Ketika suatu hari Yesus menuju ke rumah Allah, Ia menemukan orang-orang yang tidak menghormati rumah Allah. Mereka menjual binatang dan menjadi tempat menukar uang!
Membuat cambuk dari tali, Yesus mendorong para penjual keluar dari rumah Allah. “Bawalah semua barang keluar” perintahNya “Jangan membuat rumah Bapa Ku untuk tempat berdagang”. Yesus sangat cinta rumah BapaNya. Para pemuka meminta tanda bahwa Yesus punya hak untuk mengusir orang dari rumah Allah. “Robohkan rumah Allah ini dan Aku akan dirikan lagi dalam tiga hari, “ jawab Yesus. Tidak mungkin. Rumah Allah ini dibangun dalam waktu empat puluh enam tahun. Tetapi Yesus berbicara tentang tubuhNya. Serupa dengan rumah Allah. TubuhNya adalah tempat Allah berdiam. Yesus tahu Ia akan wafat di kayu salib, Ia tahu Allah akan membangkitkan Dia dari kubur pada hari ketiga.
Pada malam hari soerang dari pemuka rumah Allah mengunjungi Yesus. Ia tahu mukjizat yang dibuat Yesus berasal dari Allah Bapa. Nikodemus berkunjung ke Yesus untuk belajar tentang Allah. Yesus berkata kepada Nikodemus bahwa orang harus lahir baru untuk dapat masuk ke kerajaan Allah. Nikodemus tidak mengerti. Bagaimana orang sudah dewasa menjadi bayi lagi? Disamping itu ia sangat taat beragama. Apakah itu tidak cukup? “Yang lahir dari roh adalah Roh “ Yesus menjelaskan. “Roh Allah bagaikan angin. Orang tidak dapat melihat atau mengerti angin. Mereka hanya melihat apa yang dibuat oleh angin”.
Yesus mengingatkan Nikodemus tentang bangsa Israel selalu mengeluh kepada Musa pada masa lalu. “ Kita tidak punya makanan, tidak ada air, dan tidak suka roti yang diberi Allah kepada kita, “ seru mereka”. Dosa mereka membuat Tuhan marah. Ia mengirim ular beludak diantara mereka. Ular tersebut menggigit mereka. Banyak yang mati. “Kita berdosa. Berdoa supaya Allah menyingkirkan ular-ular,” pinta orang-orang. Musa berdoa untuk mereka. Tetapi Allah tidak menyingkirkan ular-ular. Allah berseru kepada Musa untuk membuat tongkat berbentuk ular. “Siapa yang digigit akan hidup jika menatap tongkat ular.” Janji Allah. Musa membuat tongkat ular dari tembaga dan siapa yang menatap akan sembuh.
Yesus berkata kepada Nikodemus bahwa Anak manusia harus diangkat seperti tongkat tembaga. Yesus berkata tentang salib dimana Ia mati untuk dosa-dosa manusia. Yesus berkata, “Kerena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang tungal supaya setiap orang yang percaya padaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3: 16. Ini berarti bahwa siapa yang percaya akan Yesus berarti lahir ke dalam keluarga Allah. Barangkali Nikodemus tidak menjadi murid Yesus pada malam itu. Tetapi beberapa waktu kemudian, Nikodemus menunjukan bahwa dia mencintai dan percaya Yesus dengan membantu memakamkan Anak Allah yang wafat di salib.
Setelah itu, Yesus bersama murid-muridNya menuju ke Utara. Orang lain perlu juga mendengar tentang kerajaan Allah, dan mempunyai kesempatan untuk percaya kepada Yesus dari Nazareth, Anak Allah.
Cerita ini mengatakan kepada kita tentang Allah kita yang hebat yang telah menciptkan kita dan ingin kita mengenal Dia. Allah tahu kita telah berbuat hal yang buruk, yang Ia sebut dosa. Hukuman dosa ialah maut, tetapi Allah sangat mengasihi kita. Ia mengutus putraNya, Yesus, untuk mati di kayu salib dan dihukum karena dosa-dosa kita. Kemudian Yesus hidup kembali dan pergi ke Surga! Jika kamu percaya pada Yesus dan minta Dia mengampuni dosa-dosamu, Ia akan melakukannya! Ia akan datan dan tinggal di dalammu sekarang, dan kamu akan hidup bersama Dia selamanya.