Saudara, saya percaya bahwa Saudara tahu apa yang terjadi di Kuta, Bali, Indonesia, pada hari Sabtu malam, tanggal 12 Oktober 2002 yang lalu, Pada tanggal 12 Oktober itu, seratus delapan puluh empat orang mati, dan beberapa ratus lainnya terluka dalam sebuah ledakan bom di Bali, Indonesia. Dari seratus delapan puluh empat mayat, hanya 56 saja yang dapat dikenali. Selebihnya terbakar hangus sehingga sukar untuk dikenali. Peristiwa ini sungguh-sungguh adalah suatu tragedi kemanusiaan yang mengerikan.
Pemboman di Bali itu dianggap sebagai tragedi kemanusiaan terbesar nomor dua di millennium ini sesudah 9/11. Kalau peristiwa World Trade Center itu menyerang pusat syaraf niaga dan keuangan dunia, pemboman di Bali adalah penyerangan pada pusat pariwisata dunia, dan turisme internasional, serta interaksi global yang telah menjadi bahagian kehidupan manusia yang tak terpisahkan lagi. Oleh karena itu, banyak pemimpin bangsa Indonesia dan pemimpin dunia lainnya mengatakan, bahwa pemboman ini dilakukan oleh para teroris yang tidak berperi-kemanusiaan dan biadab.
Tetapi saudara, jika pemboman di Bali itu dianggap dunia sebagai serangan teroris terbesar nomor dua terhadap kemanusiaan di millennium ini sesudah serangan 9/11, maka ada sebuah serangan yang lain, yang jauh lebih mengerikan dari semua serangan itu, bahkan lebih mengerikan dari semua serangan-serangan lainnya dari segala zaman, digabung menjadi satu. Serangan itu adalah serangan paling mengerikan, bukan hanya di millennium ini dan di dunia ini saja, tetapi di semua zaman dan di seluruh alam semesta ini. Itulah serangan terhadap seluruh kehidupan manusia yang dirancang oleh dalang (the master mind), dari semua teroris di dunia ini. Siapa ‘si Dalang’ itu? Ia adalah Setan sendiri, si Iblis itu, bapa dari semua dusta, dan bapa dari semua pembunuh. Serangan teror-nya itu menyebabkan terjadinya kematian kekal bagi semua umat manusia.
Kembali ke pemboman di Bali, sungguh menakjubkan karena ada seorang wanita Norwegia muda, bernama Hilda, berusia 18 tahun, yang ditemukan hidup di bawah reruntuhan bangunan yang hancur oleh bom itu. Bagaimana kita dapat menerangkan hal itu? Di satu pihak, hampir dua ratus nyawa melayang di satu saat, tetapi, di pihak yang lain, di tempat yang sama, wanita muda ini bisa bertahan hidup dari penyebab kematian dahsyat yang mengerikan itu? Bagaimana untuk menjawab, ‘Mengapa wanita muda ini tidak mati ketika itu?’ Saya yakin ada banyak jawaban untuk menjawab pertanyaan itu, tetapi satu jawaban yang pasti adalah, wanita muda ini tetap bertahan hidup sampai sekarang oleh karena rahmat ALLAH kepadanya.
Saya tidak mengatakan bahwa mereka yang mati tidak mendapatkan rahmat ALLAH, mungkin mereka mendapatkan juga rahmat ALLAH dalam bentuk yang lain, tetapi tidak seorangpun yang tahu, hanya ALLAH saja yang tahu. Tetapi fakta bahwa Hilda ditemukan tetap hidup, walaupun berada pada lingkaran yang berbahaya, adalah karena rahmat ALLAH baginya.
Saudara, jika Saudara hidup sekarang ini, dan sedang duduk dengan nyaman di dalam ruangan gereja ini, ingatlah, hal ini dapat terjadi hanya karena oleh rahmat ALLAH. Jika bukan karena rahmat ALLAH, beberapa dari kita mungkin telah lama mati dan tidak mempunyai kesempatan untuk berada di tempat ini lagi.
Dalam KISAH 15:11 mengatakan bahwa “kita percaya, bahwa oleh kasih karunia TUHAN YESUS KRISTUS kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Demikian pula Rasul Petrus dalam salah satu suratannya, 1 PETRUS 5:10 mengatakan bahwa BAPA kita di surga adalah “ALLAH dari semua rahmat.” Setiap bentuk rahmat, setiap jenis rahmat, setiap ungkapan rahmat, pada akhirnya menemukan akarnya di hati ALLAH. Ia adalah Pemberi dari SEMUA RAHMAT.
Jadi saudara, Rahmat yang diberikan oleh ALLAH kepada kita umat manusia, adalah untuk menjawab serangan iblis yang menyebabkan kematian kekal itu. Rahmat ALLAH yang diberikan kepada manusia itu, menyanggupkan manusia untuk menerima kehidupan yang kekal. Inilah Keajaiban rahmat ALLAH itu.
