Gratifikasi

Secara umum arti dari gratification (gratifikasi) merujuk kepada uang sogok/uang suap/uang semir yang penulis persempit maksudnya dan ingin mengelaborasi dari segi ini. Dalam dunia bisnis atau usaha praktek tersebut sering kita jumpai, apakah di organisasi yang bersifat mencari keuntungan/laba (profit organization) atau organisasi yang bersifat tidak mencari keuntungan/nir-laba (non-profit organization). Itu sebabnya sering kita temukan kata-kata seperti ini “hadiah,” “upeti,” dan sejenisnya. Gratification yang kalau diberi nilai angka mendapat jumlah sembilan belas, menurut Wikipedia, ”gratification” is the pleasurable emotional reaction of happiness in response to a fulfillment of a desire or goal. Dengan kata lain “gratification” (gratifikasi) adalah motivasi prilaku yang berperan dalam seluruh berbagai sistem manusia.
Ketika Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat sebagai Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, beliau pernah berkata kepada Ketua “Corruption Eradication Commission” (Komisi Pemberantasan Korupsi)Abraham Samad waktu itu untuk memonitor penggunaan anggaran kota yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). “Mr. Abraham, please help us monitoring this money (APBD)is very a lot,” said Jokowi in his speech during a signing of commitment and socialization of gratification control program in the environment of Jakarta Provincial Government at City Hall.
Sebuah grup band yang yang dikenal dengan nama “Metallica” memberikan hadiah kepada Jokowi berupa sebuah “bass guitar” sebagai kenang-kenangan. Oleh karena Jokowi waktu itu sedang mengikuti pemilu yaitu sebagai calon presiden, maka bass guitar tersebut diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena barang tersebut merupakan hadiah/gratifikasi yang sanksinya bisa dipenjarakan atau kena denda dan dianggap melanggar hukum.
Ada banyak kisah mengenai gratifikasi versi Alkitabiah yang perlu disimak guna menjadi pelajaran buat kita. Dalam Perjanjian Lama (Old Testament) ada dua tokoh yang ingin penulis angkat. Tokoh yang pertama adalah Abram sebelum namanya disebut atau diganti dengan Abraham. Kisah ini terdapat dalam kitab Kejadian 14. Ketika Abram mengalahkan Kedorlaomer dan juga para raja sekutu, maka segala pampasan yang dibawa musuh seperti harta benda dan manusia termasuk Lot anak saudaranya diambil kembali. Melihat peristiwa itu, berkatalah raja Sodom kepada Abram: “Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu” (ayat 21). Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: “Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi: Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasut pun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.” (ayat 22-23).Dalam kisah ini Abram tidak mau menerima upeti/gratifikasi yang ditawarkan oleh raja Sodom.
Tokoh yang kedua yaitu Elisa yang kisahnya terdapat dalam kitab 2 Raja-Raja 5. Kisahnya sudah kita tahu bersama dan menjadi populer di kalangan kanak-kanak, bagaimana Naaman seorang terpandang di kerajaannya menderita penyakit kusta dan disembuhkan oleh Elisa seorang nabi di Samaria (Israel) berkat kesaksian dari seorang pelayan pada isteri Naaman ialah anak perempuan/gadis dari Israel yang ditawan. Naaman seorang panglima raja Aram (Syria), selain selaku pemimpin tentara/pembesar/pahlawan, juga tentara yang berani dan dihormati. Pada waktu mendengar kesaksian atau anjuran dari pelayannya, Naaman menyampaikan hal itu pada sang raja Aram. Kemudian raja tersebut mengirim surat kepada raja Israel dan sebagai persembahan Naaman pergi membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas, sepuluh potong pakaian (Baca 2 Raja-Raja 5:5).
Walaupun Naaman telah datang dengan kereta kuda di pintu rumah Elisa, tapi Elisa tidak mau berjumpa dengannya. Gantinya Elisa menyuruh seorang suruhan (messenger) padanya dan mengatakan: “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, makatubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir” (2 Raja-Raja 5:10). Naaman menjadi gusar atau panas hati, dia menyangka Elisa akan ke luar bertemu dengannya dan berdoa kepada Tuhan agar penyakitnya akan sembuh. Bukankah sungai-sungai di Damsyik (Damascus) lebih baik dan jernih atau bening dari Israel? Bukankah aku dapat mandi dan menjadi tahir di sana? (Baca 2 Raja-Raja 5:11-12).Namun, akhirnya saran dari para pegawainya diindahkannya. “Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.” (2 Raja-Raja 5:14).
Pelajaran yang perlu disimak dari kisah penyembuhan panglima Naaman oleh nabi Elisa adalah: 1) Di Israel ada Allah, ada mujizat, ada kesembuhan, “God works for those who appreciate His favors and respond to the light given them from heaven.” (Ellen G. White, Prophets and Kings, p. 254), 2) Di pihak lain Allah tidak menghiraukan banyak penderita kusta di Israel oleh sebab ketidakpercayaan mereka telah menutup pintu kebaikan bagi mereka.Itu sebabnya Yesus mengatakan: “Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu” (Lukas 4:27), 3) Tujuh kali berasal dari angka “tujuh” merupakan angka yangsempurna dan sering digunakan sertadijumpai dalam Alkitab.
Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi, tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!” (2 Raja-Raja 5: 15). Tetapi Elisa menjawab: “Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak menerima apa-apa.” Sekalipun Naaman mendesaknya supaya menerima sesuatu, ia tetap menolak. (Baca2 Raja-Raja 5:16). Dalam kisah yang kedua ini, nabi Elisa menolak menerima hadiah/gatifikasi dari panglima Naaman. Jadi, baik Abram maupun Elisa dalam dua kisah di atas masing-masingmenolak atau tidak menerima upeti/hadiah/gratifikasi.
Pemberian Allah yang terbesar bagi dunia ini, khususnya umat Kristen (Nasrani) adalah Yesus, Anak-Nya yang tunggal. Setiap tahun pada umumnya umat Kristiani merayakan Natal secara tradisi. Walaupun para penganut GMAHK tidak menganggap 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus karena Alkitab tidak menyebutkan, namun percaya pada penjelmaan Yesus merujuk pada Yohanes 3:16. Para penganut GMAHK setiap kwartal atau triwulan rutin mengadakan Perjamuan Suci (Holy Communion) di mana hal ini mengingatkan pada manusia begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, lahir menjelma menjadi manusia di Bethlehem, mati di kayu salib di bukit Golgotha, bangkit dari kubur pada hari yang ketiga sesuai nubuatan, serta memberikan pengharapan pada waktu kedatangan-Nya yang kedua kali. Inilah karya Allah terbesar, wujud dari rencana keselamatan (plan of salvation) bagi manusia.Inilah kabar baik (good news) yaitu Injil dari Kejadian 3: 15 yang digenapimerupakan inti dari seluruh isi Alkitab. Bukankah ini adalah kasih karunia berupa pemberian atau hadiah/gratifikasi dari Allah secara cuma-cuma/gratis?.