Dekrit Pintu Kasihan Tertutup

Banyak orang yang kurang mengerti dan tidak berusaha untuk mengertiakan nubuatan Alkitab tentang akhir zaman. Banyak pandangan-pandangan popular saat ini yang telah mengacaukan pengertian nubuatan Alkitab yang sebenarnya. Rasul Yohanes menekankan betapa pentingnya bagi kita untuk mengerti akan nubuatan Alkitab, coba kita baca Wahyu 22:7 ”Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!” Apalagi nubuatan tentang waktu kedatangan Yesus Kristus yang sudah dekat, Wahyu 22:10 “Lalu ia berkata kepadaku: ”Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat”

Ayat inti kita pada saat ini, menyoroti suatu waktu sebelum kedatangan-Nya, dimana pada saat itu, nasib manusia diputuskan.Mari kita baca Wahyu 22:11 “Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barang siapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barang siapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!”. Inilah dekrit yang Yesus sendiri kumandangkan, bukan di dunia ini tapi di Sorga, jadi penduduk dunia tidak akan mendengarnya. Kapankah itu? Baca ayat berikutnya, Wahyu 22:12 ”Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya”. Jadi pada saat kedatangan-Nya, Dia hanya akan membawa upah, artinya keputusan selamat tidaknya seseorang sudah ditentukan sebelum itu. Jadi sebelum kedatangan-Nya, tidak tau kapan, Allah sudah menetapkan adanya dua kelompok manusia, yang jahat dan cemar versus yang benar dan kudus.
Sejak kenaikan-Nya ke Surga, Yesus melayani di Bait Suci sebagai Imam Besar (Ibrani 8:1,2). Baca Wahyu 15:5 dan Wahyu11:19 yang menegaskan keberadaan Bait Suci di Sorga. Sama seperti peran Imam pada Bait Suci duniawi, Yesus sebagai Imam Besar, mengantarai manusia berdosa dengan Bapa Surgawi yang Kudus, mengampuni, menyucikan dan melayakkan mereka bagi kerajaan Sorga. Tentunya pelayanan ini akan berhenti pada saat pengumuman ini dikumandangkan. Ini adalah keputusan yang tetap, tidak dapat berubah, kita tidak bisa berpindah kelompok lagi sesaat setelah dekrit ini diumumkan. Tidak ada lagi kesempatan kedua, tidak ada lagi pertobatan, semuanya telah selesai.

Peristiwa tertutupnya pintu kasihan Allah ini sudah didemonstrasikan sebelumnya untuk menjadi amaran bagi kita. Baca Kejadian 6: 5,13,kita bisa melihat bahwa kecendrungan hati manusia pada zaman Nuh hanyalah kejahatan semata, sehingga kekerasan terjadi di mana-mana. Nuh telah berkhotbah selama 120 tahun, setiap palu yang jatuh adalah kesaksian dan panggilan untuk bertobat dan klimaksnya adalah demonstrasi masuknya hewan-hewan yang berpasang-pasangan, Nuh dan Istrinya, Anak Laki-Laki dan Perempuan ke dalam bahtera. Mayoritas penduduk dunia pada saat itu hanya tertawa, tidak perduli, bahkan malah mengolok Nuh. Matius 24:37 mengamarkan kita yang hidup pada saat ini: ”Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia”. Lihatlah sekarang ini, hal yang sama sedang terjadi. Peristiwa tertutupnya pintu Bahtera (Kej. 7:16) analog dengan dekrit Yesus Kristus. Tujuh hari setelah pintu Bahtera tertutup, air bah pun datang; segera setelah dekrit dikumandangkan, muncullah 7 kutuk (Wahyu 16).

Kita tidak tau kapan dekrit itu dikumandangkan, yang jelas semua tanda-tanda kedatangan-Nya telah, sementara dan akan terjadi di waktu dekat, mengingat kedatangan-Nya sudah di ambang pintu. Kapan saja itu bisa terjadi saat ini.

Di kelompok manakah kita pada saat dekrit diumumkan? Bila kita merasa belum benar, adil, suci, masih cemar, sekaranglah waktunya untuk berpindah kepada kelompok yang benar dan kudus agar dosa-dosa kita bisa dibersihkan, disucikan oleh darah Yesus Kristus yang telah tertumpah di kayu salib untuk tujuan itu. Jangan tunggu hingga pintu kasihan telah tertutup, belajarlah dari peristiwa tertutupnya pintu bahtera Nuh.

Oleh: Sam Kamuh, Bait New England, US