Bilamana mempelajari tentang kecurahan Roh Suci dalam kerangka penyelesaian pekerjaan Injil, maka ayat-ayat yang selalu di pakai untuk topik ini adalah yang terdapat di kitab Joel 2:28; “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat.” Ayat ini yang dikutip oleh Rasul Petrus ketika dia berkhotbah pada hari raya Pentakosta, yang didengar oleh banyak orang dan dimengerti mereka, sesuai dengan bahasa mereka masing-masing. Pada hari raya Pentakosta itu Roh Suci dicurahkan dan tampak seperti lidah-lidah api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing, “dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing,” Kisah 2:3.
Tentang hujan awal dan hujan akhir dicatat di beberapa kitab didalam Kitab Suci, dan yang sering dikutip yaitu dari kitab Joel sebagai berikut “Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu,” Joel 2:23 dan didalam Kemenangan Akhir halaman 530, kecurahan Roh Suci di Joel 2:28 dan Kisah 2:3 dihubungkan dengan Joel 2:23, sehingga dapat dipahami bahwa kecurahan Roh Suci terjadi dua kali, pertama disebut hujan awal dan kedua disebut hujan akhir, yaitu; “Malaikat yang bergabung dalam penyiaran pekabaran malaikat yang ketiga, menerangi seluruh dunia dengan kemuliannya.…. Pekerjaan itu akan mirip dengan pekerjaan pada hari Pentakosta. Sebagaimana “hujan awal” telah diberikan dengan kecurahan Roh Kudus pada waktu pembukaan pekabaran Injil yang menyebabkan benih berharga itu tumbuh, demikian juga “hujan akhir” akan diberikan pada penutupannya, untuk mematangkan tuaian” KA 530. Yesus menyebutkan waktu penuaian itu adalah akhir zaman, “Waktu menuai ialah akhir zaman…..” Matius 13:39. Roh Nubuat menulis tentang hujan akhir itu sebagai berikut; “Pekerjaan besar pengabaran Injil tidak akan ditutup dengan manifestasi kuasa Allah yang kurang dari yang menandai pembukaan penyiarannya. Nubuatan-nubuatan yang telah digenapi pada pencurahan hujan awal pada pembukaan penyiaran Injil, sekali lagi akan digenapi pada hujan akhir pada penutupan penyiaran Injil itu,” KA 531. Dan Roh Nubuat di buku Maranatha mencatat, “Tetapi mendekati tutupnya penuaian bumi, suatu kecurahan karunia rohani yang istimewa telah dijanjikan untuk mempersiapkan gereja menyongsong kedatangan Anak Manusia. Kecurahan Roh ini diibaratkan dengan turunnya hujan akhir,” M 256.
Dari catatan di Kitab Suci dan dari Roh Nubuat diatas, dapat kita memahami bahwa yang dimaksud dengan “hujan awal” itu adalah kecurahan Roh Suci di hari raya Pentakosta ditahun 31 AD, yaitu dimulainya pekerjaan Injil, dan yang dimaksud dengan “hujan akhir” ialah kecurahan Roh Suci pada penutupan pekerjaan Injil yaitu diakhir zaman. Roh Nubuat menggunakan kalimat “kelegaan dari hadirat Tuhan” untuk menyebutkan kecurahan Roh Suci, di buku Kemenangan akhir, “mereka telah menerima “hujan akhir” waktu kelegaan dari hadirat Allah” KA 532, dan di buku Maranatha disebut “penyegaran dari hadirat Tuhan”, “Ketika pekerjaan keselamatan hendak ditutup kesukaran akan menimpa bumi, bangsa-bangsa akan marah. Pada saat itu “hujan akhir” atau “penyegaran” dari hadirat Tuhan akan turun,” M 170.
Tentang karunia Roh Suci, Roh Nubuat mencatat bahwa, “Kristus telah menjanjikan karunia Roh Suci kepada jemaat-Nya, tetapi sama dengan setiap janji yang lain, karunia itu diberikan bersyarat,” DA 672. Lukas 11:13 mengatakan yang Roh Kudus akan diberikan kepada mereka yang memintanya, yaitu, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Yang dimaksud dengan “permintaan” di ayat ini adalah permohonan melalui berdoa.
