Bulan September Berlalu Tanpa Kebangunan

Dibanyak jemaat yang pernah penulis kunjungi, hampir semua menunjukkan bahwa, apa yang dimaksud dengan “Kebangunan dan Pembaruan” belum sepenuhnya dimengerti, dengan demikian maka apa yang menjadi tujuannya tidak sepenuhnya dipahami. Tidak sampai disitu saja, hampir semua belum mengerti apa yang dimaksud dengan “hujan akhir” dan apa pula tujuannya. Situasi ini sangat berbahaya bagi umat GMAHK. Nabi Hosea mengingatkan bahaya dari kurangnya pengetahuan sebagai berikut; “My people are destroyed for lack of knowledge: because thou hast rejected knowledge,” Hosea 4:6. Keadaan ini menyebabkan program “Kebangunan dan Pembaruan” yang dimulai tanggal 1 Januari 2011, jumlah pesertanya yang sungguh sungguh berpartisipasi tidak melebihi dua puluh persen. Hal ini nyata dari kegiatan seperti “united prayer”, “doa tujuh tujuh tujuh” dan kegiatan lain yang berhubungan dengan itu dilakukan seperti kegiatan biasa saja dan tidak juga sungguh-sungguh dilakukan untuk memohon kecurahan kuasa “Roh Suci”, yang menjadi tujuan utama dari “Kebangunan dan Pembaruan.” Sebaliknya satu hal yang kita perlu menyadari bahwa dibawah permukaan yang tidak kelihatan oleh mata, walaupun jumlahnya tidak banyak, masih ada umat GMAHK yang dengan sungguh-sungguh mengikut kegiatan “Kebangunan dan Pembaruan” dan dengan demikian mereka akan menerima kecurahan “Roh Suci” dalam kerangka “hujan akhir” untuk menyelesaikan pekerjaan Tuhan dan disusul kemudian dengan kedatangan Jesus untuk kedua kali, yaitu penggenapan nubuatan di Matius 24:14

Organisasi GMAHK menyelenggarakan banyak kegiatan dalam rangka mempersiapkan umatnya bagi kecurahan “Roh suci” dalam kerangka “hujan akhir” diantaranya; belajar firman Tuhan setiap hari, doa tujuh tujuh tujuh, sepuluh hari berdoa, kegiatan doa dan puasa setiap Sabat pertama dari triwulan baru, membagikan buku Kemenangan Akhir, puasa setiap bulan sekali oleh setiap anggota, akan tetapi kegiatan ini tingkat partisipasi anggotanya sangat sedikit. Persoalannya mungkin karena motor utama penggeraknya tidak aktif. Satu contoh menarik adalah tentang anjuran kepada umat GMAHK untuk membaca kembali buku Kemenangan Akhir ditahun 2012 dan kemudian membagi-bagikan buku tersebut kepada handai tolan ditahun 2013. Bilamana ditanyakan kepada umat GMAHK berapa yang mengikuti anjuran ini, yaitu membaca buku Kemenangan Akhir di tahun 2012, maka bisa jadi jumlah umat yang melakukannya tidak sampai dua persen, bahkan mungkin saja ada yang tidak tahu tentang kegiatan ini. Kalau mau jujur sebagian besar pembaca tulisan ini juga belum tentu membacanya, sehingga bisa saja terjadi bahwa mereka yang menerima buku tersebut dari kita akan selamat karena membacanya dan berubah, sementara kita sendiri yang membaginya adalah yang sebaliknya.

Penulis mengangkat kembali isu ini oleh karena ikut sertanya setiap umat dalam program ini, menunjukkan bahwa mereka adalah serius didalam urusan kehidupan yang kekal. Semua kegiatan yang dianjurkan organisasi seperti yang diutarakan diatas bilamana sungguh-sungguh dilakukan akan membuat setiap umat bersedia untuk menerima “hujan akhir” dan hal ini berarti termeterai untuk hidup kekal. “Kebangunan dan Pembaruan” adalah untuk mempersiapkan setiap umat menerima “Hujan Akhir” dan setiap umat yang menerima “Hujan Akhir” berarti dia disiapkan untuk pertama, turut dalam rombongan yang akan menyelesaikan pekerjaan Tuhan, seperti yang dimaksud Injil Matius yaitu, “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya,” Matius 24:12 dan yang kedua, akan tahan terhadap masa kesesakan besar yang akan menimpa manusia diakhir zaman, suatu masa kesukaran yang oleh Daniel ditulis, “dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.“ Daniel 12:1.

