Saudara-saudara, dapatkah Anda dibeli? Mungkin kita semua akan menjawab: TIDAK! SAYA TIDAK DAPAT DIBELI!” Tetapi saudara, dengarkan yang berikut ini, Mr. Robert Walpole, Pangeran I dari Orford (1676-1745), juga Perdana Menteri I dari Kerajaan Inggris dua abad yang lalu menulis bahwa, semua orang dapat dibeli. Mari saya mengutip apa yang ditulisnya kata demi kata, “EVERY MAN HAS HIS PRICE.” “SETIAP ORANG PUNYA HARGANYA.”
Ada sebuah surat kabar terkenal di Amerika yang membuat sebuah penelitian sehubungan dengan sikap orang-orang Amerika terhadap uang. Surat kabar tersebut tiba pada satu asumsi, bahwa banyak orang Amerika dapat melakukan apapun, demi mendapatkan uang yang banyak. Surat kabar itu membagikan questionnaire-questionnaire dengan beberapa pertanyaan di dalamnya ke seluruh Amerika. Ketika questionnaire-questionnaire itu dikumpulkan kembali, berikut ini adalah hasil-hasilnya:
Pertanyaan # 1 “Untuk $10,000.00, maukah engkau meninggalkan suami/istrimu?” 25% dari respondent menjawab, “Ya, saya mau.”
Pertanyaan # 2 “Untuk $10,000.00, maukah engkau meninggalkan imanmu?” 26% dari respondent menjawab, “Ya, saya mau.”
Pertanyaan # 3 “Untuk $10,000.00, maukah engkau meninggalkan kewarga-negaraanmu selaku warga negara Amerika?” 16% menjawab, “Ya, saya mau.”
Saudara, coba saudara bayangkan. Tidaklah mudah untuk mendapat visa Amerika sekarang ini, apalagi untuk mendapat kewarga-negaraan. Malahan, kalau saja diizinkan, orang bersedia untuk membeli kewarganegaraan Amerika, dan tidak mau melepaskannya untuk berbagai alasan. Tetapi sesuai dengan survey ini, untuk $10,000.00, 16% dari warga negara Amerika menjawab, “Ya, saya mau meninggalkan kewarganegaraan saya.”
Pertanyaan yang berikut,
# 4 Untuk $10,000.00 maukah engkau menukar ras atau sukumu?” 17% dari respondent menjawab, “Ya, saya mau.” Pertanyaan ini bisa kita samakan dengan, “Maukah orang yang bersuku Sunda menukar kesukuannya dengan suku Manado, atau maukah orang Batak menukar kesukuannya dengan suku Jawa?” 17% dari respondent mengatakan “ya, saya mau” asal dibayar $10,000.00.
# 5 Untuk $10,000.00 maukah engkau menukar jenis kelaminmu?” Percaya atau tidak, 6% menjawab, “Ya, saya mau.”
# 6 Untuk $10,000.00 maukah engkau mencuri atau membunuh?” 7% dari respondent menjawab, “Ya, saya mau.” # 7 Untuk $10,000.00 maukah Anda menjadi pelacur selama seminggu?” Sangat menakjubkan karena 23% dari respondent mengatakan, “Ya, saya mau.”
Saudara, ini adalah satu kenyataan yang sebenarnya bahwa manusia mau melakukan apa saja demi mendapatkan uang yang banyak. Manusia mencintai uang. Tidaklah heran jika Firman Tuhan mengatakan di dalam 1 Timotius 6:10, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
Saya yakin ayat ini tidak hanya berbicara tentang orang-orang Amerika saja, tetapi berbicara juga tentang setiap orang, termasuk saudara dan saya. Kita dapat saja mengatakan bahwa orang-orang yang menjawab “Ya” demi mendapat sejumlah uang, adalah orang-orang yang sama sekali tidak mempunyai latar belakang agama yang kuat. Tetapi saudara, kebanyakan dari para respondent adalah orang-orang yang mempunyai hubungan persatuan dengan keagamaan. Mereka adalah orang-orang terpelajar, orang-orang yang beradab dari negara telah berkembang.
