Senyumanku Untuk Yesus

Bilamana Anda beraktifitas hari ini, adakah sesuatu yang berbeda dari biasanya? Nampaknya biasa saja, tidak ada yang istimewa. Memang kita sudah terbiasa larut kedalam rutinitas kehidupan yang tidak  menuntut  sesuatu yang lebih. Toh, kita sudah melakukan apa yang baik, apa yang perlu, sudah tentu kita  tidak  melakukan pelanggaran apa pun.

Bolehjadi, kita juga melihat kebanyakan orang hari ini, termasuk saya melakukan hal yang sama. Mereka adalah saudara dan sahabat baik kita, pun manusia di dunia saat ini, sama dengan apa yang Saudara dan saya lakukan–berkutat dengan aktifitas normal. Hanya segelintir orang yang berusaha memulai sesuatu–berpikir minimal mencoba melakukan sesuatu yang berbeda.

Tentu saja sesuatu yang berbeda atau sesuatu yang istimewa bukanlah hal-hal yang luar biasa yang bersifat bombastis yang bergetar berputar menguncang mencapai sudut-sudut dunia ini, yang dipoles begitu rupa untuk menyenangkan pendengaran dan memuaskan mata dunia fana. Sudah termasuk, mungkin, menyenangkan atasan kita,  atas akting manusia yang menawan namun palsu, penuh daya pikat. Kita sudah terbiasa melihatnya di mana-mana. Tapi ini tidak berlaku untuk Tuhan kita.

‘Sesuatu itu’ adalah perkara sederhana namun, memiliki dampak yang tidak sederhana. Itu istimewa dan dapat bertahan lama. Adakah hari ini Saudara dan saya memulai sesuatu dengan senyuman yang manis dan tulus? Kepada orang-orang di sekitar kita. Itu tidak sulit bukan? Dan, dampaknya dahsyat! Itulah sesuatu contoh yang sederhana
Alkitab menulis, “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa” (Yakobus 4:17). Kebanyakan kita berpikir dan bertindak secara formal-normatif, itu adalah pilihan yang baik, itu juga adalah tindakan yang aman bagi siapa pun. Renungan kali ini, tidak mengajak kita untuk melakukan sesuatu yang istimewa yang bersifat radikal apalagi refolusioner, hanya sebuah langkah kecil sebuah senyuman di tegah-tengah dunia yang merindukan senyuman yang tulus dari siapa pun. Minimal, ini, bisa berdampak. Apa pun tindakan kita tidak pernah terpisah dari diri–tidak pernah tindakan kita diluar kehendak dan maksud hati kita. Ada sesuatu yang ada di dalam kita lebih dari sekadar tampilan luar. Sebuah senyuman manis adalah sebuah kreasi dari hati yang diubahkan. “Apabila kamu mencari Aku,kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati”(Yer 29:13).

Alkitab banyak memberi kita nasihat, ayat di atas salah satu contohnya. Sumber kebaikan datang dari luar kehendak kita. Berarti senyuman kita hari ini bukanlah hasil usaha kita melainkan Kasih Karunia Allah atas manusia yang telah bertemu Kristus!

Kita meyakini dengan pasti kita telah di pilih menjadi anak-anak-Nya  yang istimewa dalam panggilan Surgawi bagi dunia yang memerlukan orang-orang biasa namun dapat melakukan hal yang tak biasa. Untuk menjadi istimewa fondasinya adalah Yesus yang hidup dalammu (Gal 2:20). Untuk  menjadi orang-orang istimewa yang  membawa dampak  istimewa sekali pun yang kita lakukan sangatlah sederhana–hanya sebuah senyuman, tetapi itu lahir atas kedekatan, atas pengalaman bersama Tuhan setiap saat, mampu memesona dunia sekitar kita. Ini dapat terjadi bilamana  kita mengakui dan belajar untuk takluk dibawah otoritas Tuhan “di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”  (Yoh 15:5) tanpa Tuhan kita tidak dapat melakukan apa-apa, sehinggah, apa pun yang kita perbuat semata-mata untuk kemuliaan nama-Nya. Tidak ada motifasi lain atas manifestasi ini. Sudut pandang kita menjadi sudut pandang Surgawi, kita menilai manusia senantiasa berdasarkan kasih Kristus yang telah mengubah kehidupan kita.

Hari ini, Yesus tidak menuntut kita berkhotbah dengan teriakan keras di perlintasan jalan-jalan raya untuk menobatkan orang banyak, tidak juga, dengan berbangga atas  standar gereja kita, apalagi dengan reputasi doktrin yang lengkap yang kita miliki, itu baik, namun dunia memerlukan manusia Kristen yang telah diubahkan hatinya oleh Kristus.

Hari ini, saya meyakini engkau telah mengundang Dia besertamu dalam aktifitasmu. Yesus ada bersamamu hari ini, tersenyumlah kepada  duniamu hari ini. Itu berarti Saudara dan saya telah terlebihdahulu tersenyum untuk Kristus. Sebab apa pun yang engkau lakukan hari ini kiranya itu hanya untuk kemuliaan Tuhan (1 Kor 10:31)—Salah satunya senyumanmu! Tuhan memberkati

Oleh : Pdt. Ronny Umboh
Gembala Tanimulya-Cimahi, Bandung