Kedua hal itulah yang menjadi tujuan dari “Hujan Akhir”, sehingga barang siapa tidak menerima nya berarti mereka tidak ikut serta dalam penyelesaian pekerjaan Tuhan dan yang kedua mereka tidak akan tahan menderita bilamana kesesakan besar yang akan menimpa seluruh muka bumi. Dengan kata lain kehidupan kekal tidak menjadi bagian mereka. Bagian terakhir ini yang diamarkan di Wahyu 14: 9,10 “Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.” Isu ini seharusnya dengan jelas dipahami oleh setiap umat GMAHK. Karena itu kegiatan “Kebangunan dan Pembaruan” seharusnya ditanggapi dengan serius oleh setiap anggota karena isu ini adalah soal mati atau hidup setiap umat, karena inilah sarana untuk menyiapkan diri setiap umat GMAHK untuk peristiwa pada waktu nubuatan di Wahyu 14 dan Daniel 12 tersebut menjadi kenyataan. Roh Nubuat menulis sebagai berikut; “Sebelum dilangsungkan penghakiman Allah yang terakhir atas dunia ini, diantara umat Tuhan akan terjadi suatu kebangunan rohani, yang belum pernah disaksikan sejak zaman para rasul. Roh dan kuasa Allah akan dicurahkan keatas anak-anakNya. Pada saat itu banyak orang akan memisahkan diri dari gereja gereja dimana kasih terhadap dunia telah menggantikan kasih kepada Allah dan firmanNya. Baik para pendeta maupun orang orang awam banyak yang dengan senang hati akan menerima kebenaran besar itu yang diperintahkan Allah untuk dimasyurkan pada saat ini untuk mempersiapkan suatu umat bagi kedatangan Kristus kedua kali” (Kemenangan Akhir, h. 436).

Sementara ini, pada waktu tulisan ini diturunkan, ada kegiatan yang penting yang sedang berlangsung dalam kerangka “Kebangunan dan Pembaruan” yaitu diikut sertakan pembahasan topik ini di pelajaran “Sekolah Sabat-SS” di kwartal yang ketiga. Pelajaran SS kwartal ketiga sekarang intinya terdapat di pelajaran pertama, pelajaran kedua dan pelajaran ketiga. Memang tingkat keseriusan setiap umat hanya Tuhan yang mengetahuinya, akan tetapi dari kebiasaannya dapat memberi indikasi awal tentang hal ini, dan kebiasaan setiap umat inilah yang menjadi kesaksiannya bagi orang lain. Ada hal yang serius yang dapat dilihat dari sikap setiap umat terhadap SS kwartal ini. Bilamana rancangan penyusunan SS kwartal ketiga ini diikuti dengan sungguh-sungguh, maka pelajaran pertama tentang Jemaat Laodikia akan menyadarkan setiap umat GMAHK sekarang ini, bahwa mereka adalah dalam keadaan seperti yang dicatat di kitab Wahyu ; “….., karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang” Wahyu 3:17. Dan setiap umat yang sungguh-sungguh menyadari keadaan mereka seperti yang dinyatakan oleh Saksi yang Setia di Wahyu 3:17 ini, akan menuruti dengan sungguh-sungguh pelajaran yang kedua dan ketiga, yaitu mereka akan meluangkan waktu yang signifikan setiap hari untuk datang kepada Tuhan dalam doa dan firmanNya, yang pada waktu sebelumnya mereka tidak lakukan. Seharusnya yang terakhir ini akan dilakukan oleh setiap umat GMAHK karena mereka telah mempelajarinya pelajaran ini selama tiga bulan, oleh karena itu bila tidak demikian yang terjadi, maka pelajaran apalagi yang diperlukan mereka untuk menyadarkan mereka tentang betapa pentingnya “Doa dan Firman” untuk keselamatannya, dan keadaan inilah yang dimaksud penulis dengan judul dari tulisan ini, yaitu “Bulan September Berlalu Tanpa Kebangunan.” Sementara “Kebangunan” akan membawa “Pembaruan”, karena tidak ada “Pembaruan” tanpa “Kebangunan.”

Mempertimbangkan tulisan Rasul Paulus di Roma 8:28; “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah,” maka pelajaran SS kwartal ketiga adalah mungkin merupakan kesempatan terakhir, yaitu selama tiga bulan, yang Tuhan sediakan bagi kita untuk menyadari tentang sangat pentingnya mengadakan persiapan supaya kita layak menerima “Roh Suci” dalam kerangka “hujan akhir”.

Penulis mengajak semua pembaca untuk “bangun dan berubah” dalam konteks seperti yang diuraikan diatas. Karena demikianlah jalan satu-satunya untuk mempersiapkan diri untuk menerima kuasa “Hujan Akhir.” Penulis menyakini bahwa Tuhan akan mencurahkan “Roh Suci” dalam kerangka “Hujan akhir” dalam waktu dekat ini, karena kegiatan yang dilakukan untuk hal itu yang diprogramkan oleh organisasi adalah sesuai dengan janji-janji Tuhan seperti dicatat di Kitab Suci yaitu sebagai berikut; “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya” Lukas 11:13.

Oleh : Jerry Mamahit