Ny. Ellen G. White mengingatkan kita “Pengertian yang benar pelayanan dalam Bait Suci Surgawi adalah dasar iman kita… Kita tidak boleh berhenti sampai kita mahir mengenai bait suci itu.” EVANGELISM, 221-222. Sedangkan, salah satu fakta yang menarik dari Kaabah di padang belantara adakah mengenai pintu gerbang-nya. Sebagaimana yang kita semua ketahui, pagar di pelataran kaabah membatasi pemandangan bangsa Israel (dari luar kaabah) terhadap lambang kehadiran Allah (di dalam kaabah), tetapi hal ini bukan berarti tidak ada jalan masuk untuk menjadi jalur hubungan antara bangsa Israel di luar kaabah dan Allah di dalam kaabah, karena ada suatu pintu gerbang yang terletak disebelah timur. Pintu gerbang ini selebar 20 hasta/ 9 meter (relatif cukup lebar), sehingga mudah untuk dilewati oleh siapa saja.
Pada satu-satunya jalan masuk ini digantungkan tirai yang berwarna-warni, yaitu : ungu tua/ biru, ungu, kermizi/ merah, dan putih sehingga terlihat sangat menyolok dan menarik. Pada tirai pintu gerbang ini tidak ada tenunan kerub, sedangkan di tirai yang membatasi bait suci dan bait maha suci ada tenunan kerubnya sebagai lambang pengawalan kesucian Allah. Tiga hal ini (lebarnya pintu gerbang, menyoloknya dan menariknya pintu gerbang, serta tidak adanya tenunan kerub), menggambarkan bahwa pintu gerbang ini terbuka untuk siapa saja dan dapat dilalui oleh siapa saja.
Pintu gerbang ini melambangkan Yesus Kristus sebagai jalan masuk pada keselamatan (Yoh. 14 : 6; Kisah 4 : 12).
- Wana-warni pintu gerbang kaabah.
Wana-warni pintu gerbang kaabah ini melambangkan Yesus Kristus sebagaimana yang diungkapkan/ dikisahkan dalam keempat injil.
a. Warna ungu tua/ biru melambangkan penurutanNya/ kesetiaan Yesus pada kehendak Allah sebagai Raja, sebagaimana yang ditonjolkan dalam buku Matius.
b. Warna kermizi/ merah melambangkan pengorbananNya demi memberi jalan keselamatan bagi umat manusia, sebagaimana yang ditonjolkan dalam buku Markus.
c. Warna putih melambangkan tabiatNya yang suci, sebagaimana yang ditonjolkan dalam buku Lukas.
d. Warna ungu muda sebagai warna kerajaan melambangkan kebesaranNya dan kemuliaanNya sebagai Anak Allah, sebagaimana yang ditonjolkan dalam buku Yohanes.
Sebagaimana warna-warni dari tirai pintu gerbang ini adalah warna-warni yang indah dan
menarik perhatian tiap orang, demikian pula Yesus yang dilambangkannya adalah indah
dan ingin menarik perhatian tiap orang untuk masuk dalam rencana keselamatan Tuhan. - Letak pintu gerbang.
Letak pintu gerbang yang terletak di sisi timur ini, juga melambangkan Yesus Kristus.
Yesus Kristus dikenal sebagai “Singa dari suku Yehuda” (Wahyu 5 : 5), yaitu suku
yang berkemah tepat dihadapan kaabah/ tepat dihadapan pintu gerbang kaabah itu. - Ukuran pintu gerbang.
Lebar pintu gerbang ini yang 20 hasta/ 9 meter dan tinggi 5 hasta menjadikan kaabah ini adalah suatu tempat ibadah yang pintu gerbangnya sangat lebar . Karena pintu gerbang yang relatif cukup lebar ini maka tentu saja tidaklah sulit bila orang Israel akan meliwatinya untuk masuk kedalam pelataran kaabah. Hal ini menggambarkan bahwa Yesus sebagai jalan keselamatan itu, adalah untuk semua orang.
Mengingat bahwa sekeliling pelataran kaabah dikelilingi oleh pagar yang cukup tinggi (5 hasta) sehingga dari luar orang tidak dapat melihat kedalam kaabah, sehingga keberadaan pintu gerbang ini adalah satu-satunya jalan masuk ke dalam kaabah. Hal ini juga melambangkan akan keberadaan Yesus Kristus yang adalah satu-satunya jalan keselamatan (Yohanes 10 : 9, 14 : 6, Yohanes 14:6, Kisah Para Rasul 4 : 2).
Menyadari akan fakta bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan, maka wajarlah bila hukum pertama dari 10 Hukum dalam Keluaran 20:3 mengatakan “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Ya, kita sekarang ini bukanlahlah penyembah-penyembah allah lain seperti paham animisme dan dinamisme. Tetapi lebih dari itu kita tetap perlu waspada akan soal menyembah allah lain ini, karena setiap hal yang kita begitu andalkan sampai menyaingi tempat Allah di hati kita, itu juga telah termasuk berhala! Apakah itu dalam bentuk mengandalkan rekening bank kita, mengandalkan pendidikan kita, atau mengandalkan karir kita, lebih dari hubungan kita dengan Yesus, itu semua adalah juga merupakan berhala! Tentu saja tidak salah untuk kehidupan kita juga diwarnai dengan hal-hal itu, tetapi biarlah kita memastikan bahwa itu semua tidak dapat menyaingi hubungan dan ketergantungan kita pada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan satu-satunya Penyelamat kita.
Saudaraku, pintu gerbang kaabah di padang belantara, tidak pernah ditutup dan seorang imam senantiasa dengan setia dan sabar berdiri di pintu gerbang kaabah untuk menerima umat yang datang, kembali hal ini melambangkan Yesus Kristus yang juga senantiasa dengan setia dan sabar menunggu untuk menyambut setiap orang, termasuk saudara dan saya yang datang kepadaNya untuk memulaikan atau meneruskan suatu kehidupan yang bergantung dan hanya mengandalkan Dia saja.
Oleh: Pdt. DR. Robert Walean Jr.
Sekretaris Assosiasi Kependetaan
GMAHK Konferens Manado, Maluku Utara, & Bitung.