Spektakuler itulah kata yang tepat untuk melukiskan sambutan masyarakat dalam Pesta Rakyat menyambut paskah pelantikan Presiden Republik Indonesia ke-7, Jokowi-JK. Masyarakat tumpah ruah di jalanan mengantarkan Presidennya menuju Istana Negara. Mengharukan! Betapa dekatnya orang nomor satu di negeri ini dengan rakyatnya.
Banyak hal yang terjadi. Betapa repotnya para pengawal Presiden mengamankan bosnya yang sesekali menyalami dan berjabat tangan dengan rakyatnya, sebenarnya sangat beresiko bagi keamanan sang Presiden. belum lagi, Bila saja ada yang berniat jahat pada saat kereta kencana yang mengantar Presiden di rumah barunya di Merdeka Utara, di area terbuka banyak kemungkinan bisa terjadi, untungnya ini Indonesia, bukan Amerika, di mana banyak Presidennya ditembak termasuk Ronald Reagen sesaat pelantikannya.
Pendeknya hari itu, memang fenomenal. Terjadinya banyak rekor, di Pesta Rakyat yang berlangsung hingga jauh malam.
Dunia mengenal the Guinness World Records, adalah buku rujukan yang diterbitkan setiap tahun, yang berisi kumpulan rekor dunia yang berkaitan dengan prestasi manusia, yang “ter-” dan “paling” di dunia dan mendapkan pengakuan secara internasioanal. Selain itu, buku ini juga memiliki rekor seri buku berhak cipta paling laris laku di dunia. Manusia mengagumi akan pencapaian ter-tinggi dan paling menantang dari manusia yang telah menciptakan rekor dunia.
Beberapa contoh saja, mari kita lihat seorang yang bernama Brian Thompson memecahkan rekor dunia mengelilingi dunia dengan perahu layar untuk ke-empat kalinya dengan catatan waktu 45 hari, 13 jam, 42 menit, 53 detik. Di belahan dunia yang lain, Katsusuke Yanagisawa dalam usianya 71 tahun 63 hari, pada tanggal 22 Mei 2007, menaklukan puncak Everest, yang telah memakan banyak korban.
Belum lama berselang, Minggu 14 Oktober 2012, dunia disuguhkan oleh atraksi sensasional, menyedot adrenalin yang disiarkan secara langsung keseluruh dunia. Seorang penerjun payung bernama Felix Baumgrtner asal Austria, ia terjun bebas dari ketingian 24.000 mill/39 km, dari angkasa luar hanya dengan waktu 4:20 detik.
Dunia akan terus mencatat dan membukukan pencapaian demi pencapaian, manusia terus berlomba untuk memecahkan rekor baru.
Ada catatan rekor yang jauh dari publikasi. Rekor itu dapat kita buat–oleh manusia biasa yakni Saudara dan saya. Itu tertulis di satu buku terlaris di dunia yang Bernama Alkitab. Banyak rekor baru tertuang di sana. Banyak rekor yang dicatat di sana bukan untuk sebuah sensasi, bukan juga untuk memuaskan keingintahuan manusia apalagi untuk menciptakan pujian dan kesombongan. Rekor demi rekor dicatat di Alkitab untuk memperbaiki hidup manusia.
Manusia terus berlombah untuk menggapai yang terbaik di jagad raya ini. Tapi, tahukah Anda bahwa sebagai orang Kristen kita juga sedang bertanding: “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi”-1 Korintus 9:24-25. Selanjutnya Paulus menambahkan: “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi”- 1 Timotius 6:12.
Nampaknya, kita memang hidup di dunia ini untuk berlombah. Pertandingan ini adalah pertandingan iman untuk mencapai kekekalan–suatu mahkota yang abadi. Kenyataanya pencapaian kita melampaui pencapaian dunia. Kita lebih dari sekedar pemenang. Yakni hidup kekal.
Pertanyaan yang penting, mampukah kita memenangkan pertandingan–menciptakan rekor? Jika Saudara melihat siapa sesungguhnya kita? Mustahil memang! Namun, bukan siapa kita, tetapi kita menjadi sesuatu karena Dia menjadikan kita mampu. Alkitab mencatat di dalam 2 Korintus 5:21, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Catatan rekor yang melampaui catatan dunia manapun adalah kemenangan atas dosa. Dunia memang tidak mengetahui konsep ini. Dan dunia sedang tidak berlombah untuk itu. Tetapi kita tahu persis betapa sulitnya.. Dan kita sedang berlombah untuk mengalakan dosa kita.
Sekali lagi ayat di atas menyatakan suatu kepastian: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”
Oh.. Alangkah indahnya! Yesus lebih dari tahu akan permasalahan hidup kita. Sebelum kita bertanding dalam pertandingan iman Ia terlebih dahulu menjalani jalan kesulitan kita, Dia telah menjadi dosa karena kita dan Ia menang sebab itu kita layak menjadi pemenangnya. Kenapa? karena Yesus mau engkau diselamatkan. Kita adalah pencatat rekor, setiap kali mengalahkan kecenderungan hati kita yang jahat.
Tuhan memberkati.