Tetapi kita tidak perlu heran karena mereka bukanlah satu-satunya yang mempunyai sikap seperti itu. Di dalam Alkitab, dicatat beberapa Hamba Allah yang juga bersedia melakukan apa saja demi mendapat uang yang banyak. Di antaranya adalah GEHAZI, pembantu Nabi Elisa. Gehazi menjual dirinya kepada Jenderal Naaman karena ia kemaruk/tamak akan uang. Ini adalah peristiwa yang paling luar biasa dalam karirnya yang menyebabkan kejatuhannya.
Tokoh Alkitab berikutnya adalah Bileam. Bileam menjual dirinya kepada Raja Balak untuk menerima begitu banyak suap. Kita baca apa yang Alkitab tulis tentang Bileam dalam 2 Petrus 2:15: “Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuata-perbuatan yang jahat.”
Ketamakan Bileam yang adalah ciri khas seorang nabi upahan, cenderung untuk meng-komersialisasikan ‘spiritual gift’-nya, jabatannya selaku nabi. Sebenarnya Bileam dapat saja memilih untuk bersaksi dan mengatakan kepada teman-temannya, yaitu para musuh orang Israel, bahwa tidak ada gunanya berkonflik dengan orang Israel yang ditandai oleh Allah sebagai “umat pilihanNya.”
Tokoh Alkitab yang berikutnya adalah Yudas Iskariot. Yudas Iskariot menjual dirinya kepada para Imam Besar dengan harga 30 keping perak. Tidak berapa lama setelah Perjamuan Terakhir, Yudas keluar dari ruangan, pergi dan melengkapi pengkhianatannya. Ia tahu dengan tepat di bahagian mana dari Taman Getsemani Yesus dan murid-muridnya sering pergi. Kemudian ia datang ke tempat itu, ditemani oleh serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, dan ia mencium Yesus agar orang-orang ini mengetahui yang mana Yesus. Yesus membalas ciuman Yudas itu dengan kata-kata yang keras, dengan sedih ia berkata, “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?”
Saudara, meskipun kita telah saksikan keadaan yang suram atas hamba-hamba Tuhan di masa-masa yang lampau, namun tetap masih ada tokoh-tokoh Alkitab yang MEMILIH UNTUK TIDAK DAPAT DIBELI. Di antara mereka adalah Yusuf. Yusuf tidak mempan dibeli dengan sex. Akhlaknya yang tinggi dan kesadarannya atas kehadiran Allah telah dapat mengalahkan rayuan dan godaan dari seorang wanita Mesir yang cantik, penuh gairah dengan aroma yang menggiurkan, dari istri Raja Mesir – Potifar. Luhurnya akhlak yang dimiliki oleh Yusuf serta moralnya yang baik serta kesalehannya itu adalah hasil yang latihan yang ia terima ketika ia berada di rumah bapanya, dan perkenan yang Allah berikan kepadanya memungkinkan dia untuk kuat menahan segala cobaan yang datang kepadanya. Saudara, YUSUF ADALAH SEORANG YANG TIDAK DAPAT DIBELI BAHKAN OLEH SEX SEKALIPUN, KARENA KEHADIRAN ALLAH DI DALAM HIDUPNYA.
Tokoh Alkitab yang berikutnya adalah Musa. MUSA TIDAK DAPAT DIBELI OLEH KEDUDUKAN ATAU KESENANGAN DAN KEPELESIRAN DUNIA oleh karena ia merasakan kehadiran Allah di dalam kehidupannya. BETAPA SEBUAH PILIHAN!! Kita dapat menyebut beberapa tokoh-tokoh Alkitab lainnya seperti Daniel dan Paulus yang TIDAK DAPAT DIBELI OLEH POSISI ATAU KEDUDUKAN. Mereka memilih untuk dipecat dari pekerjaan mereka, dilempar ke dalam kurungan singa dan mati disiksa. Mereka telah menjadi pahlawan-pahlawan Allah. MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG TIDAK DAPAT DIBELI KARENA MEREKA MERASAKAN KEHADIRAN ALLAH DI DALAM KEHIDUPAN MEREKA.
