PERSEPULUHAN

Pengembangan Konsep dari Penggunaan Pantas dari Persepuluhan
Bukan hanya ada sebuah perkembangan di dalam pemahaman dari apa yang merupakan sebuah persepuluhan yang wajar, tetapi ada juga perkembangan didalam pemahaman penggunaan ke mana persepuluhan itu harus diletakkan. Pla sejarah di dalam cara ini adalah sama dengan itu terhadapperkembangan-perkembangan lain di antara GMAHK. Tuhan tidak melakukan dari permulaannya melalui khayal kepada Ellen G. White memerintahkan setiap perinciannya. Melainkan, Ia memimpin para pendahulu GMAHK, kepada Kitab Suci sebagai basis dari sistem keuangn gereja, pertama menuntun mereka kepada Perjanjian Baru lalu kepada Perjanjian Lama. Ketika rencana keuangan injil diadopsi di akhir tahun 1850an, jalur-jalur pekerjan gereja terbatas. Adalah mereka yang terikat di dalam pekerjaan kependetaan dan ada pekerjaan penerbitan. Pekerjaan penerbitan disokong oleh penjualan literatur dan oleh pemberian-pemberian sukarela. Saat sanatorium dimulaikan di tahun 1866, sejumlah persediaan maskapai dibentuk dan pada permulaan nampaknya bahwa perusahaan ini merupakan keprihatinan mendapatkan uang, menyerahkan kurang dari 10 persen dari penanaman modal ini. Pekerjaan kedokteran, walaupun itu nampaknya tidak akan begitu menguntungkan pada permulaannya, bukanlah penerima kedermawanan sistematis. Sekolah pun tidak mencari sumber keuangan ini sebagai pekerjaan pendidikan MAHAK yang dimulaikan ditahun 1870an. Tiga usaya yang paling awal pekerjaan sekolah gereja sebelum hari-hari saat kederwawanan sistematis itu dicanangkan dan mereka mereka melihat kepadaunag sekolah sebagai sarana keuangan untuk menyokong pekerjaan sekolah tersebut. Hal ini juga benar dengan adanya sekolah yang Bell mulaikan di Battle Creek di akhir tahun 1860an. Sekolah dimulaikan di Battle Creek tahun 1872, dengan sokongan General Conference, yang berbasisi pada uang sekolah. Satu-satunya sekolah yang beroperasi sebelum tahun 1878 bertindak mengorganisir kembali kedermawanan sisematis, adalah di Battle Creek College. Itu belum berjalan sampai tahun1882 dengan dimulaikannya pengoperasian Healdsburg College dan South Lancaster Academy, dan tidak ada yang mengisyaratkan bahwa mereka mengambil di dalam cara apappun darikedermawanan sistematis atau daridana-dana persepuluhan. Sebenarnya, permintaan-permintaan dari jalur pekerjaan kependetaan menekankan secara kuat dana-dana kedermawanan sistematis, seperti yang di catatan-catatan perlihatkan.

Tiada Pemisahan Dana-Dana
Dana-dana kedermawanan sistematis tersedia untuk maksuda yang tidak terbagi oleh sipemberi atau gereja lokal k dalam dana-dana persepuluhan secara ketat dan dana-dana non persepuluhan (berupa persembahan sukarela), bahkan dana-dana itu tidak tersedia dalam cara yang terpisah di dalam buku-buku catatan pembukuan konferens,konferens atau General Conference. Roh nubuatan menasihatkan secara berulang-ulang panggilan untuk satu kesetiaan bahwa “perbendaharaan diisi kembali secara terus-menerus,” namun sebelum tahun 1880 belum ada petunjuk yang melukiskan secara jelas bagaimana dana-dana kedermawanan yang sistematis harus digunakan, maupun belum menetukan bagaimana larangan-larangan terkait hal ini ditahu-tahun kemudian.
James White di dalam majalah Review pada tanggal 29 Nopember 1864, berargumen secara tegas untuk semua dana kedermawanan sistematis agar ditempatkan di bendahara jemaat lokal atau bendahara-bendahara General Conference “untuk menyokong proklamasi pekabaran malaikat ketiga.” treasuries “to support the proclamation of the third angel’s message.” “Ini” ia pertahankan, “merupakan rancangan asli untuk rencana kedermawanan pemeluk MAHK dan gereja saat itu menganggap hal itu sebagai sebuah kesalahan amat besar yang berangkat dari halitu didalam semua tingkatan.”
Ia mengakui, beatapapun, bahwa ada pengecualian-pengecualian dan bahwa beberapa dari dana-dana ii dapat digunakan secara wajar di jemaat local untuk biaya-biaya yang lain yang menyokong pelayanan:
“Gereja-gereja yang mesti membangun rumah-rumah ibadah, dan mencari dana-dana ringan, dana untuk bahan bakar, dan lain-lain, jangan merasa tidak sanggup untuk naik kepada kiasan-kiasan atau illustrasi kedermawanan sistematis yang di sampingnya, di rapat umum tahunan mereka pantas dipungut suara untuk satu persen dari kedermawanan sistematis secara keseluruhan terhadap tujuan-tujuan tersebut sperti yang mereka pikirkan dengan wajar. Tetapi itu dianggap bahwa contoh-contoh di mana maksud tersebut hendak diharuskan akan menjadi sangat sedikit.”—RH 29 Nopember 1864.
Dengan penyelidikan ulang di tahun 1878, dan penyerapan dari rencana penggambaran persepuluhan terhadap “pendapatan menyeluruh”darinahrta benda-harta benda lebih baik diberikan danpenggunaan-penggunaan ke mana dana-dana kedermwanan sistematis itu seharusnya diletakkan menjadisatu bahan penyelidikan dan diskusi saat itu.