Saudaraku, jika Saudara memperhatikan isi Alkitab ini, maka Saudara akan dapati bahwa kisah Injil yang dicatat Alkitab adalah kisah tentang rahmat. Tidak ada tajuk (tema) yang lebih baik dan lebih menyenangkan di seluruh Alkitab selain tajuk rahmat itu. Tidak ada tajuk (tema) yang lebih besar daripada tentang rahmat ALLAH yang menakjubkan itu. MENGAPA? Karena rahmat ALLAH adalah suatu pemberian yang ajaib dan menakjubkan kepada umat manusia. Sekarang saudara mungkin bertanya: “ APAKAH RAHMAT ITU?”
Rahmat itu adalah perkenan YANG TIDAK SEPANTASNYA dan TIDAK LAYAK kita menerimanya. TIDAK SEPANTASNYA berarti, Saudara tidak dapat menuntut atau menagih apapun untuk menerimanya. Itu bukan piutang Saudara yang bisa ditagih. TIDAK BERLAYAK berarti, Saudara tidak bisa menuntut untuk diberikan kepada Saudara, itu bukan sesuatu yang menjadi milik Saudara. Gadis Norwegia, Hilda, yang luput dari kematian akibat bom di Bali itu, ia tidak melakukan apapun demi hidupnya, ia tidak menuntut bahwa ia harus tetap hidup, namun ia terpelihara hidup oleh oleh karena rahmat ALLAH kepadanya.
YOHANES 1:14 berkata, _Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Saudara, ayat ini dengan jelas menerangkan bahwa KRISTUS bukan hanya semata-mata memiliki rahmat. Ia bukan sekedar kendaraan pengangkut rahmat. Ia tidak sekedar menyatakan rahmat itu. Tetapi Ia sendiri, di dalam diri PribadiNya, adalah kesempurnaan dari rahmat itu, karena Ia adalah kesempurnaan ALLAH itu Sendiri.
Saudara, KRISTUS adalah perwujudan sifat ilahi itu, termasuk kebaikan yang terdapat di dalam DiriNya; dan disinilah rahasia kerajaan itu – ALLAH di dalam keberadaanNya adalah rahmat itu sendiri; dan Ia membawa rahmat itu datang kepada kita di dalam bentuk DiriNya Sendiri. Lebih jauh lagi, YESUS KRISTUS, di dalam misteri RohNya, mengaruniakan kepada kita rahmat itu. Karena itu, maka YESUS KRISTUS, adalah sumber rahmat itu.
Rahmat ALLAH menentukan keefektifan dan kesuksesan kita di dalam pelayanan kita sebagai orang KRISTEN. Sama sekali kita tidak dapat menyelesaikan pekerjaan apapun, jika ALLAH terpisah dari rahmatNya. Paulus di dalam suratannya 1 KORINTUS 15:10 berkata: Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Saudara sekalian, melalu ayat ini Rasul Paulus memberikan kesaksiannya bahwa Ia tahu dimana letak kesuksesannya. Ia tahu bahwa kesuksesannya tidaklah terletak pada latihan yang cukup, Ia tahu bahwa kesuksesannya tidaklah terletak pada pencapaian pendidikan yang tinggi ataupun kemampuan memimpin atau mengelola Tetapi kesuksesannya dalam pekerjaan atau tugas-tugas tanggung-jawabnya semata-mata terletak pada Rahmat Allah. Sebagai seorang pelayanan TUHAN, Paulus sama sekali dan sepenuhnya bergantung pada rahmat. Ia berkata dalam 1 TIMOTIUS 1:14 – _Malah kasih karunia TUHAN kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam KRISTUS YESUS. Saudaraku, Boleh jadi Anda sementara bergumul dalam perjalanan rohani Anda. Boleh jadi Anda sedang frustrasi, khususnya waktu Anda melihat orang Kristen yang lain, atau sesama anggota gereja dan pekerja gereja, yang tampaknya keadaan mereka baik-baik saja bahkan mungkin lebih baik Anda. Boleh jadi Anda sementara berkecil hati atau kecewa di dalam kehidupan kerohanian Saudara oleh karena banyaknya problema serta tantangan yang Anda hadapi. ……Saudara, jangan berkecil hati. Ingatlah Paulus ketika ia berkata dalam PILIPI 4:13 – _Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Adalah karena Rahmat Ajaib ALLAH yang menyanggupkan Saudara dan saya untuk terus maju dan meraih kemenangan. Lebih lanjuta lagi bahwa Rahmat itu tidak hanya diberikan pada waktu hari pertobatan kita sahaja, tetapi Rahmat itu diberikan kepada kita setiap hari, di saat kita menjalani kehidupan KeKristen-an kita. Setiap hari kita memerlukan rahmat. Rahmat harus mengatur perjalanan hidup kita setiap hari, oleh karena rahmat itu menafsirkan jenis hubungan kita dengan ALLAH. Tanpa Rahmat Allah itu kita sama sekali tersesat. Rahmat itu adalah kuasa ALLAH yang secara konkrit nampak di dalam kehidupan kita.
