10 PRINSIP DASAR PERNIKAHAN

Semua pernikahan diciptakan untuk bahagia. Adalah kehidupan bersama setelah pernikahan itu yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah.

Berikut ini ada sepuluh prinsip mendasar tentang POLA KEHIDUPAN KELUARGA ALLAH. Yang akan menolong suatu pernikahan yang baik tetap langgeng.

Pertama (1) BERDOA BERSAMA-SAMA
Kapanpun saya mendengar tentang suatu pernikahan dalam kalangan umat Tuhan yang nyaris mengalami berceraian, pertanyaan yang pertama muncul dalam pikiran saya ialah:
”Kapan mereka berhenti berdoa bersama”?
Barangkali tidak ada kekuatan yang lebih besar bagi kebaikan di dalam sebuah perkawinan daripada suami dan istri yang bertelut bersama-sama di ahdapan Allah dan berdoa demi kepentingan satu dengan yang lain.

Jangan minta supaya Allah mengubah pasangan anda. Mintalah Dia agar memberkati suami atau isteri dengan setiap berkat rohani dan menolong anda menjadi pendukung yang terbaik dalam mengejar tujuan-tujuan atau impian-impian sanga suami atau isteri.

Kedua (2) … SAYANGILAH PASANGAN ANDA
Sebuat pepatah kuno mengatakan, Tujuan utama dari pernikahan ialah : ” mengenal pasangannya masing-masing” dan saling menyayangi selamanya. Jangan hanya hidup bersama, tetapi juga bermain bersama! Lakukanlah hal-hal yang biasa secara bersama-sama.

Kadang – kadang saya mencuci piring hanya semata-mata karena saya ingin supaya berada dekat dengan istri saya, dan kadang-kadang sementara saya sedang menyiangi rumput, istri saya sambil memegang penghias benang masih sempat membersihkan rumput di sepanjang pagar padahal ia didalam rumah sedang melakukan sesuaut yang menyenangkan, separti menjahit, Saya suka berada bersama-sama dengan dia, begitu pula dia senang berada bersama-sama dengan saya.

Ketiga (3) … SALING TUNDUK SATU SAMA LAIN.
Prinsip ini sangat mendasar untuk digunakan selamanya.
Untuk menghilangkan dugaan yang salah bahwa salah satu pasal dari Kitab Suci ditulis untuk menakut-nakuti atau untuk menggertak kepada istri kedalam situasi yang pasrah sama sekali.

Bila para istri akan hormat kepada para suami mereka, maka para suami agar mengasihi istri mereka sama seperti Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri Nya baginya, Petunjuk kepada para suami ialah: Memberikan kepastian bahwa tidak seorang pun dapat dimanfaatkan dalam hubungan pernikahan.

Saling tuntuk satu dengan yang lain merupakan tujuan yang dicarai di sini. Saling melayani dan memenuhi kebutuhan masing – masing pasangan.

Keempat (4) .. SALING MENGASIH
Ketika Tuhan memerintahkan agar para suami mengasihi istri mereka, sebagaimana Ia telah mengasihi jemaat , I a mengatakan kepada mereka bahwa mereka perlu memiliki kemauan dan kerelaan untuk mengorbankan kehdiupan mereka bagi pasangan mereka.

Untuk mengorbankan kehidupan seseorang melibatkan, bahkan lebih dari kematian, kemauan untuk mengorbankan keinginan atau kepentingan sendiri untuk mengasihi dan memelihara orang lain.

Jadi hendaklah mengasihi satu dengan yang lain, sebagaimana Kristus menasihi Anda. Anda bisa , sebagaimana yang telah Kristus lakukan. ”mati” dalam prosess namun suatu ”kebangkitan” yang mulia sedang menunggu kalau anda mau mengikuti teladan –Nya.

