Pembernaran Oleh IMAN: Doktrin Pilar Untuk Bersaksi

ibenarkan Oleh Iman ! Sering kali kita dengar tiga kata ini di khotbahkan dengan berapi-api dari depan mimbar. Tapi bila kita renungkan, seberapa efektifkah konsep ini dalam penarikan jiwa?

Kebanyakan praktek iman yang berlaku di antara umat-umat Tuhan sekarang adalah sejalan dengan persembahan buah-buahan hasil kebun yang di berikan oleh Kain yang mengawali konsep dasar “Pembenaran oleh amal”. Namun di nilai dari sudut manapun, ini bukanlah jalan keselamatan yang benar karena konsep ini di mulaikan oleh manusia, yang adalah pelanggar dosa itu sendiri. Itulah sebabnya, selalu ada penilaian-penilaian yang menjadi ukuran dalam setiap praktek iman, dan standarnya selalu mengarah pada diri sendiri. Dan ini membatasi buah-buah penginjilan serta pertumbuhan iman.

Berbeda dengan konsep “Pembenaran Oleh iman”, konsep ini merupakan dasar untuk mengerti jalan keselamatan yang sesungguhnya yang dari Allah, mengapa? Karena Allah-lah yang memulainya. Yaitu, ketika Allah memakaikan pakaian yang di buat-Nya dari kulit binatang, yang di teguhkan oleh korban habel yang berdasarkan iman (Ibrani 11:4). Artinya praktek iman adalah hasil sepenuhnya dari anugrah Yesus tanpa adanya campur tangan manusia, dan ini adalah pekerjaan dan karya dari iman yang berserah sepenuhnya pada Allah.

Mengapa kita perlu mengerti dasar “Pembenaran Oleh iman?” dalam bersaksi. Tulisan Inspirasi menegaskan sebagai berikut: “Banyak umat yang mengaku percaya pada Pekabaran Tiga Malaikat kehilangan pandangan akan doktrin Pembenaran oleh iman”, 1 SM 360, COR 87. Hal ini boleh kita katakana sebagai fakta dasar kegagalan umat Allah sepanjang zaman, dan jika sampai Yesus datang tetap tidak ada seorangpun di antara kita yang bangkit untuk menjadi “saksi/model hidup” dari Pembenaran oleh Iman ini, maka dapat dipastikan obor keberanan itu akan beralih dari tangan kita.

Saat manusia berdosa, dia memisahkan dirinya sendiri dari Pemberi Hidup (Yesaya 59:2), akibatnya maka pemikirannya tentang Allah serta tabiat-Nya jadi sesat (Yesaya 64:6). Hidup dalam kegelapan dosa (Yohanes 3:19, 20), Menjadi hamba dosa dan tidak dapat terlepas dari jerat tersebut (Roma 7:15-21), dan segala kecenderungan hatinya jahat (Kejadian 6:5), sehingga tidak heran pada kesimpulan akhir maka Rasul Paulus serta Raja Daud sang pemazmur setuju mengatakan: “…Semua manusia telah berdosa…” dan “…menyeleweng…” (Roma 3:23 dan Mazmur 14:3).

Jika saja manusia menyadari sepenuhnya akan kondisi yang menyedihkan ini, maka mereka akan sampai pada jeritan untuk meminta pertolongan Tuhan: “Aku manusia celaka, siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?…” (Roma 7:24). Nah dalam kondisi inilah Efesus 2:8-10 dapat di serukan dengan pengertian yang lebih dalam dan lebih luas mendasari jawaban Yesus dalam Yohanes 3:16 dan Yohanes 14:6, bahwa hanya melalui Dialah adanya keselamatan. Bahkan Rasul Paulus-pun menguatkan kenyataan ini saat beliau menuliskan: “Dan keselamatan tidak aka di dalam siapapun juga selain di dalam Dia…” (Kisah 4:17). Di sinilah inti “Pembenaran Oleh Iman” itu mulai di kumandangkan dengan kuasa Roh Kudus yang amat besar dalam praktek hidup umat-umat Allah.

Saudaraku, hanya dengan memahami arti “Pembenaran Oleh Iman” yang berpusat dalam Yesus Kristus sajalah yang akan menyanggupkan umat-umat Allah peka dan tanpa keraguan untuk memahami Firman Allah yang hidup sehingga pilar mereka untuk bersaksi akan jadi kokoh. Mari kita lihat beberapa fakta untuk membuktikan konsep ini:

  1. Keselamatan hanyalah pada Yesus Kristus saja oleh sebab penjelmaan-Nya (Filipi 2:5-8), ini pilar dari Doktrin Reinkarnasi.
  2. Keselamatan hanyalah pada Yesus Kristus saja sebab Ia merasakan kematian dan menggantikan kematian yang seharusnya untuk kita (Roma 5:8; Yesaya 53:4, 5; Roma 8:1; Yohanes 11:25, 26), ini pilar dari Doktrin Penebusan oleh Darah Yesus.
  3. Keselamatan hanyalah pada Yesus Kristus saja sebab Ia telah bangkit dari antara orang mati (1 Korintus 15:12-14), ini meneguhkan pilar Doktrin Kebangkitan.
  4. Keselamatan hanyalah pada Yesus Kristus saja sebab Ia hidup sekarang sebagai pengantara, memohon pada Bapa demi keselamatan kita (Roma 8:34; COL 156), ini pilar Doktrin Kaabah.
  5. Keselamatan hanyalah pada Yesus Kristus saja sebab Ia adalah Juruselamat yang akan dating kembali (Titus 2:13; 1 Tesalonika 4:16;Filipi 3:20, 21; KA 878), ini menguatkan pilar Doktrin Kedatangan Ke-2 kali.
    Image
    Sebagai kesimpulan, yang tidak kalah pentingnya bagi saya sendiri ialah bahwa keselamatan hanyalah pada Yesus Kristus saja sebab Ia menghidupkan “kehidupan yang murni” sebagai teladan kesempurnaan yang dapat menjauhkan orang berdosa yang mau mengikuti-Nya sehingga lepas dari jerat dosa. Mengapa?, karena kesaksian “kehidupan yang murni” menjawab semua wujud nyata dari Pembenaran Oleh Iman yang akan membentuk umat-umat Allah yang bersaksi dengan dasar pilar iman yang teguh sehingga menghasilkan:

a. Penurutan yang otomatis pada Hukum Allah, yang mengalir dengan sendirinya dalam diri umat-umat Allah sebagai buah iman yang mengasihi (Yohanes 15:14)
b. Buah-buah Roh yang hidup sebagai hasil dari bimbingan Roh Kudus (Galatia 5:22, 23)
c. Pengakuan yang penuh dan mutlak atas ke-Tuhanan Kristus yang menciptakan langit dan bumi melalui peringatan penciptaan Sabat Hari ketujuh (Kejadian 2:1-3, Keluaran 20:8-11)
d. Kesetiaan dalam Penatalayanan melalui penyerahan seluruh kehendak, diri dan semua yang kita miliki (Yesaya 61:1-3; 1 petrus 4:10; 1 Korintus 4:2)
e. Kerajinan dan kerelaan untuk mengumandangkan berita keselamatan sebagai “saksi-saksi Yesus yang Setia” (Matius 28:19, 20; Wahyu 12:17)
Kesetiaan untuk menyatakan dirinya kepada dunia bahwa ia adalah milik Kristus dan hidup hanya untuk Tuhan melalui pembaptisan yang suci.

Oleh Pdt. Stenly Karwur