Sudahkan Anda Membuat Resolusi

Saudara, tahun 2015 sebentar lagi akan berlalu dan kita akan menutup lembaran terakhir dari buku harian tahun 2015. Lembaran-lembaran baru akan kita buka. Kita semua tidak tahu apa yang akan terjadi di tahun 2016 yang akan kita masuki. Biasanya di akhir tahun banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat terjawab, misalnya akankah tahun 2016 lebih baik dari tahun 2015, atau akankah tahun 2016 lebih buruk dari tahun 2015. Akankah kita hidup dengan sehat wal’afiat melewati seluruh tahun 2016 nanti, ataukah hidup kita akan berhenti di tahun itu ? Kita tidak tahu jawabannya, hanya TUHAN saja yang tahu. Kenapa? Karena bagi manusia, segala sesuatu adalah tidak pasti.

Jika ditinjau dari sudut religiusnya, kira-kira adakah hal yang pasti dari semua ‘ketidak-pastian’ itu? Ada!! Ada yang pasti yaitu dengan berlalunya tahun 2015, maka dunia ini menjadi semakin tua dan sudah 1 tahun lagi semakin dekat kepada waktu kiamat yang kita yakini adalah kedatangan YESUS KRISTUS yang kedua kali ke dunia ini. Hanya, tanggal dan tahunnya yang kita tidak tahu – kapan.

Biasanya, pada hari pertama dari tahun yang baru, ketika bunyi terompet dan lagu-lagu gembira, ketika kembang api dan berbagai makanan lezat belum berakhir, banyak orang – termasuk saudara dan saya – menjadi semakin serius terhadap hidup ini. Mengapa? Karena itu adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi hidup kita. Mengevaluasi apa yang telah kita buat di masa lalu, dan memikirkan perubahan-perubahan yang ingin kita buat di masa mendatang.

Kita merencanakan untuk membuat langkah-langkah baru agar hidup kita menjadi lebih baik. Dan hal ini dapat terlihat pada salah satu dari tradisi-tradisi yang paling terkenal atau populer yang dibuat orang pada ‘TAHUN BARU’ yaitu: MEMBUAT RESOLUSI. Orang-orang Babilonia di Timur Tengah percaya bahwa, APA SAJA YANG DIBUAT OLEH SESEORANG PADA HARI PERTAMA DARI TAHUN YANG BARU, AKAN MEMPUNYAI PENGARUH DI DALAM KEHIDUPANNYA PADA SELURUH TAHUN ITU.

Kita biasa mendengar kata ‘RESOLUSI.’ Apa sebenarnya arti resolusi itu? Dan MENGAPA serta APA yang menjadi tujuan manusia dalam membuat resolusi?

Ada beberapa arti ‘resolusi,’ dan salah satunya adalah: memutuskan dengan ketetapan hati, atau menentukan suatu tindakan yang akan dibuat di masa depan. Itulah arti resolusi. Mengapa dan apa yang menjadi tujuan manusia dalam membuat resolusi karena:

  1. Manusia ingin berbahagia
  2. Manusia ingin melakukan segala sesuatu dengan lebih baik lagi dan menjadi orang-orang yang lebih baik
  3. Karena, setiap resolusi yang kita buat menyatakan secara tidak langsung bahwa kita sementara mengontrol diri kita, bahwa kita bukanlah korban dari suatu keadaan, bahwa kita tidaklah dikendalikan oleh bintang-bintang, atau oleh nasib,
  4. Tetapi kita adalah orang-orang yang dapat membuat pilihan-pilihan untuk merobah hidup kita. Sesungguhnya hidup kita berada di dalam kendali diri kita sendiri. Hidup kita berada di dalam tangan kita sendiri.

Ellen White mengatakan: “Benar, kita tidak dapat merobah diri kita sendiri; tetapi oleh kuasa memilih yang kita miliki, kita dapat menentukan akan jadi apa kita ini, dan itu tergantung kepada kita sendiri untuk menentukannya.”

