RUMAH TANGGA BAHAGIA

Focus on the Family, Aug. 1995, p. 3. “Salah satu penelitian berharga di bidang ilmu jiwa ialah bahwa mereka yang menikah jarang mendapat depresi berat. Itulah sebabnya Tuhan sangat serius ketika dalam Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Rumahtangga (RT) = adalah satu unit yang terdiri dari satu keluarga yang tinggal bersama. EGW: “Jantung sebuah masyarakat, gereja dan bangsa adalah rumahtangga. Kesejahteraan masyarakat, kemajuan gereja dan kemakmuran bangsa tergantung atas pengaruh rumahtangga”. Berrumah-tangga adalah tujuan Tuhan untuk mengkomunikasikan kasihNya kepada manusia.

Banyak hal perlu diketahui sebelum kita boleh berbicara mengenai rumahtangga bahagia karena tidak semua RT itu sama. Ada RT besar, kecil, di kota, di desa, terpelajar, kurang terpelajar, rohani, tidak rohani, orang kaya, orang miskin, anak laki2/perempuan semua, RT dengan satu orang tua, harmonis, tidak harmonis, dengan hoby tertentu, mertua, ipar, kebudayaan yang berbeda, kebiasaan/kharakter, dll.

Pertanyaan-pertanyaan Penting Pra-nikah:
= Apakah pria/wanita itu berkelakuan baik?
= Apakah ia menghargai kesehatan tubuh?
= Apakah ia cerdas?
= Apakah emosinya seimbang?
= Apakah ia bertanggungjawab?
= Apakah dia rela menerima nasihat dengan baik?
= Apakah anda benar mencintainya?
= Apakah ia senang menerima sanak saudara anda?
= Apakah sanak keluarga menerimanya?
= Apakah ia menyukai anak?
= Apakah keinginan, hoby, minat dan agama sudah sama?
= Apakah anda sedia membatalkan pernikahan bila mendapatkan hal yang bisa membahayakan RT anda?

Keputusan untuk berrumahtangga adalah suatu keputusan yang sangat vital (penting). Kalau salah pilih akan rusak masyarakat, gereja dan bangsa. Prakarsa untuk membentuk RT ini berasal dari Tuhan sendiri. Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kejadian 2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Epesus 5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginyaEpesus 5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

LANGKAH DISIPLIN PERNIKAHAN
Disiplin = menertibkan, mengatur.

  1. Disiplin untuk tetap bersama-sama:
    ⦁ Sediakan waktu untuk saling bercakap-cakap dengan ber-sungguh2. (pendidikan anak, simpanan di bank, pindah rumah, dll)
    ⦁ Bercakap-cakap mengenai harapan dan rasa takut, ke-ragu2an dan impian, dan pengalaman pemeliharaan Tuhan setiap hari.
    ⦁ Bercakap-cakap sambil olahraga jalan kaki.
    ⦁ Rencanakan waktu untuk bercakap-cakap menjelang tidur (pillow talk). (beri pujian untuk botaknya, dll.)
    ⦁ Berikan rangkulan setiap hari sebagai obat tenaga, kuat, penawar untuk sepanjang hari. (rangkulan mengurangi kecelakaan, meningkatkan prestasi kerja dan mencegah perselingkuhan).
  2. Disiplin untuk melakukan sesuatu tanpa disuruh:
    ⦁ Lakukan hal2 kecil bagi pasangan anda. (jahit kenop, smer sepatu)
    ⦁ Turut dalam membereskan pekerjaan di rumah. (sapu & ngepel rumah)
    ⦁ Dengan manis tanpa mengomel, hentikan caranya menonton acara kesayangannya di TV. (jangan langsung mengomel & matikan TV)
  3. Disiplin untuk bertumbuh bersama-sama:
    ⦁ Luangkan cukup waktu untuk lakukan beberapa hal bersama-sama. Umpamanya: (1) Menolong tetangga. (2) Melawat yang sakit. (3) Olahraga bersama. (4) Bersama dalam kegiatan jemaat, dll.
  4. Disiplin untuk bertumbuh dalam iman:
    ⦁ Gunakan waktu untuk berdoa dan berbhakti bersama-sama.
    ⦁ Turut terlibat dalam kegiatan di masyarakat.
    ⦁ Pimpin kelompok belajar Alkitab di rumah tetangga.
    ⦁ Mensponsori kegiatan kelompok pemuda.
    ⦁ Ambil bagian bersama dalam diskusi dan/atau menjadi penasehat Alkitab.

