Bertahun-tahun yang lalu, tentara yang besar menyerang Yudea, menawan banyak umat Tuhan untuk dibawa kembali ke Babel sebagai tawanan. Jauh dari rumah mereka, orang-orang Yahudi itu hidup di tepi sungai Kebar.
Suatu hari Tuhan memberikan satu penglihatan kepada Yehezkiel. Kemuliaan Tuhan menampakkan diri sebagai satu cahaya yang terang benderang, di tengah-tangah itu juga ada yang menyerupai makhluk hidup. Masing-masing mempunyai empat muka dan empat sayap. Di atas mereka ada takhta safir yang indah, yang dipenuhi dengan sinar berkilat seperti pelangi. Saat Yehezkiel melihat itu dia sembah sujud.
Tuhan berbicara kepada Yehezkiel. “Aku mengutus engkau kepada orang Israel. Sampaikan perkataan-perkataanKu kepada mereka. Sebab mereka adalah pemberontak.” Satu tangan terulur dan memegang sebuah gulungan kitab. “Makanlah gulungan kitab ini.” Tuhan berfirman, “ dan pergilah berbicara kepada kaum Israel.” Sungguh satu perintah yang aneh! Tetapi Yehezkiel menaatinya, memakan gulungan kitab itu dan pergi.
Roh Tuhan mengangkat dan membawa Yehezkiel pergi kepada orang-orang Yahudi buangan yang tinggal di tepi sungai Kebar. Selama tujuh hari dia duduk tertegun di tengah-tengah mereka. Kemudian Tuhan menjadikan Yehezkiel sebagai seorang penjaga. Dia memperingatkan orang-orang jahat untuk tidak melanggar perintah Tuhan.
Yehezkiel melakukan banyak hal yang aneh agar firman Tuhan itu menjadi jelas bagi seluruh rakyat. Dia mengukir sebuah gambar Yerusalem di atas sepotong batu bata. Mungkin orang-orang melihat melalui bahunya sementara ia manggambarkan gambaran satu pasukan tentara yang besar mengepung Yeurusalem. Dia menujukkan bahwa kota suci Tuhan akan segera dihancurkan.
Israel, kerajaan yang di utara, tidak menaati Tuhan selama 390 tahun, dan Yeduda, kerajaan di sebelah selatan selama 40 tahun. Itulah sebabnya Israel akan dibinasakan dan Yehuda dengan segera akan jatuh. Tuhan berkata kepada Yehezkiel untuk berbaring di sisi kiri selama 390 hari. Dan di sisi kanan selama 40 hari untuk mengingatkan orang-orang akan tahun-tahun berdosa mereka. Mungkin orang-orang akan mulai berpikir bahwa Yehezkiel adalah orang yang sangat aneh. Dia melakukan segala sesuatu yang Tuhan katakan kepadanya. Suatu hari, dia mencukur rambutnya dan membakar ketiga bagiannya. Hal ini menunjukkan bahwa sepertiga dari orang-orang yang tinggal di Yerusalem akan mati karena sampar dan kelaparan saat tentara Babel menyerang kota.
Yehezkiel mengambil sepertiga rambutnya dan memotongnya dengan pedang. Ini menunjukkan bahwa sepertiga umat akan mati oleh pedang-pedang musuh. Sepertiga yang lain, dihamburkan Yehezkiel di tiup angain. Tetap dia manyimpan sedikit rambutnya dan menyimpannya dalam punca kainnya sebagai satu tanda bahwa Tuhan akan menjaga keselamatan beberapa dari umat dan mengembalikan mereka ke tanah Perjanjian.
Nabi yang berani itu mengatakan kepada orang Yahudi buangan segala sesuatu akan memburuk, tidak semakin baik seperti yang mereka harapkan. Orang-orang itu menjadi marah kepada Yehezkiel, tetapi dia tetap mengatakan tentang Firman Tuhan.
Suatu hari, saat dia duduk dengan tua-tua Israel, Tuhan memberikan penglihatan kepada Yehezkiel. Dalam penglihatan itu, Tuhan mengangkat dia pada rambutnya dan membawanya ke rumah ibadah di Yerusalem. Di dalam rumah ibadah itu, Tuhan menjukkan kepada Yehezkiel hal-hal yang mengerikan, binatang-binatang yang kotor, dan patung-patung. Semua itu tidak seharusnya ada di dalam Rumah Tuhan. Dari pada menyembah Tuhan para pemimpin menyembah berhala-berhala ini. Tuhan juga menunjukan kepada Yehezkiel bahwa kemuliaanNya sesudah meninggalkan Rumah Tuhan ini dan Rumah Tuhan ini akan dihancurkan. Saat penglihatan ini berakhir. Yehezkiel mengatakan kepada orang Yahudi mengenai hal ini.
Semua yang dikatakan Tuhan menjadi kenyataan, Yerusalem dihancurkan. Banyak orang mati, Ketika orang Yahudi buangan di Babel mendengar hal ini, mereka berharap Tuhan akan mengangkat umatNya selalu. Tetapi Tuhan memberikan pesan yang lain kepda nabiNya. Dia memipin Yehezkiel ke lembah yang penuh dengan tulang-tulang manusia. “Anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?” Tuhan bertanya kepada Yehezkiel. “Ya Tuhan Allah, Engkaulah yang mengetahui!” Yehezkiel manjawab. Tentu saja tulang-tulang kering tidak dapat hidup kembali.
Tuhan berfirman, “Benubuatlah mengenai tulang-tulang kering ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering dengarlah firman Tuhan! Kamu harus hidup.” Saat dia menaati, Yehezkiel mendengar suara berderak-derak. Dalam pikiranmu apa yang terjadi?
Sementara sang nabi melihat dalam kekaguman, tulang-tulang bersatu satu sama lain. Kemudian daging tumbuh padanya. Dan kulit menutupi mereka, tetapi mereka belum bernafas. Tuhan berfirman, “Bernubuatlah, anak manusia dan katakanlah ‘Hai nafas hiudup, datanglah dari empat penjuru angin. Berhembuslah…supaya mereka hidup kembali.” Saat Yehezkiel melakukannya, dan nafas hidup itu masuk ke dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya. Satu tentara yang sangat besar.
Tuhan tahu oang Yahudi di Babel tanpa pengharapan saat Yerusalem jatuh. Dia mengirimkan satu pesan melalui penglihatan Yehezkie., “Tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. “ Tuhan berfirman. “Aku akan memberikan RohKu ke dalammu, dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu.”
Sungguh suatu pesan pengharapan yang luar biasa dari Tuhan! Janji Tuhan melalui Yehezkiel menjadi nyata saat orang-orang Yahudi kemudian kembali ke tanah mereka. Mereka tahu bahwa Tuhan akan membawa mereka pulang ke tanah mereka.
Dikirim oleh Max Kaway