“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku (Matius 25:40).
Dunia penuh dengan manusia yang kurang beruntung. Mereka yang cacat kita dapatkan dimana-mana. Mereka yang penyakitan, miskin, menderita oleh sebab musibah kehidupan makin bertambah. Kebanjiran, kebakaran, gunung meletus, gempa bumi, tsunami, telah menambah penderitaan manusia. Apakah rencana Tuhan bagi bagi kita? Ayat inti kita mengajak kita untuk lebih peduli kepada mereka yang “paling hina,” ini sebab apa yang kita buat untuk mereka, sama seperti yang kita buat untuk Yesus. Kalau begitu, mala petaka atau penderitaan manusia adalah kesampatan bagi manusia untuk pelayanan.
Beberapa pandangan ini dapat direnungkan bersama:
- Gereja Advent didirikan untuk pelayanan.
Roh Nubuat menuliskan, “The Church is God’s appointed agency for the salvation of men. It was organized for service, and its mission is to carry the gospel to the world.” Acts of the Apostles, p. 9. Sementara gereja Advent mempunyai misi pengabaran Injil, “pelayanan,” merupakan satu dari tujuan gereja kita. Membaca Kisah 2 mengenai gereja mula-mula, kita diingatkan kepada 3 tujuan gereja: proclamation, fellowship dan service. Umum sekali kita mengabarkan Injil dengan segala macam cara. Persekutuan jemaat juga sangat jelas, tapi bagaimana dengan pelayanan masyarakat? Ya, kita melayani masyarakat dengan rumah sakit dan sekolah kita ataupun program ADRA, namun diperlukan pelayanan masyarakat oleh setiap anggota Advent. Kegiatan dari YAPI yang telah mendirikan 7 panti asuhan, kemudian senantiasa siap memberikan pelayanan pada saat ada malapetaka, mengkoordinasi berbagai relawan dalam kegiatan Advent Peduli, harus diikuti oleh sebanyak mungkin anggota, sebab pelayanan adalah tujuan dari gereja kita.
- Pelayanan Masyarakat adalah teladan Yesus. Matius 4:23 menyebutkan, “Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.” Kita melihat 4 perkara yang Yesus buat, sering kita sebut preaching, teaching and healing…berkhotbah, mengajar, menyembuhkan… tetapi dia juga, melenyapkan kelemahan diantara bangsa itu… Apakah maksudnya melenyapkan kelemahan? Boleh termasuk melenyapkan kelemahan ekonomi dengan memberi makanan bagi yang lapar, pakaian bagi yang bertelanjang? Itulah yang Yesus buat. Nabi Yesaya yang telah mengnubuatkan pekerjaan Yesus, telah menulis dalam pasal 61:1 “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.” Inilah pekerjaan Yesus yang kita harus kita teruskan, termasuk membebaskan orang dari penjara kemiskinan. Pembagian makanan bagi yang lapar, merupakan kegiatan yang kita harus lakukan. Namun kitapun harus menghindarkan ketergantingan orang kepada kita. Perlu untuk memberikan kail untuk memancing ikan daripada hanya memberikan ikan. Kegiatan memberikan mikrokredit, pelatihan orang-orang agar bisa mandiri harus menjadi kegiatan kita.
- GEREJA KITA HARUS DIKENAL SEBAGAI SATU GEREJA YANG MELAYANI MASYARAKAT. Bila gereja kita selalu melayani masyarakat sekitar, saat masa aniaya sekalipun, masyarakat sekitar akan menolong kita. Ini sudah terjadi di banyak tempat. Sementara banyak gereja yang dihancurkan atau dibakar, bila gereja kita dicintai oleh masyarakat sekitarnya, bersahabat dengan penduduk sekelilingnya, mereka akan menjadi pembela kita.
