BENIH YANG MATI

Seorang CEO hendak mewariskan perusahaan besar kepada karyawan terbaiknya. Untuk itu, ia memanggil seluruh karyawannya. Ia memberikan kepada setiap karyawannya tersebut sebutir benih di tangannya dan berkata, “Sirami dengan teratur, rawat, dan kembalilah setahun dari sekarang dengan membawa tanaman yang tumbuh dari benih ini. Yang terbaik, pemiliknya akan menjadi penggantiku sebagai CEO perusahaan ini.”

Seorang karyawan, Joko pulang kerumah. Setiap hari benih yang dia terima disiraminya dengan air dan diberi pupuk. Setelah 6 bulan, eksekutif lainnya saling membicarakan tanaman mereka di kantor, sedangkan Joko melihat tida ada perubahan yang terjadi pada benih miliknya. Ia merasa gagal.
Setelah setahun, seluruh eksekutif menghadap CEO, memperlihatkan hasil benih tersebut. Joko berkata pada isterinya bahwa ia tidak akan membawa pot yang kosong, tetapi istrinya mendorongnya untuk menyatakan yang sebenarnya. Joko menyadari bahwa istrinya menyarankan hal yang benar. Memasuki ruangan meeting, Joko membawa sebuah pot kosong. Seluruh mata memandangnya kasihan. Ketika Sang CEO memasuki ruangan, ia memandang keindahan seluruh tanaman itu, hingga akhirnya, berhenti di depan Joko yang tertunduk malu. Sang CEO memintanya ke depan dan menceritakan tragedi yang menimpanya.

Ketika ia selesai bercerita, Sang CEO berkata, “Berikan tepuk tangan yang meriah untuk Joko, CEO yang baru.” Ia berkata, “Aku memberikan kepada kalian sebutir benih yang sebelumnya telah kurebus di air panas hingga mati dan tidak mungkin untuk tumbuh. Melihat bahwa benih itu tidak tumbuh, kalian menukarnya dengan berbohong kepadaku. Lain halnya dengan Joko, ia bersedia jujur atas hal yang sebenarnya terjadi.

Inspirasi
Untuk Direnungkan : Apakah anda pernah merasa untuk hidup jujur pada zaman sekarang begitu sukar? Mengapa? Apakah anda merasa bahwa ketika jujur, anda akan hancur? Apa benar nilai luhur ini tidak bisa menciptakan kehidupan yang makmur?
Untuk Dilakukan : “Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.” Amsal 11 : 3

Orang yang mati nuraninya tidak akan menghasilkan buah yang menghidupkan. Tetapi orang yang mempunyai hati nurani menghasilkan buah pada waktunya. Kejujuran akan nyata klak bila kita sabar dan memiliki nurani yang baik. Waktu yang menentukan nurani seseorang apakah jujur atau tidak! Karena hati nurani yang baik atau jujur sering kali tidak dipandang orang lain, tetapi hasilnya akan nyata dikemudian hari. Saudara apa yang anda tanam sekarang? Sesuatu yang kita tanam didalam rumah tangga, pekerjaan, hubungan kerja bawahan atau atasan yang benar atau jujur klak kelihatan jelas dikemudian hari. Karena itu berbuatlah jujur karena hanya Tuhan dan andalah yang tau. Kejujuran tidak dinilai oleh status, pangkat, jabatan, harta yang kita miliki tetapi dinilai orang lain dan Tuhan. Jangan curang kepada sesama berlakukah jujur dan terus terang. Apalah arti semua nama kalau kita tidak jujur. Jujur kepada orang lain dan kepada Tuhan. “Be Honesty”

OLeh : Bredly Sampouw