Di tujuh bulan pertama tahun 2016 ini peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan kegenapan nubuatan banyak terjadi, yang akan terlalu panjang untuk ditulis di “medsos” ini satu persatu.
Pada kesempatan ini penulis mengangkat tentang situasi dan kondisi dunia ke-Kristen-an sekarang ini, yangtelah hampir siap untuk menerima keberadaan satu kuasa keagamaan yang akan memimpin seluruh umat Kristiani dalam satu kesatuan yang menghormati hari Minggu sebagai hari Sabat,seperti yang dinubuatkan akan terjadi yaitu, “Dunia dipenuhi dengan pergolakan dan peperangan serta perselisihan. Namun dibawah satu kepala –kuasa kepausan- maka orang-orang akan bersatu untuk melawan Allah dalam diri saksi-saksiNya,” M187, dan tentang kuasa ini Kitab Suci mengatakan; “Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa,” Wahyu 13:7. Dan“dalam peperangan ini hari Sabat hukum keempat akan menjadi pokok persoalan yang besar, sebab di dalam hukum hari Sabat Sang Pemberi hukum itu memperkenalkan diri-Nya sebagaisebagai Khalik langit dan bumi,“ M187.
Dalam usahanya menggiring gereja-gereja Kristen kepada persatuan dibawah pimpinannya, kuasa Kepausan dalam gerakan eukumenemembagi sasaran dalam dua kelompok, yang pertama mempersatukan kembali Gereja Orthodox Timur kedalam Gereja Katolik, yang telah memisahkan diri selama kurang lebih seribu tahun yaitu sejak sekitar tahun 1000 TM dan yang kedua mempersatukan gereja-gereja lainnya, yaitu gereja-gereja disebelah barat yang memisahkan diri dari gereja Katolik mulai diabad ke lima belas, dalam kategori ini ialah gereja Protestan dan gereja-gereja pecahan dari gereja Protestan.
Gereja Orthodox Timur (GOT) terdiri dari dua kelompok besar yang disebut Holy and Great Synod of the Orthodox Church (HGSOTOC) yang terdiri dari empat belas gereja orthodox berbasis nasional dengan keanggotaan kurang lebih 300 juta, dan yang terbesar didalamnya adalah Gereja Orthodox Rusia (GOR). Yang kedua dari kelompok GOT ini adalah gereja-gerejayang berbasis nasional di satu negara tertentu yang tidak tergabung dengan yang pertama. Dapat dikatakan per tahun ini hampir semua GOT telah menjalin hubungan yang baik dengan Gereja Katolik Roma. Gereja terakhir yang menjalin persatuan setelah kurang lebih seribu tahun berpisah adalah GOR. Pada tanggal 12 Februari 2016 pimpinan tertinggi GOR Patriarch Kirill bertemu dengan pemimpin Gereja Katolik Roma, Pope Francis di bandara Havana, Cuba. Ini adalah yang pertemuan pertama kali yang terjadi dalam kurun waktu 1000 tahun antara pemimpin GOR dan pemimpin Gereja Katolik Roma. Begitu besar keinginan Pope Francis untuk mengadakan rekonsiliasi dengan GOR sehingga dia berkata; ““I’ll go wherever you want. You call me and I’ll go,” dan pertemuan ini sangat berarti karena GOR memiliki anggota terbesar yaitu kurang lebih 130 juta. Dengan demikian hampir tercapai hubungan yang baik antara Gereja Katolik Roma dengan semua Gereja Orthodox Timur, baik yang tergabung dalam HGSOTOC atau yang berdiri sendiri-sendiri.
Sasaran yang kedua dari gerakan eukumene Kepausan adalah gereja Protestan dan gereja-gereja yang berasal dari gereja Protestan.Gereja-gereja dengan anggota terbesar dari kelompok gereja Protestan ini dapat dikatakan telah menjalin hubungan yang baik dengan Kepausan. Sebut saja diantaranya gereja-gereja Pentekosta yang tergabung didalam Pentecostal World Fellowship yang mempunyai anggota kurang lebih 500 juta (termasuk gerakan kharismatik), yang kedua Gereja Evanglical yang tergabung dalam World Evanglical Alliance (WEA) dengan kurang lebih 600 juta anggota dan World Council of Churches. Satu hal yang istimewa di tahun 2016 ialah Pope Francis akan mengikuti kebaktian di Gereja Lutheran Swedia dalam rangka “Joint Ecumenical Commemoration” dari Reformasi Marten Luther, yang ke 499 tanggal 31 Oktober, dan untuk menyambut ulang ke 500 dari Reformasi tanggal 31 Oktober 2017, dimana diharapkan persatuan Lutheran dengan Gereja Katolik Roma akan menjadi lebih solid lagi. Gereja Lutheran yang tergabung dalam “Lutheran World Federation”mempunyai anggota kurang lebih 85 juta.
Penulis hanya mengungkapkan disini gereja-gereja dengan keanggotaan yang besar saja yang telah menjalin hubungan baik dengan kuasa Kepausan, yang jumlahnya kurang lebih mendekati 1 milyar anggota danjika ditambah dengan 1,2 milyar anggota gereja Katolik Roma menjadi diatas 2 milyar umat Kristen (jumlah anggota tiap gereja diatas diambil dari internet dan karenanya terbuka untuktidak sesuai dengan sumber lain yang mungkin lebih akurat).