Saudara, mungkin saat ini Anda sedang takut. Adakah sesuatu yang menyebabkan saudara jadi takut atau khawatir? Anda memerlukan rahmat untuk menampilkan dirinya kepada Anda. Hal itu akan menguatkan dan memberi keberanian kepada Anda atau boleh jadi Anda sementara berduka saat ini. Apakah Anda sementara berduka cita karena kehilangan seseorang yang Anda kasihi, merasa jiwa Anda lemah? Rahmat ALLAH yang diberikan kepada Anda bisa saja diwujudkan dalam bentuk kelegaan dan kedamaian yang tak terlukiskan. Atau mungkin Anda sementara bergumul dengan amarah. Apakah Anda meledak-ledak dan marah terhadap seseorang minggu yang lalu, kemarin atau mungkin pagi ini? Anda tidak perlu merasa gagal, karena rahmatNya dapat menaklukkan dan menyingkirkan amarah, dan memberikan kepada Anda kelemah-lembutan, roh pengampunan, serta kerendahan hati. Atau mungkin Anda harus membuat suatu keputusan yang teramat penting minggu ini. Anda membutuhkan rahmat untuk menyatakan dirinya sendiri. Hal itu akan memberikan pengertian, menolong Anda untuk membedakan issu-issu yang ada dan akibat-akibat yang mungkin terjadi, kemudian menolong Anda untuk membuat suatu keputusan yang tepat. Atau mungkin Anda memerlukan hikmat di saat Anda bergumul dalam kehidupan Anda, Anda mengalami kebingungan atas situasi kehidupan Anda. Dengarkan apa yang Rasul Paulus katakan dalam 2 TIMOTIUS 2:1 _Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam KRISTUS YESUS.
Saudara, adalah suatu kesempatan yang berharga untuk menerima Rahmat Allah itu yang secara percuma atau cuma-cuma diberikan kepada kita. Namun demikian, walaupun rahmat itu diberikan tanpa bayar, namun Saudara, ada syarat untuk menerima rahmat ALLAH itu. ALLAH senang untuk memberikan rahmat kepadamu dan kepada saya secara praktis berdasarkan pada suatu sikap tertentu. TETAPI APAKAH PERSYARATAN PRAKTIS UNTUK MENERIMA RAHMAT ITU? YAKOBUS 4:6 berkata: _Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: ‘Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”’” Persyaratan praktis untuk menerima rahmat adalah BERSIKAP RENDAH HATI. ALLAH menentang orang yang congkak, angkuh, sombong, orang yang bergantung kepada dirinya sendiri, orang yang terlalu percaya diri, tetapi Ia memberikan rahmat kepada orang yang rendah hatinya.
Saudara, ingatlah EPESUS 2:11-22 (BACA atau katakan). Ayat-ayat ini memberitahukan kepada kita, bahwa oleh karena rahmat, YESUS datang ke dunia ini bukan hanya merubuhkan rintangan di antara manusia dan ALLAH, tetapi juga merubuhkan dinding pemisah di antara manusia dengan sesamanya, di antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Ia datang untuk mengumpulkan sekumpulan orang bagi DiriNya dari setiap suku bangsa, setiap bahasa dan bangsa, untuk menciptakan suatu kesatuan dari perbedaan yang begitu besar yang ada di antara manusia, untuk menjadikan semua kita yang dipanggilnya menjadi satu umat. Perbedaan kelompok, jenis kelamin, dan kesukuan, yang terjadi di dunia ini dapat memisahkan kita; tetapi YESUS menghancurkan semua perintang itu dan menyanggupkan kita untuk saling mengasihi satu sama lain, untuk saling menghormati satu sama lain melalui rahmat dan kasihNya yang ajaib..
Ny. White berkata dalam bukunya Kisah Para Rasul, halaman 91: _Jangkauan proklamasi injil itu haruslah bersifat se-dunia, dan para utusan salib tidak dapat berharap untuk memenuhi misi mereka yang penting ini kecuali mereka harus tetap bersatu dalam ikatan persatuan Kristen, maka dengan demikian menyatakan kepada dunia bahwa mereka adalah satu bersama KRISTUS di dalam ALLAH.
Saudara, bagaimana kita mencapai persatuan yang akan membuat kita dilayakkan untuk memproklamirkan pekabaran injil itu? Kuncinya terletak di 2 TESALONIKA 3:18 – _Kasih karunia YESUS KRISTUS, TUHAN kita, menyertai kamu sekalian!
Saudara, rahmatNya yang kita terima dengan kerendahan hati haruslah selalu menyertai kita, seperti yang dikatakan Rasul Paulus di dalam ROMA12:3 – “Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.” Itulah sebabnya Saudara, jika kita arahkan tujuan kita kepada sukses yang akan diraih, jika kita ingin berhasil dalam setiap rencana dan cita-cita kita, jika kita mempunyai suatu kerinduan untuk maju dalam memproklamirkan pekabaran Injil, terimalaha rahmat yang ALLAH karuniakan kepada kita, terimalah itu dengan kelembutan dan kerendahan hati, maka kita akan disanggupkan untuk “Dipersatukan dalam Keajaiban RahmatNya.” ***