Konon di Jepang pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang orang tua yang sudah tidak berdaya supaya tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya.
Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan karena si ibu telah lumpuh dan mulai pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya tersebut. Si ibu yang kelihatan tad berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya dan mematahkannya kemudian menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.
Sesampainya di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata, ia juga tidak menyangka sanggup melakukan perbuatan itu.
Justru si ibu yang tampak tegar. Dalam senyumnya ia berkata, “Anakku, aku sangat menyayangimu. Dari kau sejak kecil sampai dewasa, aku selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini, rasa sayangku tidak berkurang sedikit pun. Tadi, aku sudah menandai sepanjang jalan yang kita lewati dengan ranting-ranting kayu. Aku takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai di rumah.”
Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras. Ia kemudian memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si ibu pulang ke rumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat ibu yang sangat mengasihinya sampai si ibu meninggal.
Inspirasi
Untuk Direnungkan : Di posisi mana Anda saat ini? Apakah Anda seorang anak yang mempunyai orang tua yang sudah mulai tua? Apakah Anda merasa sangat direportkan oleh kehadiran mereka? Apakah terbesit sedikit keinginan untuk menitipkan mereka ke rumah jompo? Atau Anda adalah orangtua yang saat ini ditinggalkan oleh anak-anak Anda di panti jompo? Apakah Anda merasa kesepian? Tidakkah Anda ingin menjadikan Yesus sebagai Sahabat Sejati Anda?
Untuk Dilakukan : “Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.” Maleakhi 4 : 6
Saat kasih diberikan tanpa motivasi untuk mendapatkan sesuatu, justru sering kali balasannya jauh lebih dahsyat lagi. Sering kita baru sadar ketika menerima balasan diluar pikiran kita dari orang lain termasuk orant tua kita. Kita sering kali lupa Kasih sayang orang tua kita sejak kecil hingga dewasa, kita sibuk dengan mengejar materi, popularitas atau kesenangan dunia. Sampai orang tua yang membesarkan kita dijadikan nomor wahid dalam hidup. Ingat kita boleh saja melupakan budi baik, tetapi orangtua tidak akan pernah lupa sampai akhir hayat.
“Hormatilah Orang tuamu didalam Tuhan”
OLeh : Bredly Sampouw