Tahun 2014 meru pakan tahun politik di Negara kita. Kampanye dimana-mana. Masyarakat diharapkan untuk memilih yang sesuai hati nuraninya. Sayangnya sejak awal dimulainya kampanye ini, kampanye hitam juga ikut beredar. Tak dipungkiri hal itu ikut mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihannya.
Sebagai warga Negara Indonesia sudah tentu tanggal 9 Juli 2014 yang lalu diharapkan telah menggunakan hak pilih kita dalam menentukan pemimpin Negara kita. Tanggal 22 Juli nanti kita akan melihat hasilnya, apakah presiden terpilih sesuai harapan kita atau tidak.
Ada banyak cerita mengenai tokoh-tokoh dalam Alkitab yang memilih mengikut kehendak Tuhan tapi ada juga cerita yang memilih mengikuti kehendak setan. Sebut saja Yusuf, dia bisa memilih untuk mengutuki saudara-saudaranya karena perbuatan mereka yang menjualnya kepada orang asing tapi ia tidak melakukan hal itu. Kisah hidupnya harus ia jalani sambil terus percaya pada Tuhan bahwa ada maksud Tuhan dibalik semua yang ia alami. Tentu saja itu benar. Tuhan menggunakan Yusuf untuk menyelamatkan saudara-saudaranya dan negerinya dari bala kelaparan yang menimpa.
Lain lagi kisah Daniel (Daniel 6) Seorang yang diangkat menjadi pejabat tinggi pada masa pemerintahan raja Darius menjalani kisah yang tragis ketika rekan-rekan sekerjanya berusaha menjatuhkan dia. Ia ditangkap hanya karena tetap menyembah Tuhan. Walau dimasukkan dalam gua singa ia selamat karena kuasa Tuhan. Lewat kehidupan Daniel, Tuhan menunjukkan kuasanya kepada raja Darius bahwa hanya Tuhanlah1 satu-satunya yang patut disembah. Sementara bagi Raja Hizkia yang diperpanjang umurnya oleh Tuhan 15 tahun lagi memilih untuk lebih menyombongkan kekayaan yang ia miliki kepada orang Babel yang datang melawatnya daripada menyaksikan kuasa Tuhan yang ia alami. Lalu yang lebih tragis adalah kisah hidup Ananias dan Safira yang mati secara mendadak oleh karena bersekongkol berdusta dihadapan para rasul. Mereka mati satu persatu karena memilih membiarkan hati mereka dikuasi oleh Iblis.
Lalu bagaimanakah dengan kisah hidup kita? Kadang sebagai manusia sadar maupun tidak, kita pernah mengalami masalah seperti cerita tersebut. apakah reaksi kita? Tetap memilih mengikuti kehendak Tuhan ataukah memilih untuk mengeluh, menggerutu dan mempersalahkan Tuhan atas setiap masalah yang kita hadapi? Pena Inspirasi menyatakan bahwa “Tuhan mengizinkan umatnya mendapat pencobaan berat bukan karena ia senang melihat kesusahan dan penderitaan mereka, tetapi karena proses ini penting bagi kemenangan mereka yang terakhir. Karena tujuan utama pencobaan itu adalah untuk mempersiapkan mereka melawan semua daya pikat dan bujukan setan. KA 555.
Saya percaya masing-masing kita ada di dunia ini bukan karena sebuah kebetulan tapi karena sebuah tujuan. I Petrus 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Yesus Anak Allah telah datang kedunia ini mengorbankan dirinya mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia. Dan lagi-lagi dengan kebebasan memilih yang ada pada manusia maka kita bisa memilih apakah kita mau menerima keselamatan itu atau menolaknya.
Jadi manakah pilihanmu? Tetap menjadi bagian dari bangsa yang terpilih atau tidak.Tetap menjadi bagian dari bangsa yang kudus atau bukan. Apakah kita memilih menjadi umat kepunyaan Allah atau umat kepunyaan setan? Apakah kita memilih untuk ikut memberitakan perbuatan-perbuatan ajaib dari Yesus atau berdiam diri? Apakah kita memilih untuk hidup dalam terang atau tetap dalam kegelapan. Apakah kita memilih untuk menjadi berkat bagi sesama atau bertingkah laku seperti orang yang belum mengenal kasih Allah. Yang pasti pilihan kita saat ini akan menentukan ke mana kita kelak, Surga atau Neraka. Jangan salah memilih, tentu kita tahu mana yang benar.