Saudara, di abad kita hidup sekarang ini, masih ada juga orang-orang yang tidak mau menjual diri mereka dengan uang yang banyak. Contohnya, CHARLES LINDBERGH. Charles Lindbergh adalah manusia pertama yang memecahkan record terbang solo non-stop, dari New York ke Paris pada tahun 1927. IA ADALAH SEORANG YANG TIDAK DAPAT DIBELI DENGAN UANG.
Ceriteranya, beberapa hari sebelum ia mengadakan penerbangannya yang sangat historis itu non-stop dari New York ke Paris, beberapa manager dari sebuah perusahaan rokok terkenal di Amerika mendatangi dia dan menawarkan sebuah tawaran yang menggiurkan. Mereka menawarkan Lindbergh uang sejumlah $25,000.00 atau 250 juta rupiah – yang ketika itu bisa senilai 25 milyar rupiah sekarang ini, jika Lindbergh mau menjadi bintang iklan rokok mereka, difoto berdiri di samping pesawatnya segera setelah ia mendarat di Paris, dengan sebatang rokok bermerek produksi perusahaan mereka, rokok itu diletakkan di antara bibir Lindbergh.
Apa yang menjadi respons dari Lindbergh? Lindbergh yang bukan perokok dan mempunyai keyakinan dan prinsip yang teguh bahwa merokok tidaklah baik bagi kesehatan, ia menjawab: “THANKS, BUT NO THANKS.” TERIMA KASIH, TETAPI TIDAK, TERIMA KASIH. SAYA TIDAK DAPAT MENERIMA TAWARAN ANDA KARENA SAYA TIDAK SEPENDAPAT DENGAN PARA PEROKOK.”
Saudara, jenis manusia seperti apa Lindbergh ini yang tidak mau menerima tawaran yang begitu tinggi dengan hanya melakukan sesuatu yang sangat sederhana, difoto dalam beberapa menit saja dengan sebatang rokok diselipkan di antara kedua bibirnya? Manusia seperti apa dia itu?
Saudara, saya dapat memberi tahukan jenis manusia yang bagaimana Lindbergh itu. Ia adalah seseorang yang percaya atas Firman Allah yang tertulis di dalam Markus 8:36: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.” Itu sebabnya kita dapat berkata kepada Robert Walpole, seorang yang pernah menulis bahwa “SETIAP ORANG PUNYA HARGANYA, bahwa setiap orang, laki-laki atau perempuan, dapat dibeli, jika harganya cocok,” – “Mr. Walpole, dapatkah engkau mengatakan bahwa setiap orang punya harganya? Maaf Tuan, untuk Charles Lindbergh, Musa, Daniel, Paulus, MEREKA TIDAK DAPAT DIBELI DENGAN HARGA BERAPAPUN.”
Sebagai penutup, saya ingin membahagikan kepada saudara sebuah ceritera yang disebut sebagai “CERITERA SATU MILYAR DOLAR.” Ceritera ini benar disebut sebagai ceritera satu milyar dolar, oleh karena ceritera ini adalah ceritera hidup yang benar-benar pernah terjadi.
Ceritera ini terjadi pada suatu hari Minggu Paskah pada tahun 1958, di kota Vatikan, Roma. Pada hari itu, Paus Pius ke XII telah dijadwalkan untuk memimpin Upacara Perayaan Paskah di Gereja St. Peter Cathedral yang adalah cathedral terbesar dan terindah di dunia. Malam sebelum upacara tersebut, 12 orang prajurit muda Itali dilatih untuk menjadi PENGAWAL KEHORMATAN untuk mendampingi Paus selama upacara besar itu. Mereka diberikan instruksi tentang APA YANG HARUS DILAKUKAN, dan APA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN pada acara tersebut.
Salah satu dari instruksi-instruksi yang diberikan oleh sang komandan yang memimpin pasukan pengawal kehormatan itu adalah, “KETIKA PAUS MENJEJAKKAN KAKINYA DI ATAS TANGGA YANG MENUJU KE MIMBAR KEHORMATAN, SAYA AKAN MEMBERIKAN INSTRUKSI. KETIKA SAYA MEMBERIKAN ABA-ABA, KITA SEMUA AKAN JATUH TERSUNGKUR DAN MENCIUM LANTAI.”