Jumlah lebih dua milyar umat Kristen yang bersama kuasa Kepausan inilah yang akan berhadapan bertentangan dengan umat GMAHK yang beranggotakan hanya kurang lebih 20 juta. Kedua kelompok ini yang dimaksud Roh Nubuat dengan, “semua gereja Kristen akan terbagi dalam dua golong besar –mereka yang memelihara hukum Allah dan iman akan Yesus dan mereka yang menyembah binatang dan patungnya serta menerima tandanya,” M188. Semakin dekat persatuan golong ke-Kristen-an pertama yang dipimpin oleh kuasa Kepausan, berarti semakin dekat juga masa yang sangat sukar bagi umat GMAHK. Situasi dan kondisi ini menimbulkan satu pertanyaan kepada masing-masing kita umat GMAHK, apakah iman kita bertumbuh sejalan dengan perkembangan persatuan gereja-gereja sedunia, yang akan membuat praktek kehidupan kerohanian kita semakin sukar, bahkan kita bisa saja teraniaya sampai mati karena kita tidak berjalan sesuai dengan gerakan mereka. Kitab Suci mencatat bagaimana sesaknya keadaan itu di Matius 24:21,22 “ Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat,” dan dengan risiko mati sahid bagi umat yang setia, seperti dicatat di Kitab Suci, “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,” Matius 24:9 dan di Wahyu 13:15 dicatat “Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.”
Tetapi kita tidak perlu khawatir menghadapi semua yang akan terjadi sesuai dengan yang dicatat di Matius 24:9 dan Wahyu 13:15 tersebut diatas, karena Tuhan Yesus sudah memberi jaminan kepada kita di Kitab Yohanes 16:33 “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”Yang terutama disini ialah kita melakukan kewajiban kita yaitu, “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia,” Lukas 21:36. “Berjaga-jagalah” itu di Roh Nubuat dicatat dengan kalimat lain, yaitu, “Hanya mereka yang telah membentengi pikirannya dengan kebenaran-kebenaran Alkitab yang akan bertahan melewati pertentangan besar terakhir itu,” KA 515 dan dalam praktek keseharian “berjaga-jagalah” itu diterjemahkan sebagai “Adalah tugas utama dan tertinggi setiap makhluk yang rasional yang mempelajari dari Alkitab apa itu kebenaran, lalu berjalan dalam terangnya, dan mendorong orang-orang lain untuk mengikuti teladannya. Kita harus mempelajari Alkitab itu dengan tekun tiap hari…,” KA 519.Rasul Paulus berkata tentang “berjaga-jagalah” dengan kalimatsebagai berikut; “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan,…..,” Ibr 12:2
Janji penyertaan dan pemeliharaan Tuhan pada waktu kesesakan ini dicatat di Matius 28:20, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Dan perwujudan janji ini dicatat di Roh Nubuat di KA 402 jaitu, “Sebelum penghakiman terakhir Allah atas dunia ini, diantara umat Tuhan akan ada kebangunan rohani seperti yang belum pernah disaksikan sebelumnya sejak zaman rasul-rasul.Roh dan kuasa Allah akan dicurahkan kepada anak-anak Nya.”Roh Nubuat selanjutnya menjelaskan tujuan dari dicurahkannya Roh Allah sebagai berikut, “Pada saat itu “hujan akhir” atau penyegaran dari hadirat Tuhan akan datang, untuk memberi kuasa kepada suara malaikat ketiga yang nyaring dan mempersiapkan orang-orang saleh untuk berdiri pada masa ketika tujuh lahnat akan dicurahkan,” M170. Janji-janji kecurahan Roh Suci ini adalah jaminan bagi umat yang setia tentang kuasa yang Tuhan sediakan menghadapi masa yang sukar, yang akan dialami umat GMAHK. Janji-janji itu diterima oleh mereka yang memenuhi syarat-syarat untuk menerimanya, dan syaratnya dicatat juga di Roh Nubuat sebagai berikut, “saya melihat bahwa tidak ada orang yang memperoleh “penyegaran (hujan akhir)” kecuali mereka mencapai kemenangan atas setiap kesusahan, kecongkakan, cinta diri, cinta dunia dan atas perkataan dan perbuatan salah……. Hendaklah semua orang ingat bahwa Allah itu kudus dan tidak ada selain makhluk-makhluk kuduslah yang dapat berdiam dihadirat-Nya sampai selama-lamanya,” M254.
Pencapaian kuasa mempersatukan dunia Kristen, yang dunia pikirkan sebagai kemenangan dari kuasa yang bersatu itu, akan nyata melalui diberlakukannya undang-undang hari Minggu secara universal, dan di Alkitab dinyatakan sebagai saat rubuhnya Babil kota besar itu, yang dicatat di Kitab Suci di Wahyu 18:1,2,5, “Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, ………..Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya,” dan di Roh Nubuat dicatat “Bilakah dosa-dosanya sampai kelangit?Bilamana hukum Allah pada akhirnya dibatalkan oleh pemerintah,”M179. Didalam dua kutipan yang terakhir tersirat bahwa semakin dekatnya persatuan gereja-gereja itu, dibawah gerakan eukumene, berarti semakin dekatnya rubuhnya Babil kota besar itu. Persatuan yang mereka idamkan dan usahakan adalah ke-rubuh-an mereka sendiriatau dengan kalimat lain “bersatu mereka rubuh.” Dengan demikian, kenyataan bahwa gerakan eukemene dibawah kuasa Kepausan sudah segera akan nyata, bagi kita umat GMAHK berarti pengharapan kita segera menjadi kenyataan dan akan disusul dengan mendengar suara dari Yesus Kristus untuk pertama kali, suara yang paling merdu dan indah yang berkata kepada kita yang menang, “……… Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu,” Matius 25:23.