- KITA PATUT MENGURANGI PENDERITAAN MANUSIA. Setiap ada penderitaan, itu adalah kesempatan untuk pelayanan. Setiap ada yang sengsara, itu adalah ujian untuk kita, “apakah yang kita buat?” Roh Nubuat mengatakan, “Any human being who needs our sympathy and our kind offers is our neighbor. The suffering and destitute of all classes are our neighbors; and when their wants are brought to our knowledge, it is our duty to relieve them as far as possible” (Testimonies, Vol. 4, p. 266). Jelas setiap yang membutuhkan pertolongan kita adalah, “sesama manusia,” atau tetangga kita. Kita harus meringankan beban mereka.
- MENOLONG ORANG LAIN ADALAH SAMA DENGAN MENOLONG DIRI KITA SENDIRI. “ Berulang-ulang Roh Nubuat menyebutkan, “Doing good benefits the giver as well as receiver.” Berbuat baik itu menguntungkan pemberi dan penerima. Apa untungnya? Ya, kita ingat, “terlebih berkat memberI daripada menerima, bukan?” Salah satu berkat ialah sebab kita sendiri lebih sehat dan umur lebih panjang. Berbagai penelitian menunjukkan mereka yang berbuat baik, mendukung orang lain, lebih mempunyai daya tahan tubuh yang lebih kuat, lebih sehat, dan ini berarti umur yang lebih panjang. Salah satu sebab, “lebih banyak doa yang dilayangkan untuk pemberi.” Ya, kita percaya kepada kuasa doa, bukan?
- PELAYANAN MASYARAKAT ADALAH PEMBUKA JALAN KEPADA INJIL. Ny. White lama telah mengatakan, “ Adventists’ work is to “first meet the temporal needs,” and “then find an open avenue to the heart” where they can “plant good seeds of virtue and religion” (Testimonies for the Church, Vol. 4, p. 227). Setiap tindakan baik kepada orang lain, merupakan pembuka jalan kepada Injil. Sebab itu, perlunya tindakan “belas kasihan,” yang harus kita berikan kepada lebih banyak orang, akan mereka dapat lebih peka kepada pekabaran Injil. Kisah dari Pdt. Jose Rojas, yang semula adalah anak dari pemabuk, yang sukar makan dan minum, namun dengan kunjung anggota Dorkas Advent yang selalu melawat, memberikan makanan pada saat ia lapar, akhirnya mengikuti Kelas Alkitab Liburan gereja Advent, dan sekolah di sekolah Advent, akhirnya menjadi Pendeta Advent, bahkan pernah menjadi direktur Pemuda Advent seluruh Divisi Amerika Utara, menunjukkan bahwa pelayanan masyarakata boleh menjadi pembuka jalan kepada pekabaran Injil.
- BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MASA PEHUKUMAN AKHIR. Apakah pertanyaan yang akan ditanyakan kita waktu Yesus datang ke dua kali? Bukannya, berapa harta yang kau miliki, atau berapa diploma yang telah kau capai, tetapi, dalam Matius 25:35, 36, “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.”
Pada saat kita bertanya, kapan kita melakukan semua itu, maka Tuhan akan menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Matius 25:40.
Jelas, pelayanan masyarakat bukanlah satu opsi atau pilihan. Pelayanan masyarakat patut kita jadikan pola hidup kita. Umat Tuhan harus dikenal sebagai orang yang peduli kepada orang lain yang berkekurangan. Sebab itu, “Advent Peduli,” harus dikumandangkan dan dihidupkan. Umat Tuhan harus memupuk jiwa yang suka melayani sesama, sebab dia adalah pengikut Yesus, dia sedang membentuk tabiat Yesus, yang akan dibentuk dengan adanya jiwa pelayanan. Sementara penderita manusia datang silih berganti, sementara banyak yang korban banjir, gunung meletus atau gempa bumi akan selalu ada, Kiranya anggota Jemaat Advent sedunia akan melihat bahwa ini adalah kesempatan pelayanan. Kiranya kita semua akan terlibat langsung dalam pelayanan bagi mereka yang kurang beruntung dari kita; dan tindakan itu dapat dibuat tanpa pamrih, dan penuh dengan suka cita. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga,” (Matius 5:16).
Oleh: Pdt. DR. Jonathan Kuntaraf