Doktrin Tritunggal

Sebuah Prinsip Penafsiran
Apa saja kasusnya, satu hal yang tak dapat dilupakan adalah bahwa berlawanan dengan pernyataan di buku di atas, buku The Spirit of Prophecy serta Patriarchs and Prophets aa sejumlah bagian dari pasal-pasal dari kedua buku ini yang Ia tekankan bahwa Kristus sama dengan Bapa sejak permulaan, dan bahwa ia adalah Allah secara mendasar di dalam pengertian yang tertinggi.

Saat kasus dengan ayat-ayat yang membingungkan, adalah perlu memperjelas perikop-perikop yang berarti ganda tersebut melalui mebaca pernyataan-pernyataan Ellen G. White seputar topik. Seperti yang dapat dilihat di bawah ini, selama tahun 1890an beberapa pernyataan itu berasal dari pena Ellen White yang secara jelas menyokong pengajaran konsep Allah Tritunggal. Ada sjuga perobahan pengertian terhadap keAllahan di dalam berbagai tulisan dari para penulis Advent lain saat berjalannya abad ke-19. Menjelang kira-kpira tahun 1880an gagasan terhadap Kristus ssebagai makhluk ciptaan berangsur-angsur hilang dan konsep Kristus sebagai “AnakTunggal Allah,” menjadi kedudukan yang standar. Kata “AnakTuggal” diambil secara harafiah yang berarti bahwa Kristus pada poin yang sama di dalam kekekalan diolah dari Bapa, dan oleh karena itu Ia tunduk kepada Bapa.

Satu Masa Peralihan
Rujukkan psositif pertama kepada Trituggal di dalam literatur Advent muncul didalam seri buku berjudul the Bible Students’ Library (Perpustakaan Pelajar Alkitab) di tahun 1892. The Bible Students’ Library adalah “satu seri pamflet, yang dirancang untuk umum, bersisikan karangan essei ringkas yang menunjuk kepada doktrin-doktrin Alkitab, penggenapan nubuatan-nubuatan dan aspek-aspek yang lain dari ajaran-ajaran GMAHK Pamflet yang bernomor 90 diberi judul, “The Bible Doctrine of the Trinity” (Doktrin Tritunggal dari Alkitab). Maknanya adalah fakta menunjukkan bahwa sang penulis pamflet itu, yakni Samuel Spear, bukanlah seorang Advent. Pamflet tersebut dicetak ulang dari sebuah artikel dari The New York Independent tanggal bulan Nopember 1889.

Sementara mengajarkan doktrin-doktrin “Allah yang Esa yang menjelma dan bertindak di dalam tiga pribadi,” Spear bersikeras pada poin ketertundukan kekal dari Anak Allah kepada Bapa.” Kedudukan Kristus seperti yang dinyatakan didalam Alkitab ia berkata, “tidak dijelaskan dengan cukup oleh merujukkan itu secara langsung kepada kemanusiaan Kristus. . . .Ketertundukkan-Nya memperluas keilahian-Nya sebagaimana kemanusiaan-Nya.” Walaupun pamfletnya secara pasti aalah sebuah perbaikan pada kedudukan-kedukukan sebelumnya, itu masih jatuh kepada gambaran yang benar dari Trintunggal. Walaupun demikian, fakta bahwa itu dicetak oleh Pacific Press menunjukan bahwa konsep Tritunggal yang adalah permulan untuk diterima oleh gereja. Pemecahan masalahnya tiba dengan penerbitannya artikel Ellen G. White berjudul, “Christ the Life-giver” (Kristus Sang Pemberi Kehidupan) di dalam majalah Signs of the Times tahun 1897, dan buku berjudul The Desire of Ages tahun1898. Dalam artikel “Christ the Life-giver” seudah mengutip Yohanes 10:18 “Tidak seorangpun mengambilnya (kehidupan) dari pada-Ku,” ia berkata , “Di dalam Dia ada kehidupan, yang asli, tidak dipinjamkan, tidak diturunkan.” Dalam Desire of Ages pada pasal berjudul, “The Light of Life” ia mengutip jawaban Yesus kepada orang-orang Yahudi dalam Yohanes 8:58: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Lau ia berkomentar, “Kesunyian melanda melanda kerumunan besar. Nama Allah yang pernah diberikan kepada Musa untuk mengungkapkan gagasan hadirat yang kekal, sudah menuntut milik-Nya sendiri oleh Rabi Galilea. Ia mengumumkan Diri-Nya Sendiri untuk menjadi Oknum Yang hadir Sendiri,” Ia yang sudah berjanji kepada Israel “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” Micah 5:2 margin. (pp. 469-470).

