Dengan menggunakan bus dan beberapa mobil dan sepeda motor, sekitar 100 orang dari jemaat Pionir Tombatu mengambil alih jemaat Warukapas dalam program pertukaran acara. Sebelum pukul 7 pagi jemaat Pionir Tombatu mulai meng invasi jemaat Warukapas, ketika jemaat Warukapas masih ada di rumah. Pertama kali tiba di gereja Warukapas adalah pdt. Holrina Corneles Tumbal, gembala jemaat Pionir Tombatu yang datang bersama keluarga, disusul pdt. Sweetly Umbunan.
Dengan senyum yang khas pdt. Holrina menyapa Tim BAIT Warukapas yang pagi itu hampir bersamaan tiba di gereja. “So di sini kote ngana kang ….. torang dari jam 4 pagi berangkat dari Tombatu, kuatir macet di Manado jadi datang pagi-pagi”, demikian celetuk wanita yang berkarir sebagai gembala jemaat ini.
Pagi hari itu, semua acara diambil alih oleh jemaat Tombatu yang datang dan memenuhi gereja Warukapas. “Baru kali ini, gereja penuh” celetuk Hendrik Karundeng, ketua jemaat Warukapas yang sempat kuatir, jemaat tidak bisa menampung semua tamu yang berkunjung sabat itu. “Kita dengar masih ada 3 bus dalam perjalanan< ternyata semua sudah datang”, lanjutnya dengan senyuman.
Sabat pagi itu, setelah diperkenalkan oleh gembala jemaat Tombatu Pionir, tua-tua jemaat Pionir Tombatu disematkan kembang oleh ibu-ibu dari jemaat Warukapas, sebagai ungkapan selamat datang.
Sabat hari itu (28/11) tiga orang ketua jemaat ikut mensukseskan kunjungan jemaat Pionir ke jemaat Warukapas. Uniknya salah satu ketua jemaat adalah juga hukum tua (kepala desa) di Tombatu. Sabat itu dari jemaat Pionir dihadiri dua orang hukum tua yang juga anggota jemaat dan wakil ketua DPRD kabupaten Minahasa Tenggara, yaitu ibu Telly Makalew yang juga hadir bersama keluarga.
Pdt. Holrina Corneles Tumbal dengan penuh semangat membawakan khotbah sabat siang itu yang mengajak anggota jemaat untuk bersiap menyambut kedatangan Kristus kedua kali dan untuk bersaksi bagi sesama.
Berbagai lagu pujian baik dari koor jemaat Pionir, kwarted, vocal group, lagu dari anak-anak dan remaja mewarnai ibadah sabat siang itu.
Setelah makan siang bersama dengan hidangan vegetarian, acara langsung dilanjutkan dengan acara PA yang dipandu oleh para pemuda Pionir. Berbagai kuiz Alkitab, dua buah fragmen dibawakan oleh BWA dan oleh Pemuda. BWA membawakan fragmen kocak yang menjelaskan penyakit-penyakit rohani di kalangan anggota gereja dan fragmen dari pemuda membawa tema seorang anak yang melupakan ibunya setelah sukses namun kemudian menyadari kesalahannya dan bertobat. “Abis dorng bekeng tatawa, dorang bekeng manangis pa torang eh ….celetuk Jelita Najoan yang sore itu bersama kembarannya Juwita selalu dibombardir oleh MC untuk selalu terlibat pada berbagai kuis Alkitab.
Jemaat Pionir Tombatu meninggalkan jemaat Warukapas setelah makan malam bersama di gereja.