Di dalam Roh Nubuat banyak ditulis tentang doa yang mendahului kecurahan Roh Suci (hujan akhir), diantaranya sebagai berikut; “Kita harus berbicara dan berdoa dalam iman, supaya kita bisa memperoleh pengurapan yang berharga dari Roh Suci,” Letter 230 1899, “Sekarang adalah waktu dari hujan akhir. Berdoa dengan sungguh-sungguh, dan berjaga dalam Roh,” TM 512. “Waktu-waktu tertentu untuk berdoa seharusnya dilakukan untuk kecurahan Roh Suci,” Letter 292 1907. “If you will find voice and time to pray, God will find time and voice to answer,” ML 16. “Doa adalah kunci dalam iman untuk membuka perbendaharaan surga, dimana tersimpan harta yang tak ada batasnya dari Yang Maha Kuasa,” SC 94,95. “berkat yang terbesar yang Allah dapat berikan kepada manusia ialah roh berdoa yang sungguh-sungguh,” RH Oct 20, 1896. “Bila terdapat permohonan dari semua jemaat diatas bumi, dan pokok doa persatuannya adalah Roh Suci. Bila ada yang demikian itu, Kristus yang mencukupi keperluan kita selalu hadir, kita akan memperoleh setiap keperluan kita,” Letter 114 1894. Hubungan pribadi yang sungguh dengan Tuhan melalui doa, adalah kunci dari penerimaan “Roh Suci” dalam kerangka “hujan akhir.” dan doa ini pada umumnya dipanjatkan oleh setiap orang didalam kamar sendiri tanpa diketahui orang lain. Roh Nubuat menulis tentang ini sebagai berikut “Kemenangan yang terbesar diperoleh …..… diperoleh dikamar bersama Allah,” GW 259. “Kita harus berdoa dengan sungguh-sungguh untuk turunnya Roh Suci seperti murid-murid berdoa pada hari Pentakosta. Jika mereka memerlukannya pada waktu itu, kita lebih memerlukannya sekarang,” 5T 158. “Mereka (murid-murid) dalam persekutuan terus berdoa… Walaupun Kristus telah berjanji kepada murid-Nya yang mereka akan menerima Roh Suci, janji ini tidak menggantikan keperluan mereka untuk berdoa,” GW 1892 ed., pp. 370,371. Demikian pentingnya “Doa” ini yang adalah nafas kerohanian yang mendahului kecurahan Roh Suci, sehingga di pelajaran SS kwartal ketiga 2013, pelajaran tentang doa ini ditempatkan di pelajaran kedua.
Kita akan sungguh-sungguh berdoa untuk memohon “Roh Suci” dalam kerangka hujan akhir kalau kita merasa ada keperluan untuk itu. Roh Nubuat mencacat; “The more we discover our real need, our real poverty, the more we desire the gift of the Holy spirit,” MS 3, 1892. Itu sebabnya di pelajaran SS kwartal ketiga 2013 dipelajaran pertama adalah dimaksudkan untuk menyadarkan setiap umat GMAHK tentang keadaan mereka yang sebenarnya sebagai jemaat Laodekia, yang permasalahannya hanya dapat diselesaikan melalui kecurahan “Roh Suci.” “At this very hour His Spirit and His grace are for all who need them and will take him at His word,” 8T20.
Selanjutnya di Roh Nubuat dicatat, pekabaran tiga malaikat harus disatu padukan, dengan memberikan terang rangkap tiga kepada dunia. Tentang hal ini Roh Nubuat menulis sebagai berikut, “Aku melihat seorang malaikat lain turun dari surga, ia mempunyai kekuasaan yang besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya (Wahyu 18:1).” … Ini menunjukkan pekabaran amaran terakhir dan rangkap tiga kepada dunia,” M 173. Tulisan ini menjelaskan bahwa pekabaran pada periode hujan akhir adalah pengulangan dari pekabaran tiga malaikat yang intinya adalah panggilan untuk memelihara hari Sabat sebagaimana yang diajarkan, yang menjadi tanda bahwa Tuhan adalah khalik kita dan kita adalah umat-Nya. Pekabaran ini menuntut setiap umat yang menyediakan diri bagi hujan akhir adalah umat yang setia menyucikan hari Sabat sebagaimana seharusnya, dan kelalaian dalam hal ini berarti tidak bersedia untuk menerima hujan akhir.
