Kata “Shalom” diambil dari bahasa Ibrani (Hebrew) yang berarti peace (damai, tenteram), harmony (harmonis, serasi), wholeness (utuh, lengkap), completeness (komplet, sempurna), prosperity (makmur, mampu), welfare (sejahtera, selamat), and tranquility (tenang, sentosa). Dalam Alkitab ada kata-kata yang sering merujuk pada kata “shalom” yang berarti “damai/makmur/sejahtera.” Seperti contoh dalam Perjanjian Lama, ketika nabi Yeremia menulis surat kiriman dari kota Yerusalem kepada orang-orang buangan di kota Babel. Kisah ini terdapat dalam Yeremia pasal 29, di mana dalam nubuatan orang-orang buangan ini selain adalah umat-Nya yaitu bangsa Israel/Yahudi di antaranya terdapat imam-imam, nabi-nabi dan kaum awam (rakyat biasa) telah diangkut oleh raja Nebukadnezar dari kota Yerusalem ke kota Babel. (Baca ayat 1- 4).
Yang menarik dari Yeremia pasal 29 ialah satu-satunya perintah tertulis khusus Allah tentang bagaimana umat-Nya seharusnya hidup dan bekerja di kota-kota besar. Mereka diarahkan untuk membangun rumah masa depan, gantinya mengingat rumah yang ditinggalkan, bahkan mereka disuruh untuk berkembang biak di tempat yang baru itu. (Lihat ayat 5-6). “Usahakanlah kesejahteraan [shalom] kota ke mana kamu Aku buang dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya [shalom] adalah kesejahteraanmu [shalom].” (Yeremia 29:7). Allah menuntut kepada umat-Nya untuk berbaur dengan masyarakat di mana mereka bermukim dan membawa ke-shalom-an kepada kota itu.
Pada tahun 2007 para ahli statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)/United Nations (UN) menyatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam catatan sejarah, mayoritas populasi dunia tinggal di daerah metropolitan. Lebih lanjut menurut survey dari Gereja Mesehi Advent Hari Ketujuh (Gereja MAHK)/Seventh-Day Adventist Church (SDA Church) bahwa didapati jangkauan di kota-kota kecil dan daerah pedesaan lebih banyak daripada kota-kota besar atau metropolitan. Alhasil, masyarakat di beberapa kompleks perkotaan belum pernah mendengar tentang Gereja MAHK, olehnya mereka tidak tahu apa-apa tentang “pekabaran tiga malaikat.”
“Pekabaran Tiga Malaikat” ini dalam Wahyu pasal 14 sangat signifikan terhadap Gereja MAHK. Dalam pernyataan misi resmi dari Gereja MAHK, pekabaran ini dianggap unik dan sangat menonjol. Misi dari Gereja MAHK adalah untuk mewartakan kepada semua orang Injil yang kekal tentang kasih Allah dalam konteks pekabaran tiga malaikat dari Wayu 14:6-12 yang tersirat dalam logo resmi. Gereja MAHK mengajarkan bahwa pekabaran ini diberikan guna mempersiapkan dunia bagi kedatangan Yesus yang kedua kali. Secara historis nubuatan terpanjang 2300 hari (petang dan pagi) dalam Daniel 8:14 dimulai 457 BC (sebelum masehi) sampai 1844 AD (sesudah masehi) diyakini oleh para penganut Gereja MAHK. Pengadilan pemeriksaan (investigative judgment) dimulai sejak berakhirnya nubuatan terpanjang itu, dengan kata lain “pekabaran tiga malaikat” sejak itu dikumandangkan dengan nyaring atau sangat getol oleh para penganut Gereja MAHK.
Kota-kota mempertemukan berbagai budaya, etnis, bahasa, dan agama. Kota bisa memberikan akses kepada masyarakat yang multi kultural dan menarik untuk menjangkau ke luar. Itu sebabnya rasul Paulus memanfaatkan peluang ini dengan persahabatannya, pelatihannya, dan bimbingannya. Sehingga melalui kaderisasi tersebut sangat menolong kelompoknya bila ia berpindah. Di samping itu, Paulus selain memahami dan senang bekerja di multi kultural, juga tahu beradaptasi dengan lingkungan serta belajar bagaimana menyampaikan kebenaran agar memenuhi kebutuhan mereka yang dijangkau. (Lihat 1 Korintus 9:19-23).
Pena inspirasi mengatakan bahwa “There is no change in the messages that God has sent in the past. The work in the cities is the essential work for this time. When the cities are worked as God would have them, the result will be the setting in operation of a mighty movement such as we have not yet witnessed.” -Ellen White, Medical Ministry, p. 304. Kita dihimbau untuk mejangkau perkotaan, kita bersyukur pelayanan kesehatan seperti rumah sakit ada di kota-kota yang banyak penduduknya, di mana gereja atau kelompok kecil juga harus seimbang dalam menjangkau masyarakat kota, hasilnya melalui kuasa Roh Kudus tujuan akan tercapai. Lebih jauh Ellen White mengungkapkan dalam bukunya Nasehat Bagi Sidang bahwa “We all need to be wide awake, that, as the way opens, we may advance the work in the large cities. We are far behind in following the light given to enter these cities and erect memorials for God. Step by step we are to lead souls into the full light of truth. And we are to continue the work until a church is organized and a humble house of worship built.” -Ellen White, Testimonies for the Church, vol. 7, p. 40.
Tuhan sangat mengasihi dan suka memperhatikan umat-Nya, olehnya ayat berikut ini sangat disukai oleh umat-Nya yang berbunyi demikian: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera [shalom] dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11). ***