= 2 Prinsip Alkitab Untuk RT Bahagia:
(1) Hidup dengan Tuhan. 1 Yohanes 1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

= Persekutuan dalam rumahtangga, antara suami isteri, antara orangtua dan anak2, antara kita dan para ipar, antara kita dan mertua, antara kita dan cucu, dst.

(2) Kerjakan dengan segenap hati. Kolose 3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

= Bina rumahtangga kita dengan segenap hati. Bukan untuk dipuji orang tetapi untuk memuliakan Tuhan. Banyak kali kita berpose dengan manis untuk diambil gambar (berfoto), tetapi apakah rumahtangga kita memang benar-benar bahagia seperti berpose di foto?
= Kehadiran Kristus merupakan kebahagiaan rumahtangga
Pelayanan untuk Kristus merupakan tanggungjawab rumahtangga
Kehendak Kristus merupakan undang-undang rumahtangga
Kemuliaan Kristus merupakan mahkota rumahtangga.

Disiplin ini diperlukan untuk saling mengasihi. (1) Lakukan apa yang harus dilakukan. (2) Rencanakan kegiatan anda. (3) Catat tanggal dan tugas lain perencanaan keluarga agar tidak terganggu dengan kegiatan kantor atau jemaat. (4) Dua kali sebulan usahakan untuk berdua saja tanpa gangguan anak2 atau pekerjaan lain.umpamanya: makan bersama di restoran. (5) Usahakan agar berdua saja adakan perjalanan keluar daerah atau keluar negeri

1 Yohanes 3:18 “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”
Di Taman Eden, Iblis menghancurkan keharmonisan rumahtangga Adam & Hawa.

Perkokoh Pernikahan Anda.
Jadikan kehidupan pernikahan anda lebih mesra, lebih mengasihi, lebih peduli dan lebih setia.

  1. Memiliki karunia-karunia untuk:
    a. Menyembuhkan luka dia yang disakiti.
    b. Mendengarkan & didengarkan.
    c. Bertumbuh dalam kerohanian.
    d. Mengatasi konflik.
    e. Menjadi orangtua yang mengasihi.
    f. Memahami.
    g. Mengatur sumberdaya di rumah.
  2. Komunikasi Yang Baik
    a. Membagikan pemikiran dan perasaan anda.
    b. Mengungkapkan cinta anda kepada pasangan anda (kata & perbuatan).
    c. Menyatakan dengan jelas niat anda.
    d. Mendengarkan pasangan anda.

Robert J. Morgan, ”Nelson’s Complete Book”, Thomas Nelso Publisher, 2000, p. 135. Ada 5 tipe komunikasi yang merupakan tenunan dalam hubungan suami isteri, bahkan memainkan peranan penting dalam mencegah perceraian.

(1) Percakapan Ringan (basa basi)
Banyak di antara kita sukar mengadakan percakapan ringan dan menganggapnya tidak penting. Tetapi sebenarnya itu membangun jalinan rasa simpati dan perhatian bahkan memimpin kepada hal-hal yang lebih besar.
2) Percakapan Serius. Banyak kali kita harus memecahkan masaalah serius atau berbicara dari hati ke hati mengenai hal-hal penting.
(3) Percakapan Isi Hati. Ialah membicarakan masaalah diri sendiri, ketakutan, harapan, ambisi, dan perasaan hati.
(4) Percakapan Kejiwaan.
Berbicara mengenai keselamatan kita, keselamatan anak2/cucu2, kerohanian keluarga kita dan bagaimana persiapan bagi kedatangan Yesus. Bila sesuatu terjadi, ambil hikmahnya, bahwa ini adalah jalan Tuhan untuk menyelamatkan kita.
Maleakhi 3:16 Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: “TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.”(5) Percakapan Manis.
Kategori ini melibatkan kata-kata seperti: ”I love you”, ”Honey”, ”Kalau aku ini roti, kaulah menteganya”, ”Kalau aku telur, kaulah garamnya”, ”Oh, kekasihku, kaulah gelembung udara dalam botol coca colaku”, ”Oh, engkaulah kumbang bagi bungaku”, dll.

Oleh: Drs. Reinhold Kesaulya, MPH