Dikisahkan dalam cerita rakyat Jepang, ada sebuah rumah yang di dalamnya terdapat 1000 cermin. Suatu hari, seekor anjing kecil yang periang dan selalu berbahagia melewati rumah itu dan memutuskan untuk masuk. Ia berlari gembira menuju pintu rumah itu. Saat anjing riang itu masuk, ia terkejut karena ia mendapati bahwa di dalam rumah itu terdapat banyak sekali anjing yang mirip dirinya dan menyambutnya dengan ekor yang bergoyang-goyang dan kuping yang terangkat pula.
Anjing kecil itu tersenyum senang dan sekali lagi ia melihat semua “Teman barunya” juga membalas senyumannya dengan senyum yang sama bersahabat dengan senyumannya. Saat anjing kecil itu meninggalkan rumah tersebut, dalam hati ia berkata, “Tempat yang sangat menyenangkan, ada banyak teman baru yang baik dan ramah. Aku akan sering bermain ke tempat itu.”
Lalu suatu waktu, ada seekor anjing lain yang kurang bahagia dan tidak seriang anjing pertama. Anjing itu juga memutuskan untuk mampir ke rumah tersebut. Dengan perlahan dan tampak waspada, ia berjalan menuju pintu rumah tersebut. Saat anjing itu masuk, ia terkejut dan waspada karena mendapati bahwa di rumah tersebut ada banyak anjing yang tidak bersahabat. Lalu, anjing itu mencoba menggertakannya dengan mengeluarkan taring dan geraman kecil. Namun,, lagi-lagi ia terkejut bahwa semua anjing itu melakukan hal yang sama. Dengan ketakutan, anjing itu berlari keluar rumah dan berkata dalam hatinya, “Tempat yang menakutkan, aku tak akan pernah mau masuk lagi.”
Inspirasi
Untuk Direnungkan : Kehidupan memang menjadi cermin bagi kita. Jika kita ramah terhadap bumi, bumi pun akan ramah terhadap kita. Coba kita pikirkan, mengapa terjadi banjir di mana-mana setelah kita menggunduli hutan? Jawabannya ada pada pertanyaan kita sendirikan? Saya pernah menerima T-Shirt yang ada tulisannya : “Smile and the world will smile with you!”
Untuk Dilakukan : “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kita para nabi.” Matius 7 : 12
Keadaan kita sering kali merupakan gema dari pikiran, perkataan, dan perbuatan kita. Karena itu berpikirkalah selalu positif maka yang positif juga yang kita hadapi. Jauhkan prasangka yang buruk terhadap keadaan dan lingkungan bahkan sesama kita agar hidup itu selalu indah dan menjadi berkat. Peraturan emas tidak pernah salah yaitu ketika kita berbuat, berkata, berpikir yang positif tentang orang lain, maka sebagai imbalannya kita klak akan menerimanya. Mari ciptakan suasana yang penuh riang, senyum disekitar kita niscaya kita dan orang lain akan bahagia dan selamat. “Perbuatlah kepada orang lain, apa yang kau suka mereka perbuat kepadamu.”
Oleh : Bredly Sampouw