Amsal 19 : 26
Anak yang menganiaya ayahnya atau mengusir ibunya, memburukkan dan memalukan diri.
Aku benci dia..? Dia sangat memalukan? Dia membuat [menjual] makanan untuk murid-murid dan guru-guru untuk menafkahi keluarga. Suatu hari di Sekolah Dasar (SD), ibuku datang ke sekolahku. Aku sangat malu. Koq tega ibu berbuat ini padaku? Aku pandangi dia dengan penuh kebencian dan berlari keluar.
Hari berikutnya di sekolah…”Ibumu hanya punya satu mata ya?!?!”?.. kata temanku. Aku berharap ibuku bisa menghilang begitu saja di dunia ini. Jadi aku bilang ke ibu, “Bu? Kenapa ibu tidak punya mata yang satu lag i?! Jika ibu hanya akan membuatku jadi bahan tertawaan, kenapa ibu tidak mati saja ?!!!”
Ibuku tidak merespon… Aku jadi merasa sedikit tidak enak, tapi di saat yang sama, aku merasa baik untuk mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini?. Mungkin karena ibuku tidak menghukumku, tapi aku tidak berpikir bahwa aku telah menyakiti perasaannya dengan sangat buruk..
Malam itu ? Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis disana, pelan sekali, seolah-olah dia takut membuat aku terbangun. Aku melihatnya dan kemudian pergi. Karena kupikir aku akan katakan padanya esok pagi. Ada sesuatu yang
mengganjal di lubuk hatiku. Bahkan, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu matanya. Jadi aku katakan pada diriku sendiri bahwa aku akan berkembang dan menjadi sukses.
Kemudian aku belajar dengan sungguh-sungguh. Aku tinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura untuk belajar. Kemudian, aku menikah. Aku membeli rumah sendiri. Aku punya anak-anak juga. Sekarang aku hidup bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku suka disini karena tempat ini
tidak mengingatkanku pada ibuku. Kebahagiaan ini semakin besar dan bertambah besar,
Suatu ketika……. Apa..?! Siapa ini ?! Itu ibuku ? masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah seluruh langit jatuh tepat diatasku. Bahkan anak anakku lari, takut dengan mata ibuku. Aku membentaknya “Siapa kamu?! Aku tidak mengenalmu!!!” mencoba untuk tampak meyakinkan. Aku berteriak padanya, “Beraninya kamu datang ke rumahku dan menakuti anak-anakku!” ….”KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!!”
Pada kejadian ini, ibuku dengan tenang menjawab, “Oh, aku minta maaf. Aku mungkin salah alamat,” dan dia menghilang dari penglihatan.
Untunglah, dia tidak mengenaliku. Aku lega. Aku katakan pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan pernah peduli atau memikirkan tentang hal ini selama hidupku. Kemudian sebuah petunjuk datang padaku.
Suatu hari, sebuah surat undangan reuni sekolah datang ke rumahku di Singapura..Jadi, aku berbohong ke istriku bahwa aku akan pergi dalam perjalanan bisnis, aku pergi. Setelah reuni, aku pergi ke bangsal tua, yang biasa aku pakai untuk menyebut sebuah rumah. Hanya ingin cari tahu.
Disana, aku menemukan ibuku terjatuh diatas tanah yang dingin.Tapi aku tidak meneteskan sebutir air mata. Dia memegang selembar kertas di tangannya. Sebuah surat untukku.” Anakku….Aku pikir hidupku sudah cukup panjang sekarang.., dan, aku tidak akan mendatangi Singapura lagi..Tapi akankah menjadi terlalu banyak untuk meminta jika aku ingin kamu datang mengunjungiku sekali waktu ? Aku sangat merindukanmu! Dan aku senang sekali ketika aku mendengar kamu datang untuk reuni. Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah. Untukmu. Aku minta maaf bahwa aku hanya punya satu mata, dan aku seorang yang memalukan bagimu. Kamu tahu, ketika kamu masih kecil, kamu mengalami kecelakaan, dan kehilangan matamu. Sebagai ibu, aku tidak akan berdiam diri melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata. Jadi aku berikan mataku. Aku sangat bangga pada anakku yang melihat seluruh dunia baru untukku, di tempatku, dengan mata itu. Aku tidak pernah marah padamu untuk semua yang telah kamu lakukan..Beberapa kali kamu marah padaku ? Aku pikir,’Itu karena kamu mencintai aku.. ‘”Anakku? Oh, anakku?”
…… Cerita ini mengingatkan kita bahwa kebaikan yang mereka nikmati adalah berkat orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Bersyukurlah atas apa yang kamu punya hari ini bandingkan dengan jutaan orang yang tidak dapat hidup seperti hidupmu!
Luangkan waktu untuk mendoakan ibumu ! Kasih ibu kepada kita tak terhingga besarnya.
Jadi buat yang suka membantah Ibu,, ingat,, akan apa yang telah Ibumu berikan kepadamu,, memang cinta ibu kepada anaknya adalah cinta sepanjang masa… ***