Pernyataan Ellen White di Akhir tahun 1879
Di akhir tahun 1879 Ellen White menuliskan artikel berjudul “Kesakralan Sumpah”di dalam Testimonies, vol. 4, hlm. 462- 476. Di dalamnya ia membuat beberapa rujukkan kepada “persepuluhan dan persembahan sukarela sebagai sebuah dana-dana yang menyokong berbagai segi dan pekerjaan gereja.

 1.  Lembaga—Lembaga 
     “Roh mementingan diridan kesombongan yang didewakan telah diprkatekkan jemaat didalam menahan dari Allah yang Ia tuntut, sehingga merampok-Nya dan berlawanan dengan pangaturan-pengaturan-Nya untuk menyebarkan terang dan pengetahuan kebenaran menyeluruh secara panjang dan lebar suatu negeri.  
     “Allah di dalam rencana-rencana-Nya yang bijaksana sudah membuat kemajuan maksud-Nya yang bergantung atas usaha-usaha pribadi umat-Nya dan atas perembahan-persembahan sukarela mereka.  Ia menerima kerjasama manusia didalam rencana agung penebusan, Ia sudah menepatkan satu tanda kehormatan ke atasnya.  Pendeta tidak dapat berkhotbah kecuali ia diutus.  Pekerjaan menyalurkan terang tidak hanya berhenti pada pendeta.  Setiap orang yang sudah menjadi anggota jemaat, berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi seorang yang mewakili Kristus oleh menghidupkan kebenaran yang ia miliki.  Para pengikut Kristus harus mengedepankan pekerjaan yangYesus telah tinggalkan bagi meka untukdilakukan sesaat sebelum Ia naik ke sorga.
     “Lembaga-lembaga adalah perkakas-perkakas Allah untuk mengedepankan pekerjaan-Nya di atas bumi yang harus tetap ditopang.  Gereja-gereja harus didirikan, sekolah-sekolah harus dibangun, dan rumah-rumah percetakan harus diperlengkapi dengan fasilitas-fasilitas untuk melakukan pekerjaan di bidang penerbitan akan kebenaran untuk dikirimkan ke segala penjuru dunia. Lembaga-lembaga ini ditahbiskan Allah dan seharusnya disokong oleh persepuluhan dan persembahan-persembahan sukarela.  Pada saat pekerjaan membesar, dana-dana harus diperlukan untuk mengedepankan pekerjaan itu di dalam cabang-cabangnya.  Mereka yang sudah mengambil bagian dari anugereah-Nya boleh menjadi rekan sekerja dengan Kirsuts oleh mengadakan pengorbanan dan persembahan sukarela bagi Dia.  Dan ketika anggota-anggota gereja rindu didalam hati mereka bahwa tidak ada lagi panggilan untuk harta benda mereka, maka secara bijaksana mereka berkata bahwa tiu berisikan maksud Allah yang tidak akan maju.”—4T 464.
     “REncana kedermwanan sistematis adalah pengaturan milik Allah,  tetapi kesetiaan membayar tuntutan-tuntutan Allah seringkali ditolak atau ditunda walaupun janji-janji hikmat tidak lagibermakna. Itu disebabkan anggota-anggota jemaat melalaikan untuk membayar persepuluhan-persepuluhan mereka dan memenuhi janji-janji mereka sehigga lembaga-lembaga kita tidak terbebas dari perasaan malu.  Jikalau semua, baik kaya maupun miskin, hendak membawa persepuluhan ke dalam rumah perbendaharaan Tuhan, akan ada persediaan yang cukup untuk membebaskan mkasud keuangan dari rasa malu dan denganmulia mengedepankan pekerjaan missioari di dalam berbagai departemen. Allah memanggil mereka yang percaya kekebenaran untuk menyerahkan kepada Dia benada-benada yang ia miliki.”—4T 475, 476.

