapat keragaman panggilan atas ibu di negara ini, yang disinyalir muncul karena luasnya cakupan wilayah yang dimiliki Nusantara. Apalagi wilayah itu terbentang dari Sabang hingga Merauke, sehingga dapat dipastikan bentangan alam itu menciptakan “perbedaan”, baik adat-istiadat, bahasa, sampai kebiasaan di masing-masing daerah. Hal itu pula memunculkan aneka macam panggilan kesayangan untuk sang ibu. Ada enyak (Betawi), emak (Sunda), inang (Batak Toba), dan lain-lain.
Selain itu, ada pula pengaruh masuknya bahasa serta budaya asing ke Indonesia, sehingga muncullah panggilan mama, mami, mommy, umi, dan sebagainya.
Di sisi lain, walau asal daerahnya berbeda, tapi ciri khas aktivitas sehari-hari seorang ibu pada intinya sama. Sebut saja kesibukan di pagi hari yang dimulai dengan menyiapkan sarapan, mengantar anak ke sekolah, sampai meninabobokan anak di peraduannya. Bisa jadi, perbedaan itu muncul hanya karena kebiasaan yang diwarnai budaya daerah yang bersangkutan dengan tempat tinggal sang bunda.
Ibu dan Kesibukannya
Menyoroti fungsi penting seorang ibu, belumlah lengkap bila tak membahas peranannya dalam mengasuh anak, meski masih banyak peran lainnya. Bagaimana tidak, mulai dari di dalam kandungan, ibu mempunyai tanggung jawab yang besar atas anak yang dikandungnya. Hal yang penting berkaitan dengan psikologi ibunda yang sedang menyiapkan hal terbaik buat sang jabang bayi, serta tentu saja makanan, minuman, perhatian, kasih sayang, hingga santapan rohani untuk sang bayi pun dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu, kesibukan yang dilakukan ibu setiap hari bukanlah kegiatan yang monoton dan tanpa variasi. Pada kenyataannya, model dan ragamnya bermacam-macam, juga problematikanya. Apalagi, zaman mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Aktivitas dasar yang dilakoni ibu-ibu pada masa lalu dan sekarang, tetap ada yang sama. Lihat saja, kegiatan menyiapkan segala kebutuhan anak yang masih berada di dalam kandungan, merawat dan membesarkannya, sampai dengan mengantarkannya ke gerbang pernikahan.
Bisa jadi, rutinitas dan ragamnya saja yang berlainan. Keberagaman ini timbul karena semakin banyak hal yang memengaruhi kesibukan perempuan yang dianggap memiliki peranan mulia itu. Pada periode silam, teknologi-informasi belum semodern sekarang. Saat ini penyajian hiburan dan pemberitaan bisa memberi dampak luar biasa pada anak. Oleh karena itu, orangtua, khususnya ibu, harus memberi perhatian lebih pada anak-anaknya.
Kemajuan Peranan Ibu
Mengikuti kemajuan zaman, mau tak mau peran ibu pun kian luas. Orang yang memiliki kedudukan penting dalam kehidupan anak itu kini telah memegang banyak peranan. Sektornya pun semakin beragam. Tidak melulu berkaitan dengan rumah tangga dan seputar kegiatan kewanitaan.
Peningkatan jumlah tenaga kerja perempuan menjadi salah satu indikator termudah untuk disimak. Dan yang paling menarik adalah bidang yang dimasuki bukan hanya sektor tertentu serta level bawah, namun telah merambah ke semua bidang, mulai sektor jasa, transportasi, energi, keamanan, dan masih banyak lagi. Bahkan, pimpinan tertinggi dari sebuah bisnis, perusahaan, dan negara pun kini bisa digenggam kaum ibu. Pendidikan yang semula hanya didominasi laki-laki, kini mampu dikejar perempuan.
Walau begitu, tugas utama seorang ibu atas anak dan keluarga sebaiknya tidak pernah dilupakan. Cinta, kasih sayang, dan semua perhatian ibulah yang mampu menghangatkan suasana di rumah. Sesibuk-sibuknya seorang ibu, seharusnya menyempatkan diri mengurus kebutuhan anak-anak maupun urusan rumah. Hidangan yang tersedia di meja makan, kebersihan dan kenyamanan rumah, serta semua hal yang berkaitan dengan rumah tangga. Bahkan, tatkala sang anak terlibat masalah atau dilanda kesedihan, maka bunda tidak akan pernah meninggalkan buah hatinya. Dukungan dan doanyalah yang selalu berhasil membuat sang anak bangkit kembali.
Inspirasi
Sampai kapan pun, tidak akan ada yang bisa menandingi kasih sayang ibu kepada anak-anaknya serta keluarga. Maka dari itu, sayangilah dan hormatilah ibumu, niscaya masa depan gemilang menantimu kelak. “Oh Ibuku apa yang kubayar membalas budimu.. Ibu”