Selengkapnya, persiapan untuk menerima hujan akhir adalah yang ditulis di buku Maranatha yaitu; “Saya melihat bahwa tidak ada orang yang memperoleh penyegaran (hujan akhir) kecuali mereka mencapai kemenangan atas setiap kesusahan, kecongkakan, cinta diri, cinta dunia dan atas perkataan dan perbuatan salah…..Hendaklah semua orang ingat bahwa Allah itu kudus dan tidak ada selain makhluk makhluk kuduslah yang dapat berdiam dihadirat-Nya sampai selama-lamanya,” M 254. Selanjutnya ditulis di Roh Nubuat, “Tidak satupun di antara kita yang akan pernah menerima meterai Allah apabila didapati cela atau noda dalam tabiat kita. Telah diserahkan kepada kita untuk menyembuhkan cacat cela dalam tabiat kita untuk membersihkan kaabah jiwa daripada setiap kenajisan. Barulah hujan akhir dicurahkan,” M 240. Kutipan-kutipan ini menjelaskan bahwa mereka yang kudus dan tanpa cacat dan cela dalam tabiat yang akan menerima hujan akhir, dan kekudusan, dan tabiat tanpa cacat dan cela adalah pekerjaan pada periode hujan awal, Dan untuk mencapai tingkat ini hanyalah melalui doa dan firman-Nya. Rasul Yohanes mencatat tentang ini di doa Yesus untuk umat-Nya “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran, “ Yoh. 17:17. Begitu mutlaknya Firman Tuhan itu, sehingga hal itu dijelaskan untuk dipelajari kembali, di pelajaran SS kwartal ketiga pada pelajaran ketiga yang khusus tentang Firman karena, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku,” Maz. 119:105 dan memimpin kepada keselamatan, yang ditulis oleh Rasul Paulus pada suratnya kepada Timotius, “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus,” 2 Tim. 3:15.
Paragrap terakhir diatas menjelaskan bahwa hujan akhir dicurahkan kepada mereka yang kudus dan tabiatnya tanpa cacat dan cela, dengan kata lain hujan akhir tidak membuat orang menjadi kudus, tanpa cacat dan cela. Roh Nubuat di Maranatha mencatat tujuan dari hujan akhir, yaitu; “Ketika pekerjaan keselamatan hendak ditutup kesukaran akan menimpa bumi, bangsa-bangsa akan marah. Pada saat itu “hujan akhir” atau “penyegaran” dari hadirat Tuhan akan turun untuk memberi kuasa pada suara nyaring malaikat yang ketiga dan mempersiapkan orang-orang saleh supaya tahan berdiri pada masa tujuh laknat terakhir dicurahkan” M 170. Jadi tujuan hujan akhir adalah untuk memberi kuasa bagi penyelesaian pekerjaan Injil dan yang kedua supaya umat Tuhan tahan berdiri pada masa bila tujuh laknat dicurahkan.
Mengingat kutipan terakhir di Maranatha 170, maka tidak ada jalan lain bagi kita, kecuali ikut serta dalam membawa pekabaran tiga malaikat (penyelesaian pekerjaan Injil) dan bersiap supaya tahan berdiri terhadap tujuh laknat yang akan dicurahkan, dengan jalan mmpersiapkan diri untuk menerima hujan akhir dan melalui sarananya yaitu ikut serta dalam kegiatan “kebangunan dan perubahan” yang sekarang ini sementara berlangsung. Karena “kebangunan dan perubahan” adalah mendahului kecurahan hujan akhir. Roh Nubuat menulis, “Sebelum dilangsungkan penghakiman Allah yang terakhir atas dunia ini, diantara umat Tuhan akan terjadi suatu kebangunan rohani (revival), yang belum pernah disaksikan sejak zaman rasul. Roh dan kuasa Allah akan dicurahkan keatas anak- anak Nya,” KA 436. Sekarang ini adalah kesempatan yang terakhir, jangan sampai terjadi seperti yang diamarkan Roh Nubuat yaitu, “Mungkin hujan (hujan akhir) itu sedang turun kedalam hati orang-orang yang berada di sekeliling kita, akan tetapi kita mengetahuinya dan tidak menerimanya,” M 219, karena jika yang demikian itu terjadi, maka hidup kekal kita yang kita pertaruhkan.
Oleh : Jerry Mamahit