Saudara, apakah saudara telah membuat Resolusi-resolusi Tahun Baru?
⦁ Kalau iya, apa resolusi yang telah saudara buat untuk tahun 2016?
⦁ Apa yang saudara harapkan untuk dicapai tahun itu ?
⦁ Apa yang saudara harapkan untuk diselesaikan?

Resolusi apa yang biasa dibuat oleh manusia? Rata-rata, setiap orang Amerika membuat 1.8 (hampir 2) resolusi tahun baru. Ketika sisa dari manusia di seluruh dunia ini dimasukkan dalam hitungan, jumlah orang yang membuat resolusi meroket hingga ratusan juta orang. Dari New York ke Paris ke Sydney ke Jakarta, persamaan yang sangat menarik ditemukan dalam dua resolusi yang biasa yang mereka buat:
Orang ingin terlihat lebih menarik dengan mengurangi berat badan.
Orang ingin hidup lebih sehat dengan lebih banyak berolah raga dan lebih sedikit merokok.

Nah, ada beberapa resolusi tahun baru yang biasa dibuat oleh orang, di tahun yang baru saya akan:
⦁ Lebih banyak berolah-raga
⦁ Pulang kantor pada waktunya
⦁ Tidak membawa pekerjaan ke rumah
⦁ Bertemu dengan lebih banyak teman
⦁ Mengunjungi keluarga lebih sering
⦁ Lebih banyak mendengar kepada anak-anak
⦁ Menjadi lebih baik dan manis budi
⦁ Lebih banyak tersenyum
⦁ Makan lebih sedikit
⦁ Menabung
⦁ Lebih sabar terhadap anak-anak

Di awal tadi saya katakan bahwa ada satu hal yang pasti ketika tahun berganti yaitu dunia ini menjadi semakin tua, dan sudah 1 tahun lagi semakin dekat kepada waktu kiamat yaitu kedatangan YESUS yang kedua kali ke dunia ini. Apa yang harus menjadi resolusi kita? Jawabannya terdapat dalam Kejadian 12:1-8.

Kejadian 12:1-8. (1) “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; (6) Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu. (7) Ketika itu Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” MAKA DIDIRIKANNYA DI SITU MEZBAH BAGI TUHAN YANG TELAH MENAMPAKKAN DIRI KEPADANYA.”

Ayat-ayat ini mengatakan bahwa Abraham mendirikan MEZBAH. Mezbah yang pertama adalah: MEZBAH MENGENAL TUHAN. Apa mezbah yang kedua yang didirikan oleh Abraham? 8) Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, LALU IA MENDIRIKAN DI SITU MEZBAH BAGI TUHAN DAN MEMANGGIL NAMA TUHAN.

Mezbah yang kedua adalah MEZBAH PENGAKUAN AKAN KEBERADAAN TUHAN. Mezbah ketiga yang dibangun oleh Abraham dicatat dalam Kejadian 22:9.

“Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.”

Mezbah ketiga adalah MEZBAH IBADAH DAN PERNGORBANAN. Dalam ayat-ayat yang baru saja kita baca, kita dapati bahwa kemanapun Abraham pergi, ia selalu mendirikan MEZBAH:
⦁ Mezbah itu didirikan agar seluruh keluarganya mengenal Tuhan.
⦁ Mezbah itu didirikan agar seluruh keluarganya mengakui bahwa Tuhan adalah Allah yang telah menciptakan dunia dan segala isinya.
⦁ Mezbah itu didirikan agar seluruh keluarganya beribadah dan memberikan ucapan syukur kepada Tuhan.

Nah pertanyaan yang ingin saya ajukan kepada Saudara saat ini, apakah saudara juga mendirikan mezbah yang sama di dalam rumah tangga saudara agar keluarga saudara mengenal Tuhan, agar anak-anak saudara mengakui bahwa Tuhan adalah Allah yang telah menciptakan dunia ini dengan segala isinya, agar keluarga saudara beribadah dan mengucapkan syukur serta memuji Tuhan?

