Berdoa untuk Sebuah Sekolah

Cerita saat ini berasal dari Kenya.Paula berusia 11 tahun dan duduk di kelas enam SD di Baraton Kenya. Dia senang dengan sekolahnya, terutama guru-gurunya. “Guru saya membantu kami memahami pelajaran kami,” katanya. “Beberapa teman-teman saya pergi bersekolah di sekolah yang bukan sekolah Advent. Di sekolah mereka takut dengan guru mereka, tetapi pada di sekolah saya di Baraton guru kami menjadi teman-teman kami. Mereka membuat menjadi berani untuk belajar seperti Yesus yang baik dan penuh kasih dan suka memberi. “

Paula menunjukkan kebaikan dengan membuat kartu untuk orang lain. Dia menulis pesan khusus di masing-masing kartu. “Saya mencoba untuk membuat kartu yang indah,” katanya. “Saya ingin memberikan kepada orang-orang yang tidak merasa tidak ada pengharapan. Saya membuat kartu untuk teman-teman dan orang-orang di gereja. Itu salah satu cara saya dapat memberitahu orang lain bahwa Allah mengasihi mereka dan begitu juga saya. “

Paula bersyukur kepada Allah karena telah memberikan guru-gurunya yang baik dan membantunya untuk menjadi lebih seperti Yesus.

Tapi sementara guru Paula baik dan ramah kepadanya dan siswa lain, namun sekolahnya tidak begitu baik. “Ruang kelas sudah tua, dan beberapa ruang kelas yang begitu penuh sesak bahkan guru pun tidak memiliki meja,” katanya. “Meja siswa sudah tua juga, dan papan tulis telah menjadi kasar dan sulit untuk menulis.”

Tapi bangunan sekolah memiliki masalah yang lebih serius. Di dalam beberapa ruangan kelas langit-langit sudah terkulai, dan suatu hari mereka bisa jatuh. Dinding terbuat dari lembaran logam dilapisi dengan kayu tipis. Di Afrika memiliki banyak rayap, dan mereka suka makan kayu! Dalam beberapa kelas rayap telah makan kayu dan dinding-dinding ruangan kelas.
Saat hujan, seperti yang sering terjadi di mana Paula tinggal, air hujan masuk tembus kedalam ruangan yang bocor. Ketika ini terjadi, anak-anak harus meninggalkan kelas mereka. Jika hujan tidak terlalu deras, anak-anak pergi ke ruangan kelas yang tidak rusak. Mereka menunggu di sana sampai hujan berhenti. Tapi kalau hujan terus untuk waktu yang lama, mereka harus pulang. Mereka tidak bisa kembali ke sekolah sampai ruangan kelas dibersihkan dari genangan air hujan..

Karena masalah ini, beberapa teman sekelas Paula pindah ke sekolah lain ketika mereka berada di kelas tujuh. Dia khawatir bahwa teman-temannya yang tidak belajar di sekolah-sekolah Advent bisa kehilangan cinta mereka kepada Yesus atau dipaksa untuk bekerja atau belajar atau menghadiri kelas-kelas pada hari Sabat.

“Saya senang bahwa orang tua saya menginginkan saya untuk tinggal di Baraton,” kata Paula. “Dan saya yakin suatu saat Yesus akan menolong kami untuk mendapatkan ruangan kelas yang lebih baik lagi

“Saya berharap bahwa akan ada banyak siswa yang datang ke Sekolah Di Baraton untuk belajar mengenal Yesus dan megetahui bahwa Yesus mengasihi mereka.”
“…aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” 3 Yohanes 1:2

Dikirim oleh Max Kaway