Kelima ( 5) .. BERBICARALAH
Hal ini bisa menjadi sebuah perjuangan yang sungguh-sungguh bagi kebanyakan pria. Berbicara membuat kita bosan, kebanyakan kita lebih suka sekadar mengidentifikasi masalah dan tiba kepada sebuah solusi.

Para wanita dengan kata lain, mengadakan proses bagaimana mereka merasakan beberapa situasi dengan cara berbicara, jadi buatlah kompromi. Para pria, mendengar lebih dahulu. Baru kemudian mengambil keputusan.

Dan ingatlah, doa adalah bentuk komunikansi yang baik yang memelihara anda tetap berhubungan dengan Allah dan dengan pasangamu, serta orang lain.

Keenam (6) .. ULANGI KEBIASAAN AWAL YANG MEMBANGUN
Pelihara api cinta yang pertama agar tetap menyala oleh melakukan berbagai hal yang mula-mula yang telah anda lakukan, selama masa – masa romantis saat berpacaran, di mana dengan spesial anda dan pasangan dapat memasuki ruangan dan makan malam dibawah cahaya lilin, berjalan dibawah terang bulan, duduk mesra di depan teras rumah orang tua anda, pintu-pintu dibiarkan terbuka, dan kursi-kursi ditarik keluar. Lakukan kembali hal-hal tersebut, dan lihatlah hasil yang luar biasa.

Ketujuh ( 7) … BERTUMBUHLAH
Berapa banyak pernikahan berakhir dengan perceraian karena satu atau kedua pasangan masih belum matang. Senantiasa berselisih paham atas hal hal yang tidak berarti dan ngotot selalu berada di pihak yang benar.

Usia dan kematangan tidak perlu searti. Adalah tidak penting untuk memenangkan setiap argumen.

Pernikahan bukanlah sebuah kontes; melainkan itu adalah sebuah sekolah untuk mengasihi. Belajarlah untuk mengatakan : Maafkanlah saya saya yang salah. Makin cepat anda mengatasi hal ini, semakin cepat anda akan melihat perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik.

Kedelapan (8) DAPATKAN PERTOLONGAN
Jika menurut anda masalahnya terlalu sulit untuk diatasi, carilah pertolongan. Anda bisa mendapatkan pertolongan dari seorang rohaniawan, sahabat anda yang dapat dipercaya, tahu penasihat profesional. Jangan menunda, Tidak perlu merasa malu karena membutuhkan pertolongan dari orang lain.

Kesembilan (9) HUBUNGAN PRIBADI DENGAN ALLAH
Tempatkanlah kehendak Allah sebagai yang pertama dan terutama, dan sukacita yang muncul dari pengalaman anda dengan Dia akan terpancar kepada semua orang yang ada di sekitar anda, termasuk suami atau istri anda.

Ketika masing masing pasangan nikah dengan tekun mencari di hadapan Allah untuk melihat kesalahan kesalahannya sendiri, mengenali dosa dosanya, dan meminta pengampunaan bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain, masalah masalah yang terjadi dalam pernikahan tidak ada lagi. Jadikanlah Allah yang pertama dalam hidupmu, dan Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

Kesepuluh ( 10) JANGAN BERHENTI
Sejauh hal itu ada dalam kuasa anda untuk melakukan hal hal yang demikian, mengembangkan sikap mengampuni, mengusahakan perdamaian, berdoa untuk mencari pertolongan ilahi, maka tetaplah pelihara komitmen anda untuk menasih.

Untuk mengasihi seumur hidup membutuhkan doa, kerja keras, pengorbanan, dankeputusan untuk memecahkan persoalan menurut cara Allah. Hanya dengan cara inilah, jangan pernah berhenti mengusahakannya, satu satunya hal yang bisa dicapai untuk mendapatkan HIDUP BERSAMA dalam pernikahan anda dan menjadi bagian terbaik dalam pernikahan anda pula.

Disadur dari RTK Oktober 2007 – RANDY MAXWELL