Saudara, apakah mezbah pagi dan petang masih ada di ruang tamu kita? Apakah masih ada lagu-lagu pujian dan belajar FirmanNya pagi dan petang di dalam rumah kita? Apakah membaca Firman Allah setiap hari masih terus menjadi jadwal rutin kita? Saya ingin mengutip kembali tulisan dari penulis Ellen White tentang “IBADAH KELUARGA” atau MEZBAH KELUARGA:

“Di dalam setiap keluarga , haruslah ada waktu yang tertentu untuk kebaktian pagi dan petang. Betapa tepatnya jika para orang tua mengumpulkan anak-anak mereka sebelum makan malam, untuk berterima kasih kepada Bapa yang di surga karena perlindunganNya sepanjang malam, dan meminta kepada Allah pertolongan, tuntunan serta penjagaanNya sepanjang hari! Betapa layaknya, juga, ketika senja tiba, orang tua dan anak-anak berkumpul bersama-sama sekali lagi menghadap Dia dan berterima kasih kepadaNya atas berkat-berkatNya pada sepanjang hari yang telah berlalu.” (CG 520)

Saudara, kebaktian keluarga tidak boleh dikuasai oleh keadaan. Anda tidak boleh berdoa hanya sekali-sekali saja dan, ketika Anda mempunyai pekerjaan harian yang besar, berdoa diabaikan. Jika itu menjadi praktek kehidupan keluarga kita, maka hal itu akan menuntun anak-anak kita untuk melihat bahwa doa tidaklah mempunyai manfaat yang khusus. Sesungguhnya, doa berarti sangat banyak bagi anak-anak Allah, dan persembahan ucapan syukur itu harus tiba di hadapan Allah pada pagi dan petang.”

Saudara, mengadakan mezbah keluarga pagi dan petang secara rutin adalah resolusi yang terbaik. Ada satu kata kunci yang amat penting dalam menjalankan resolusi tahun baru kita ini dengan sukses. Kata kunci itu adalah: PRIORITAS. Resolusi apapun yang kita buat, resolusi apapun yang kita tetapkan, buatlah itu menjadi prioritas utama, tidak hanya sekedar soal “ KALAU ADA WAKTU.”
⦁ Kalau ada waktu, saya akan berolah raga
⦁ Kalau ada waktu, saya akan membaca Alkitab
⦁ Kalau ada waktu, kami akan berdoa
⦁ Kalau suasana hati sedang baik, saya akan berlaku sabar kepada anak-anak

Saudara, jika kita ingin agar resolusi kita akan terus dilaksanakan pada sepanjang tahun ini serta mencapai yang terbaik di dalam hidup kita, buatlah resolusi itu menjadi hal yang utama, menjadi PRIORITAS UTAMA:
⦁ TIDAK PEDULI APAPUN YANG TERJADI, saya akan berolah raga
⦁ TIDAK PEDULI APAPUN YANG TERJADI, saya akan membaca Alkitab saya setiap hari
⦁ TIDAK PEDULI APAPUN YANG TERJADI, saya akan berdo
⦁ TIDAK PEDULI APAPUN YANG TERJADI, saya akan berlaku sabar kepada anak-anak saya

Kata kuncinya adalah: PRIORITAS. Resolusi kita harus didasarkan pada prioritas.
Saudara, apakah penting untuk membuat satu resolusi? Jawabannya adalah “YA.” Itu sebabnya, mulai hari ini dan seterusnya, penuhi gelas kehidupan kita dengan mengamalkan resolusi yang kita buat, kemudian teguklah dalam-dalam ke dalam hidup kita sehingga kegembiraan, kesuksesan dan kebahagiaan dapat dicapai pada sepanjang tahun ini.