Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu (Efesus 4:32).
Dalam sebuah film ataupun cerita selalu terdapat peran yang baik dan juga peran antagonis. Kalau tidak demikian maka film atau cerita itu tidak seru.
Bagi pengikut Kristus, ayat inti kita ini menunjuk pada peran yang baik dan bila kita ambil kebalikannya, maka akan menjadi peran antagonis.
Dalam film atau cerita peran antagonis bisa berubah-ubah, suatu waktu sifatnya baik dan di waktu lain sifatnya jahat. Tetapi sifat sebenarnya adalah jahat. Apabila dia melakukan yang baik, itu semata-mata ada sesuatu yang akan dicapai untuk kepentingan pribadinya.
Namun pemeran yang baik akan selalu memainkan peran yang baik. Tidak akan berubah sifatnya. Sekalipun digoda uang, jabatan, wanita atau ancaman-ancaman dan bahkan kesulitan-kesulitan. Peran yang dimainkan adalah tetap sebagai orang yang baik.
Dapatkah kita melihat peran kita sebenarnya ?
Dalam ayat inti kita ada 3 peran yang baik yang harus dimainkan oleh pengikut Kristus:
- Ramah
- Penuh kasih mesra
- Mengampuni
Mari kita lihat kebalikannya yang adalah peran antagonis:
1. Judes
2. Kebencian
3. Menghakimi
Pemeran antagonis dapat saja menjadi ramah atau penuh kasih mesra dan mengampuni. Tetapi bila dia lakukan semata-mata untuk keuntungan atau kepentingan pribadinya. Jadi itu hanya kedoknya saja. Tetapi bagi pengikut Kristus perannya tetap. Dia tidak boleh judes, benci ataupun menghakimi.
Yakobus 3:10,11,17
3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
3:11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Mari kita mainkan peran kita sebagai pengikut Kristus: ramah, penuh kasih mesra dan mengampuni. Jangan pernah berubah dan berganti peran karena berganti peran artinya berganti film yang bisa saja berarti murtad. Bisa jadi !?”
Oleh: Pdt. Jacky Runtu