Salah satu dari para prajurit itu bernama Tony menjawab komandannya: “Sersan, maafkan saya. Sesuai dengan keyakinan yang saya anut, kami tidak diijinkan untuk menyembah kepada manusia – siapapun dia. Pendirian saya juga mengatakan bahwa hanya kepada Allah saja kita boleh menyembah.”
Sang komandan merasa terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Tony. “APA? Lebih baik engkau melupakan agamamu, paling sedikit untuk kali ini saja. DENGARKAN! Ketika saja memberikan kepada kalian aba-aba, semua, tanpa keculai, harus tersungkur dan mencium lantai.”
Tony, tidak cukup berani untuk menjawab lagi karena dalam pengadilan militer, seorang bawahan tidak dibenarkan untuk mendebat atasannya. Hanya ada satu peraturan yaitu: MENURUT!
Keesokan harinya, cathedral yang besar itu penuh sesak. Banyak dari yang hadir adalah pemimpin- pemimpin, orang-orang terkenal dari berbagai bahagian dunia ini. Tepat pada waktu yang ditentukan, Paus dan rombongan pengiringnya memasuki cathedral dan berjalan menuju ke podium kehormatan. Ketika Sang Paus menjejakkan kakinya di atas podium, sang komandan memberi aba-aba: “PERHATIAN! SETIAP ORANG TUNDUK TERSUNGKUR DAN MENCIUM LANTAI!” Semua prajurit pasukan pengawal kehormatan tersungkur, KECUALI SATU. Tony tetap berdiri tegak, lurus seperti tiang.
Tiba-tiba Sang Paus menghentikan langkahnya. Dari sudut matanya ia dapat melihat apa yang terjadi. Kemudian ia berbalik, dan mulai menuruni tangga podium. Ia berjalan menuju Tony dan berhenti tepat di depan Tony. Tony gugup, jantungnya berdegup dengan kencang. Ia berbicara dalam hatinya: “YA TUHAN, INILAH AKHIR DARI SEMUANYA. SAYA AKAN KEHILANGAN PEKERJAAN PEKERJAAN SAYA, ATAU MUNGKIN SAYA AKAN DIHUKUM MATI. TUHAN, TOLONGLAH SAYA.”
Dengan pandangan yang tajam Paus menatap mata Tony. Dan dengan suara yang lembut ia berkata, “ANAK MUDA, DARI GOLONGAN AGAMA MANAKAH ENGKAU BERASAL?”
Dengan gemetar dan dengan wajah yang pucat, Tony menjawab, “YANG MULIA, DARI GEREJA ADVENT, TUAN!
Sungguh sangat aneh. Sang Paus tidak marah, bahkan ia tersenyum. Dan dia berkata, “OOOH . . . JADI KAMU ADALAH PENGANUT GEREJA ADVENT! KAMU TAHU? ADIK SAYA ADALAH ANGGOTA GEREJA ADVENT. SAYA SANGAT MENGASIHI ADIK SAYA ITU. DIA TIDAK SELALU SETUJU DENGAN APA YANG SAYA LAKUKAN, TETAPI SAYA MENCINTAI DIA. KAMI SALING MENGASIHI DAN KAMI SERING MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA-SAMA.”
Setelah itu terjadi suatu keajaiban di atas keajaiban. Sang Paus selanjutnya berkata, “ANAK MUDA, BOLEHKAH SAYA MENJABAT TANGANMU?” Saudara dapat bayangkan, Paus, pemimpin sebuah negara, pemimpin gereja terbesar di dunia, meminta IJIN kepada Tony untuk menjabat tangannya. Sudah pasti, dengan cepat, Tony mengulurkan tangannya, kemudian berjabatan tangan dengan Paus Pius ke 12.