Beberapa halaman selanjutnya di dalam buku itu, kuhusnya pada pasal berjudul “Lazarus, bangunlah”kembali ia mengulangi pernyataannya sejak tahun 1897, “Dia ada kehidupan, yang asli, tidak dipinjamkan, tidak diturunkan.” Pernyataan-pernyataan ini secara jelas menjelaskan Kristus sebagai Allah di dalam pengertian yang tertinggi. Ia diturunkan dari Bapa seperti yang kebanykan orang-orng Advent pecayai sejak masa itu, bahkan keilahian-Nya tidak dicurahkan ke atas-Nya. Ia adalah Okum Yang Maha Hadir Sendiri, sama dengan Bapa di setiap hal. Sebenarnya Ellen G, White sudah banyak mengatakan tentang hal itu di tahun 1887, “Ia adalah sama dengan Allah, tak terbatas dan Maha Kuasa. . . Ia adalah Anak yang Maha Hadir Sendiri secara Kekal.

Selain pernyatan-pernyataan yang jelas dari pena Ellen G. White, itu telah memakan waktu bertahun-tahun sebelumnya kebenaran ini diterima oleh gereja secara luas. Bukan hanya Uriah Smith, sang editor dari majalah Review and Herald, yang percaya hingga kematiannya di tahun 1903 bahwa Kristus memiliki permulaan, tetapi selama beberapa decade pertama dari akhir abad ke-18 itu banyak yang berpegang pada pandangan ini bahwa di dalam beberapa cara Kristus keluar atau berasal dari Bapa, yakni bahwa Ia memiliki sebuah permulaan, dan oleh karena itu ia lebih rendah dari Dia.
Selam Konferensi Alkitab tahun tahun 1919, contohnya Tuan W. W. Prescott telah membuat sebuah presentasi yang mengangkat topik dengan judul “The Person of Christ” (Pribadi Kristus). Pada diskusi berikutnya mengangkat pertanyaan tentang Trinitas. L. L. Caviness menyuarakan keprihatiannya dan berkata, saya tidak dapat percaya bahwa 2 pribadi dari ke-Allahan adalah sama, Bapa, dan Anak, yaitu bahwa yang Esa adalah Bapa dan yang lainya adalah Anak, dan bahwa mereka boleh menjadi sama baiknya pada seputaran jalan yang lain.. . . Did lam bedoa ia (Kristus) berkata bahwa adalahekrinduan-Nya supaya murid-murid boleh melihat kemuliaan-Nya yang Ia miliki dengan Bapa, dan yang Bapa sudah berikan kepada Dia. Itu bukanlah sesuatu yangIa miliki sepanjang masa kekekalan, tetapi Bapa punya beberapa waktu yang diberikan kepada-Nya kemuliaan Allah, tetapi ia adalah Anak Ilahi. Saya tak dapat menjelaskan lebih lanjut, tetapi saya tidk dapat percaya apa yang disebut doktrin Trinitarian (Ketritunggalan) dari tiga oknum yang selalu ada (eksis). Elder Prescott kemudian mengemukakan pertanyaan ini, “Dapatkah kita percaya didalam keilahian Kristus tanpa mempercayai kekekalan Kristus?” Beberapa oang yang hadir kemudian menjawab, “ya.” W. T. Knox menyarankan bahwa Kristus adalah Anak Allah yang Kekal di dalam pengertian yang sama bahwa Lewi adalah berada di dalam daging pinggang Abraham. Ia berkata, “pernah di suatu waktu di dalam satu cara kita tidak dapat memahami maupun masa yang kita tidak dapat pahami, ketika oleh perkerjaan misteri Allah Anak yang dilepaskan dari dada Bapa-Nya, dan menjadi sebuah eksistensi yang terpisah….”

Diskusi ini menunjukkan bahwa 20 tahun kemudian, Elen G. White secara jelas mengangkat mengenai keilahian yang kekal dari Kristus dan kesamaan yang mutlak dengan Bapa, di banyak gereja masih berpegang pada gagasan bahwa Kristus, walaupun ilahi, memiliki permulaan.

Pernyataan Kepercayaan-Kepercayaan Fundamenal Tahun 1931
Di tahun 1930, para administrator di Afrika memohon General Conference mencakupkan “satu pernyataan” di dalam year Book akan apa yang dipercayai oleh GMAHK. “Pernyataan tersebut” mereka katakan, adalah”hendak menolong para pegawai pemerintah dan yang lainnya kepada pemahaman yang lebih baik.” Sebuah komite terdiri atas 4 orang (M. E. Kern, E. R. Palmer, C. H. Watson, F. M. Wilcox) yang ditentukan untuk menyusun satu pernyataan. Mereka memproduksi 22 poin pernyatan di tahun 1931 yang dicetak di Adventist Yearbook. Kepercayaan fundamental nomor 3 dan 4
menyatakan:
Bahwa ke-Allahan atau Trinitas, terdiri atas Bapa kekal, pribadi, oknum rohani, maha kuasa, maha hadir, maha tahu, tidak terbatas di dalam hikmat dan kasih; Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah dari Bapa Kekal melaui siapa segala benda diciptakan dan melaui siapa keselamatan dari umat tebusan akan disempurnakan; Roh Kudus, pribadi yang ketiga dari Ke-Allahan, kuasa Agung yangmebaharui di dalam penebusan (Matius 29:19). Bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar Allah, yangsama kodrat dan sari pati-Nya dengan Bapa kekal. Sementara Ia mempertahankan kodrat ilahi-Nya, Ia mengambil ke atas Diri-Nya kodrat manusia, hidup di atas bumi sebagai manusia, diteladankan di dalam kehidupan-Nya sebagai sang Teladan prinsip-prinsip kebenaran kita, mebuktikan hubungan-Nya dengan Allah oleh banyak mujizat yang agung, mati demi dosa-dosa kita di atas kayu salib, dibangkitkan dari kematian,,, dan naik ke sorga kepada Bapa di mana ia pernah hidup untuk mengadakan pengantraaan bagikita (Yohanes 1:1,14; Ibr. 1:9-18; 8:1, 2; 4:14-16; 7:25.

