Rabu Malam Bersama Pendeta Garth Bainbridge

Pendeta Garth Bainbridge, dalam kunjungannya di kota Jakarta pada bulan Mei, 2014, berbagi pengalaman rohani dan memberikan dukungan kepada para pendeta dan anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Khususnya pada tanggal 7 Mei 2014, pendeta Garth H. Bainbridge, sebagai Sekretaris Asosiasi Kependetaan Konferens Sydney, Australia, mengunjungi pertemuan Rabu Malam Tumoutou Pondok Indah.

Pertemuan ini, yang dihadiri oleh 24 orang, diawali dengan perbincangan hangat bersama pendeta Joseph Sianiapar, pendeta Ronny Wenas dan pendeta muda Hesky Wauran (gembala TTPI). Dukungan, nasihat dan pembahasan ringan diadakan sambil menunggu anggota yang masih dalam perjalanan. Pertemuan rabu malam ini biasanya diadakan di rumah salah satu anggota di daerah Wijaya. Di kedatangan ini pendeta Garth berbicara tentang buku Wahyu bersama dengan anggota awam.

Selain melayani sebagai hamba Sekretaris Konferens, pendeta Garth juga menulis buku Dari Patmos Ke Firdaus (From Patmos To Paradise). Buku ini memberi penjelasan tentang buku Wahyu, yang berfokus pada Kristus. Ini menjelaskan bagaimana kaum awam dapat mempelajari buku Wahyu dalam kesederhanaannya.

Dalam kunjungannya sebagai pembicara, pendeta Garth menanyakan anggota apakah arti buku Wahyu dalam kehidupan mereka. Karena pertemuan ini bersifat Care Group, anggota diberi kesempatan melontarkan pendapat mereka tentang buku Wahyu. Dari sini pengenalan akan buku Wahyu dijelaskan. Pesan yang dibawakan adalah, jangan melewatkan Kristus dalam buku Wahyu. Kristus sebagai Domba Allah adalah fokus buku Wahyu. Bapa, Anak dan Roh Kudus merupakan yang terutama dan berada dalam lingkaran utama alam semesta, dimana di luar lingkaran itu terdapat yang terdekat denganNya, kerubim, malaikat, kedua puluh empat tua-tua dan umat manusia, yang mengambil bagian dalam tujuan keselamatanNya.

Pertemuan ini berjalan dengan baik, khususnya bagi salah satu anggota yang sedang bergumul. Ia bersaksi bahwa Rabu Malam itu merupakan jawaban dari doa-doanya. Ia mendapatkan dukungan dan jawaban bahwa Yesus berperan dalam hidupnya. Seperti yang dikatakan dalam Wahyu 1:3 ‘Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.’ ‘Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi.’ (Wahyu 1:1).

Biarlah wahyu ini menjadi bagian umat yang menunggu akan kedatangan Kristus yang kedua.

Oleh Stephanie N. Susanto – Jakarta