Di sela-sela pelatihan 1000 Missionary Movement, Hotmatua “Ucok” Panggabean yang sudah ke 11 kalinya diajak menjadi salah satu instruktur diundang untuk mengambil bagian pada pertemuan wilayah Tawarik di Distrik Minahasa Utara. Pertemuan yang dihadiri oleh empat jemaat pada hari sabat tanggal 9 September 2013 ini, bertempat di jemaat Tatelu.
Ucok yang dijemput dari kampus 1000 Misionary Movement, Tompaso Dua pada hari jumat tengah malam ini, sempat menginap di Eden Way Wellness Center Warukapas. Setelah beristirahat hanya beberapa jam, pagi hari sebelum kebaktian mulai, Ucok sudah berada di gereja Warukapas bersama pendeta jemaat Warukapas, pdt. Baltasar Lerebulan.
Sejak acara promosi penginjilan perorangan, Ucok sudah membuat mata anggota jemaat terbelalak dengan dorongan penginjilan yang dibuatnya. Sabat siang itu Ucok diberikan kesempatan berkhotbah dan dilanjutkan dengan seminar yang diadakan setelah makan siang. Pada sabat itu Ucok mengingatkan kembali perintah Tuhan dalam Matius 28:19.20 supaya semua anggota jemaat terlibat aktif dalam penginjilan, tidak boleh malu-malu apalagi takut. Tuhan akan berikan kuasa bilamana kita mau menginjil, tegasnya. Yang terpenting adalah “mau” dan harus berani bahkan siap mati demi Kristus. Ucok mengingatkan bahwa semua kita memiliki karunia dalam penginjilan, bilamana dia memiliki karunia dianiaya maka pasti dia akan mengalaminya, bilamana dia memiliki karunia mati sahid maka itupun akan dia alami tetapi bilamana seseorang tidak memiliki karunia dianiaya atau mati sahid, biarpun dia berhadapan dengan berbagai macam ancaman, Tuhan pasti akan melindungi dia.
Pada sore harinya, Ucok memberikan banyak kesaksian pengalaman penginjilan, di berbagai tempat. Ucok juga memberikan pengalaman ketika terlibat dalam dialog lintas agama seperti yang pernah diikuti di kantor pusat Muhamadiyah di Menteng Jakarta. Herschel Najoan beberapa kali diminta konfirmasi oleh Ucok apa yang terjadi waktu itu di mana Herschel juga hadir pada pertemuan yang sempat berakhir panas. Salah seorang peserta bahkan sempat mengajak adu otot, berbagai kata hujatan, kutukan bahkan seorang peserta dari mayoritas ketika itu memberikan sumpah serapah bahwa dalam 3 hari akan mati mengerikan namun puji Tuhan sampai saat ini dalam keadaan sehat walafiat dan masih diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk terlibat dalam penginjilan.
Beberapa pertanyaan sempat diberikan oleh anggota jemaat sore hari itu, namun karena waktu sudah tidak menginjinkan lagi, anggota jemaat yang merasa masih ingin untuk melanjutkan menyatakan akan mengundang kembali Ucok pada waktu mendatang. Sore hari itu Hotmatua Panggabean diantar kembali oleh pendeta Lerebulan ke kampus 1000MM di SLA kawangkoan berhubung sudah ditunggu untuk kegiatan yang lain.
Dilaporkan oleh: Herschel Najoan – BAIT Manado