Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit (1 Tesalonika 4:16).
Di sebuah taman pekuburan dibagian utara sebuah desa berjejer batu nisan dengan berbagai bentuk. Tulisan yang biasanya terdapat di ladang pekuburan yang diukir indah pada batu pualam adalah RIP, Pusara, Tempat Perhentian dari, Tempat peristirahatan kemudian disusul dengan nama serta informasi tanggal kelahiran dan tanggal kematian. Pada sebuah batu nisan terlihat tulisan ekstra yang menarik perhatian ditambahkan sbb. “Suatu waktu engkau akan menyusul ke tempat saya berada”. Tetapi kemudian orang membaca tulisan lain yang ditulis dengan warna menyolok “Saya tidak mau menyusul engkau karena saya tidak tahu di mana engkau berada”.
Dimana orang yang telah mati itu berada? Apakah almarhum berada di pangkuan Abraham, ataukah lagi berada di pintu surga tawar menawar dengan Petrus yang ada sebagian orang mempercayai si Petrus bertugas memegang kunci Surga. Ataukah mereka yang telah meninggal itu masih berada di sekitar kita, berjalan-jalan dan perlu diberi makan. Firman Tuhan itu jelas bahwa mereka yang sudah meninggal itu tidak mengetahui apa-apa lagi karena sebagaimana asal manusia itu dari tanah …. Dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya. (Pengkhotbah 12:7). Selanjutnya firman Tuhan berkata bahwa seseorang itu tahu yang dia akan mati tetapi orang yang sudah mati tidak tahu apa-apa, tidak dapat memuliakan Tuhan karena hidup manusia itu bagaikan angin, uap dan sementara serta akan binasa. (Yak. 4:14; Mz. 78:39; Lukas 13:2,3; Mz 146:4; Pengkhotbah 9:5; Mz 115:17).
Kenapa ada sakit penyakit, kecelakaan yang berujung kepada kematian? Mengapa Tuhan begitu kejam mengambil dan menyimpan orang-orang yang kita sangat kasihi. Apakah penderitaaan, kesusahan bahkan kematian adalah rencana Tuhan? Firman Tuhan mengatakan bahwa Ia mempunyi rancangan yang baik dan istimewa untuk umat manusia “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11). Jelas dalam ayat yang lain bahwa yang selalu menyusahkan manusia adalah Iblis, selalu diusahakannya untuk manusia mendapat kesukaran bahkan kematian“ Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Kasih karunia Tuhan begitu berlimpah dalam kehidupan manusia. Dalam kebesaran dan rahasiaNya kadang Tuhan mengijinkan kekasih kita untuk beristirahat, berhenti dari seluruh jerih payahnya.
Kematian adalah kodrat manusia. Semua manusia bergelar camat yang artinya Calon Mati. Maut dapat datang menjemput dengan berbagai cara. Meninggal karena sakit, bencana maupun kecelakaan.
Dalam duka yang teramat sangat menghadapi jenazah suaminya Capt. Pilot Senior Bob Roberts April 11, 2014 di Doyobaru Papua, istrinya tidak dapat menyimpan duka. Di dalam kesedihan ia mengatakan bahwa suaminya Bob meninggal di dalam pelayanan yang sangat dicintainya. Jan sang istri dengan mata iman dapat melihat ke depan bahwa tanah air kita, kewarga negaraan kita adalah Kerajaan Surga dari mana akan datang Yesus Kristus membangkitkan mereka yang telah mati di dalam Dia. (Pilipi 3:20).
Kehidupan manusia bukan berakhir kepada kematian. Kematian di dalam dunia itu hanyalah sementara seperti orang tidur sebab kuburan tidak dapat menahan mereka yang setia kepada Tuhan untuk menerima pahala. Tetaplah setia di dalam Yesus … Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. (1 Korintus 15:58). Oh saat bahagia ketika Tuhan datang, tidak ada perpisahan, airmata, kedukaan karena kita akan hidup tanpa perhitungan tahun.
Oleh: Pdt. Dr. Moldy Mambu