 2.  Pelayanan Injil dan Percetakan  
     “Di dalam perintah Injil-murid-murid- Nya untuk pergi ke seluruh bagian dunia, dan mengkhotbahkan Injil ke segala makhluk,’ Kristus menugaskan manusia untuk pekerjaan penyebaran Injil.  Tetapi sementara beberapa pergi mengkhotbahkannya, ia memanggil yang lainnya untuk menjawab tuntutan-tuntutannya ke  atas mereka untuk persepuluhandan persembahan khusus dengan mana itu akan menyokong pelayanan dan menyebarkan kebenaran dicetak ke segala penjuru negeri.  Inilah maksud Allah untuk mengaggungkan manusia.  Inilah pekerjan yang ia butuhkan, karena itu akan mendorong simpati-simpati paling dalam dari hatiya serta panggilan kepada latihan akan keanggupan-kesanggupan tertinggi dari pikiran. —4T 472.

Apakah Pendapatan dan Harta Milik?
Di dalam artikel yang sama, berkaitan dengan tuntutan-tuntutan ke atas Israel untukkedermawanan, Ellen White menulis: “Menurut jumlah yang dicurahkan akan dituntut. Semakin besar modal yang dipercayakan, maka semakin besar nilai yang adalah anugerah yang Allah tuntut untuk dikembalikan kepada Dia. Jikalau orang Kristen memiliki 10 atau 20 dollar, tuntutan-tuntutan Allah yang bersifat perintah kepadanya, bukan hanya untuk memberikan menuruta porsinya terhadap sistem persepuluhan, tetapi untuk memaparkan persembahan penebus dosa-dosanya dan ucapan syukur kepada Allah. Dsipensasi orang-orang Lewi dibedakan di dalam cara yang luar biasa oleh pengudusan properti. Ketika kita berbicara tentang persepuluhan sebagai standar kontribusi-kontribusi orang Yahudi untuk maksud-maksud keagamaan, kita tidak berbicara dengan pengertian. Tuhan tetap pada tuntutan-tuntutan yang yang paling tinggi, dan di hampir setiap artikel mereka diingatkan oleh si Pemberi apa yang dituntut untuk dikembalikan kepada Dia. Mereka dituntut untuk membayar sebuah uang tebusan bagi anak sulung mereka, untuk hasil-hasil pertama dari ternak-ternak mereka, dan hulu hasil atau tuaian pertama dari hasil ladang mereka. Mereka dituntut untuk meninggalkan sudut-sudut ladang penuaian untuk menolong mereka yang miskin. Apa saya tuaian yang berasal dari tangan mereka harus disisikan untuk orang-orang miskin, dan sekali di dalam setiap tujuh tahun, tangan mereka diajak untuk menghasilkan secara spontan untuk memberi kepada mereka yang berkekurangan. Lalu ada perembahan korban-korban, korban persembahan karena pelanggaran, korban penebus salah, dan korban untuk penghapusan hutang-hutang setiap tahun ke-tujuh. Ada juga sejumlah biaya untuk keramahtamahan dan pemberian-pemberian bagi orang miskin, dan ada ujian-ujian terhadap properti mereka. “Seperti yang dinyatakan di periode-periode, agar supaya memelihara integritas hukum, umat Allah diwawancarai apapakh mereka sudah dengan setia menyelenggarakan sumpah mereka atau tidak. Beberapa orang dengan teliti mengembalikan kepada Allah jumlah kira-kira satu per tiga dari semua pendapatan mereka untuk keuntungan masud-maksud keagamaan dan untuk orang-orang miskin. Ketelitian-ketelitian ini tidak berasal dari kelas tertentu umat Allah, tetapi dari semuanya, tuntutan yang dibuat secara proporsional terhadap jumlah yang dimiliki. Di samping itu sumsbangan-sumbangan sistematis dan teratur ini sedang terdapat tujuan-tujuan tertentu untuk persembahan-persembahan sukarela, seperti untuk pembangunan tabernakel (kaabah) di padang gurun dan kaabah yang didirikan di Yerusalem. Naskah-naskah ini dibuat oleh Allah ke atas umat Allah demi kebaikan mereka, sebaik untuk menopang pelayanan-Nya.”—4T 467, 468.

Bersambung….

Oleh Pdt. Kalvein R. Mongkau