Kemudian Paus kembali berbalik dan mulai berjalan menuju ke podium untuk memimpin upacara perayaan paskah agung. Ceritera ini tidak berhenti di sana. Setelah upacara selesai, sang komandan menghampiri Tony dan bertanya kepadanya: “ TONY, APA YANG ENGKAU KATAKAN KEPADA PAUS SEHINGGA IA RELA MENYALAMI TANGANGMU? SAYA SUDAH MENJADI ANGGOTA GEREJA KATOLIK SELAMA 30 TAHUN, TETAPI HINGGA SAAT INI SAYA BELUM BERHASIL BERSALAMAN DENGAN PAUS. SEKARANG KAMU, KAMU MASIH BEGITU MUDA – BERITAHUKAN KEPADA SAYA, APA YANG ENGKAU KATAKAN?”
Tony menjawab, “SAYA TIDAK MENGATAKAN APA-APA. SAYA HANYA MENJAWAB SEMUA PERTANYAANNYA.” Kemudian Tony menambah kata-kata ini, “KOMANDAN, JIKA ENGKAU INGIN PAUS MENYALAMIMU, MUNGKIN ENGKAU HARUS MENJADI ORANG ADVENT LEBIH DAHULU.”
Sekarang ceritera ini berakhir. TONY TIDAK MAU MENJUAL DIRINYA WALAUPUN IA TERANCAM DENGAN KEHILANGAN PEKERJAAN BAHKAN KEHILANGAN NYAWANYA OLEH KARENA IA MERASAKAN KEHADIRAN ALLAH DI DALAM HIDUPNYA. Saudara, TONY ADALAH SEORANG YANG TIDAK DAPAT DIBELI.
Nyonya White menulis dalam buku Education halaman 57 “Kebutuhan dunia yang terbesar ialah kebutuhan akan manusia – manusia yang tidak mau dijual ataupun dibeli, manusia yang jujur dan tulus di dalam jiwanya yang paling dalam, manusia yang tidak takut menyebut dosa dengan nama yang benar, manusia yang hati nuraninya setia dan setulus jarum yang menunjuk ke kutub, manusia yang akan tetap berdiri teguh membela kebenaran walaupun langit runtuh”
Saudara, tabiat seseorang yang sedemikian agung tidak terjadi hanya dalam semalam atau secara kebetulan, tetapi tabiat sedemikian adalah sebagai hasil dari DISIPLIN DIRI, BERTAHUN-TAHUN BELAJAR DAN MENYIMAK FIRMAN ALLAH, DAN YANG PALING UTAMA ADALAH KARENA KEHADIRAN ALLAH DI DALAM KEHIDUPAN SESEORANG.
Jika pertanyaan ini diajukan kepada saudara, “DAPATKAH ENGKAU DIBELI?” Apakah yang menjadi jawaban saudara? Maukah saudara meninggalkan keluarga, istri atau suami DEMI MENDAPATKAN UANG YANG BANYAK? Maukah saudara meninggalkan agama dan kepercayaan saudara, DEMI MENDAPATKAN UANG YANG BANYAK? Maukah saudara meninggalkan iman saudara dan KEWARGANEGARAAN SURGAWI, DEMI KEDUDUKAN ATAU JABATAN YANG TINGGI? Maukah saudara meninggalkan iman saudara, DEMI NAMA YANG MASHUR? DAPATKAH SAUDARA DIBELI DENGAN UANG, DENGAN SEX, ATAU DENGAN KEPELESIRAN DUNIAWI?
Saudara, jawablah pertanyaan-pertanyaan ini di dalam hati saudara sesuai dengan hati nurani saudara. Tetapi biarlah saya memberitahukan kepada saudara bahwa JIKA SAUDARA MERASAKAN KEHADIRAN ALLAH DI DALAM KEHIDUPAN SAUDARA, SAUDARA AKAN DENGAN BERANI MENJAWAB, DENGAN CEPAT, TANPA LAMBAT, “TIDAK, SAYA TIDAK DAPAT DIBELI.”
Adalah harapan dan doa saya bahwa kita semua dapat menjadi jenis manusia yang dapat menjawab KEBUTUHAN TERBESAR DUNIA INI, dan MENGALAMI KEHADIRAN ALLAH DI DALAM HIDUP KITA. TUHAN MEMBERKATI SAUDARA.