MANUSIA API

1 Raja-Raja 18-19, 2 Raja-Raja 2

Segala sesuatu tampak buruk untuk Israel. Sang Raja dan Ratu membenci Tuhan, Sungguh suatu contoh yang buruk! Segera orang-orang juga membenci Tuhan dan menyembah illah-illah palsu. Apakah ada seseorang yang mencintai Tuhan? Yeah, ada beberapa orang penyembah yang penuh iman. Suatu hari, Tuhan berbicara kepada salah satu dari mereka, namanya Elia.

Elia berkata kepada raja Ahab yang jahat, “ Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel yang kulanyani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau ku katakan. “Ini berarti kelaparan! Tuhan tidak menginginkan umatNya, Israel tinggal dalam kejahatan.

Setelah mempertimbangkan sang raja, Tuhan mengirim Elia ke tempat sunyi di negeri itu. Disana, di pinggir sungai. Elia menunggu. Tuhan mengirimkan burung gagak untuk memberi makan dia. Mereka membawa roti dan daging, pagi dan petang. Dan Elia meminum air sungai.

Segera sungai itu menjadi kering, karena tidak ada hujan turun di negeri itu. Firman Tuhan menjadi kenyataan. Seluruh negeri mengalami kekeringan. Jagung-jagung tidak tumbuh. Semua orang kelaparan. Mungkin Elia mengira itu akan terjadi padanya sekarang karena air sudah kering.

Tuhan berkata kepada Elia. “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan. Tuhan mengetahui kebutuhan-kebutuhan hambaNya. Tetapi ini adalah cara yang aneh untuk memberi makan. Dengan rendah hati Elia menanti Tuhan. Saat dia sampai di Sarfat, janda itu berada di gerbang kota mengumpulkan kayu bakar. “Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, “ Elia meminta kepada wanita itu. “ Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti bundar.” “Sesungguhnya tidak ada roti sedikitpun bagiku,” janda itu menjawab. “Hanya segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli.” Dengan sedih, wanita itu berkata kepada sang nabi bahwa setelah habis, dia dan anaknya akan mati kelaparan. “ Jangan takut. Buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil, kemudian barulah kau buat bagimu dan bagi anakmu.” “ Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai waktu Tuhan memberi hujan ke atas muka bumi.” Tuhan akan mengerjakan satu mujizat. Dan Dia melakukannya! Wanita dan anaknya mendapat makan selama beberapa waktu, tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak kering.

Elia tinggal bersama mereka. Suatu hari, hal yang menyedihkan terjadi. Anak janda itu mati. Elia membawa mayat anak laki-laki itu ke atas ke kamarnya. Dia berseru kepada Tuhan, katanya, “Ya Tuhan, Allahku aku berdoa, pulangkanlah kiranya nyawanya anak ini ke dalam tubuhnya.” Suatu doa yang sangat mustahil!

Tuhan mendengarkan permitaan Elia dan nyawa anak itu pulang kedalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali. Saat Elia membawa anak itu dan memberikannya kepada ibunya dia berkata, “ Sekarang aku tahu, bahwa Firman Tuhan yang kau ucapkan itu adalah benar.”

Tiga tahun kemudian, Tuhan kembali mengirimkan Elia kepada raja dan berkata, “ Aku akan mengirimkan hujan ke atas muka bumi.” Pergi menemui Ahab? Isteri Ahab Izebel sudah membunuh seratus nambi Tuhan. Tetapi Elia tidak berdebat dengan Tuhan . Dia pergi menemui Raja Ahab.

Ketika dua orang ini bertemu, Elia menantang Ahab untuk mengumpulkan semua orang Israel dan 850 nabi-nabi palsu. Di suatu tempat yang bernama Gunung Karmel, Elia berbicara kepada semua orang. “Kalau Tuhan itu Allah, ikutlah Dia.”

Elia mempersiapkan dua ekor lembu jantan sebagai persembahan. Tetapi tidak ada api yang bisa digunakan untuk membakarnya. “Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan memanggil nama Tuhan.” Dia berkata. “Maka allah yang akan menjawab dengan api, dialah Allah!” “Baiklah demikian,” seluruh rakyat menyahut.

Dari pagi sampai petang nabi-nabi palsu itu memanggil allah palsu mereka. Mereka melompat dan menari dan menorah-noreh dirinya dengan pisau sampai berdarah. Tetapi api tidak juga datang.

Kemudian Elia mambasahi kayu dan korban persembahan itu dengan air sehingga basah kuyup, dan berdoa. “Ya Tuhan, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel….” Kemudian api dari Tuhan turun membakar lembu jantan dan kayu. Kemudian membakar juga altar batu itu.
Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, mereka berseru, “Tuhan. Dialah Allah!” Dan Elia berkata, “Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh luput!”

Elia melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh Raja Ahab bertahun-tahun sebelumnya. Dia membunuh nabi-nabi palsu itu.

Kemudian hamba Tuhan itu berkata kepada Ahab bahwa hujan akan segera turun. Segera segumpal awan kecil muncul. Apakah hujan akan segera turun? Sesudah lebih dari tiga tahun masa kekeringan yang hebat?

Dalam sekejap mata, langit berubah menjadi gelap karena awan hitam dan angin, dan turunlah hujan lebat. Tuhan mengirimkan hujan. Tuhan menunjukkan kepada seluruh rakyat bahwa apa yang dikatakan oleh Elia itu benar. Tuhan menunjukkan bahwa Dia sendiri adalah Tuhan yang sebenarnya.

Apakah kalian berpikir bahwa Raja ahab akan menghormati Tuhan dan Elia hambaNya? Tidak! Pada kenyataannya, Izebel mencoba untuk membuhuh Elia, tetapi Elia melarikan diri. Pada akhirnya Ahab mati dalam peperangan dan hamba-hamba mendorong Izebel dari tembok istana yang tinggi. Dia jatuh menimpa sebuah batu di bawahnya dan mati.

Apa yang terjadi dengan Elia? Suatu hari Tuhan mengirim kereta berapi dengan kuda berapi; dan Elia, Manusia Api Allah terangkat ke surga dalam angin badai.

Dikirim oleh Max Kaway