Pernyataan-pernyataan ini secara lengkap mengungkapkan doktrin Alkitab dari Tritunggal. Kristus dijelaskan sebagai oknum yang “benar-benar Allah,” hadir sendiri dan kekal, dan Roh Kudus diidentifikasikan sebagai oknum ke-tiga dari ke-Allahan.

The 1980 Dallas Statement of Fundamental Beliefs
Sebelum rapat General Confenrece tahun 1980 di Dallas, tekah diusulkan 27 pernyataan kepercayaan-kepercayaan yang dikirimkan ke seluruh divisi di dunia. Pada konferensi itu sendiri sebuah versi revisi, bekerja sama dengan banyak saran dari ladang berbagai ladang dari segala penjuru dunia, didiskusikan dan pada akhirnya dipungut suara sebagai sebuah ungkapan kepercayaan-kepercayaan dasar dari gereja MAHK.
Kepercayaan Fundamental nomor 2 pada topik mengenai Ke-Allahan menyatakan: Ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, satu kesatuan ketiga Pribadi kekal yang hidup berdampingan. Allah Adalah baka, segala kuasa, maha tahu, di atas segalanya, maha hadir. Ia tidak terbatas dan berada di seberang pemahaman manusia, namun dapat dikenal melalui pernyataan-Nya sendiri. Ia layak untuk mendapatkan ibadah, penyembahan, dan pelayanan oleh seluruh ciptaan selama-lamanya. Kepercayaan Fundemental nomor 4 pada topik “Sang Anak” mencakup frase, “Allah yang sejati selama-lamanya,” Ia menjadi manusia yang sejati.” Dan Kepercayaan nomor 5, berjudul “Roh Kudus” mulai dengan kalimat, “Allah Roh yang kekal adalah oknum yang aktif bersama BApa dan Anak di dalam Penciptaan, Inkarnasi, dan penebusan..” Sehingga, di tahun 1980 pernyataan Kepercayaan-Kepercayaan Fundamental secara penuh menyokong doktrin Allah Tritunggal.

Para perintis Advent tadinya adalah anti-Trinitarian (anti ajaran Tritunggal Allah). Di kahir tahun 1890an Ellen White menerbitkan artikel dan buku-buku di dalam mana ia membuat pernyataan-pernyataan yang kuat yang menyokong konsep Alkitab tentang Trinitas, walaupun ia tidak pernah menggunakan kata “Trinitas.”

Sebab banyak orang di dalam geraja masih melawan dokrin itu, selama lebih dari 3 dasawarsa yang berselang di hadapan gereja yang secara luas telah menerima doktrin tersebut. Di tahun 1931, Yearbook Advent tahunitu berisikan sebuah pernyataan 22 kepercayaan-kepercayaan fundamental, salah satunya adalah doktrin Trinitas. Pada pernyataan 1980 Kepercayaan-Kepercayaan Fundamental yang dibuat di Dallas lagi-lagi mengulangi pernyataan bahwa “ada satu Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, satu kesatuan dari ketiga Pribadi yang kekal yang hidup berdampingan”

Orang-orang penganut MAHK modern yang anti-Trinitarian menngupayakan untuk memulihkan kembali warisan paa perintis gereja ini terkait dengan Trinitas. Mereka percaya bahwa hanya sesudah kematian Ellen G. White maka doktrin Trinitas memasuki gereja, dan bahwa buku-bukunya sudah dimanipulasi dan dirobah. Seperti yag sudah terlihat bahwa tidak ada bukti yang menyokong tuduhan-tuduhan ini. Sementara Trinitas adalah misteri dan tidak ada manusia fana yang sudah pernah sanggup untuk memahaminya sepenuhnya, bukti Alkitab secara jelas menunjukkan kesamaan dan eksistensi kekal yang hidup berdampingan dari tiga pribadi di dalam ke-Allahan. Sementara akal manusia tidak memahaminya, oleh iman kita dapat mempercayainya.

Oleh Pdt. Kalvein R. Mongkau